Path Analysis: Definisi, Cara Menggunakan, Contoh
Populix

Path Analysis: Definisi, Cara Menggunakan, Contoh

1 tahun yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Ada beragam istilah yang perlu Anda pahami dalam proses riset atau penelitian, salah satunya yaitu path analysis. Mengutip Research Connections, path analysis adalah penggunaan khusus dari regresi berganda yang tujuannya untuk membedakan dan menilai dampak serangkaian variabel terhadap suatu hasil.

Analisis jalur (path analysis) merupakan suatu bentuk analisis yang melihat penyebab secara eksplisit. Pola hubungan antar variabel digambarkan dengan diagram jalur dengan tanda pahan yang digunakan untuk menunjukkan arah hubungan sebab akibat antar variabel.

Regresi berganda digunakan untuk memperkirakan kekuatan dan arah hubungan.

Yuk, pahami lebih detail tentang path analysis atau analisis jalur.

Apa Itu Path Analysis?

path analysis adalah

Path analysis adalah salah satu bentuk analisis statistik regresi berganda yang digunakan untuk mengevaluasi model kausal dengan menguji hubungan antara suatu variabel terikat dan dua atau lebih variabel bebas.

Dengan menggunakan metode path analysis, seseorang dapat memperkirakan besaran dan signifikansi hubungan sebab akibat antar variabel.

Melansir situs ThoughtCo, analisis jalur berguna secara teoritis, karena analisis jalur memaksa kita untuk menentukan hubungan di antara semua variabel independen.

Hal ini menghasilkan model yang menunjukkan mekanisme sebab akibat di mana variabel independen menghasilkan efek langsung dan tidak langsung terhadap variabel dependen.

Analisis jalur (path analysis) dikembangkan oleh Sewall Wright, seorang ahli genetika, pada tahun 1918. Seiring berjalannya waktu, metode ini telah diadopsi dalam ilmu fisika dan ilmu sosial lainnya.

Saat ini seseorang dapat melakukan analisis jalur dengan program statistik antara lain SPSS dan STATA. Metode ini juga dikenal sebagai pemodelan kausal, analisis struktur kovarians, dan model variabel laten.

Baca juga: Heteroskedastisitas: Penjelasan, Jenis, hingga Dampak

Syarat Melakukan Analisis Jalur (Path Analysis)

Ada dua syarat utama untuk melakukan path analysis, yaitu:

  • Semua hubungan sebab akibat antar variabel harus berjalan satu arah saja (tidak boleh ada sepasang variabel yang menyebabkan satu sama lain).
  • Variabel-variabel tersebut harus memiliki urutan waktu yang jelas karena suatu variabel tidak dapat dikatakan menyebabkan variabel lain, kecuali variabel tersebut mendahuluinya dalam waktu tertentu.

Kelebihan dan Kekurangan Path Analysis

Analisis jalur memang berguna untuk mengevaluasi hipotesis sebab akibat, tetapi metode ini tidak dapat menentukan arah sebab akibat.

Ini memperjelas korelasi dan menunjukkan kekuatan hipotesis sebab akibat, tetapi tidak membuktikan arah sebab akibat.

Untuk bisa memahami sepenuhnya arah kausalitas, peneliti dapat mempertimbangkan untuk melakukan studi eksperimental di mana partisipan ditempatkan secara acak ke dalam kelompok perlakuan dan kontrol.

Baca juga: Skewness: Penjelasan, Jenis, dan Rumus

Cara Menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis)

analisis jalur (path analysis)

Biasanya analisis jalur melibatkan konstruksi diagram jalur yang secara khusus menjabarkan hubungan antara semua variabel dan arah sebab akibat di antara variabel-variabel tersebut.

Saat melakukan analisis jalur, pertama kita dapat membuat diagram jalur masukan, yang menggambarkan hubungan yang dihipotesiskan.

Dalam diagram jalur tersebut, peneliti menggunakan panah untuk menunjukkan bagaimana variabel yang berbeda berhubungan satu sama lain.

Tanda panah yang menunjuk dari, katakanlah, Variabel A ke Variabel B, menunjukkan bahwa Variabel A dihipotesiskan memengaruhi Variabel B.

Setelah analisis statistik selesai, peneliti kemudian akan membuat diagram jalur keluaran, yang menggambarkan hubungan sebagaimana adanya, sesuai dengan analisis yang dilakukan.

Jika hipotesis peneliti benar maka diagram jalur masukan dan diagram jalur keluaran akan menunjukkan hubungan antar variabel yang sama.

Baca juga: Strategi Produk: Pengertian, Manfaat, Komponen, Cara Buat

Contoh Analisis Jalur (Path Analysis)

Path analysis adalah metode statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan sebab-akibat antar variabel dalam suatu model. Contoh dalam konteks penelitian pasar, kita dapat menggunakannya untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli suatu produk.

Contoh sederhana path analysis dalam penelitian pasar dapat melibatkan beberapa variabel seperti berikut:

1. Variabel X1: Kualitas Produk

  • Mengukur seberapa baik konsumen menilai kualitas produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan.

2. Variabel X2: Harga Produk

  • Mengukur seberapa besar pengaruh harga produk terhadap keputusan pembelian konsumen.

3. Variabel X3: Promosi

  • Mengukur sejauh mana upaya promosi (misalnya iklan, diskon) memengaruhi persepsi konsumen terhadap produk.

4. Variabel X4: Kepuasan Konsumen

  • Mengukur sejauh mana konsumen puas dengan pengalaman pembelian mereka.

5. Variabel Y: Keputusan Pembelian

  • Mengukur apakah konsumen memutuskan untuk membeli produk atau tidak.

Dalam penelitian ini, kita ingin memahami jalur atau hubungan sebab-akibat antar variabel-variabel tersebut. Sebagai contoh, kita dapat membuat hipotesis bahwa:

  • Kualitas Produk (X1) secara langsung memengaruhi Kepuasan Konsumen (X4).
  • Harga Produk (X2) secara langsung memengaruhi Kepuasan Konsumen (X4).
  • Promosi (X3) secara langsung memengaruhi Kepuasan Konsumen (X4).
  • Kepuasan Konsumen (X4) secara langsung memengaruhi Keputusan Pembelian (Y).

Selain jalur-jalur langsung ini, kita juga dapat menguji jalur-jalur tidak langsung atau melibatkan variabel mediasi untuk memahami lebih dalam hubungan antar variabel.

Setelah mengumpulkan data dari responden, kita dapat menggunakan analisis jalur untuk menguji seberapa signifikan hubungan-hubungan ini dan apakah terdapat efek langsung atau tidak langsung.

Hasil analisis jalur dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor apa yang sebaiknya diperhatikan oleh perusahaan untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Misalnya, apakah investasi lebih baik dilakukan pada peningkatan kualitas produk atau pada strategi harga yang lebih kompetitif.

***

Path analysis membuktikan diri sebagai alat yang tak tergantikan dalam mengurai kompleksitas hubungan antar variabel dalam suatu penelitian atau riset.

Dengan memahami jalur kausalitas dan dampak antar faktor, peneliti dapat menggali wawasan mendalam yang membimbing keputusan strategis.

Penerapan path analysis dalam konteks riset pasar yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan layanan Populix for Enterprise pun menjadi kunci untuk merumuskan strategi yang lebih tepat dan efektif dalam merespon dinamika pasar.

Dengan demikian, integrasi path analysis dengan layanan riset pasar tersebut tidak hanya memperkaya metodologi penelitian, tetapi juga memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pemangku kepentingan bisnis.

Baca juga: Populasi dan Sampel Penelitian: Definisi hingga Perbedaannya

Artikel Terkait
12 Contoh Campaign Produk, Unik dan Menarik untuk Bisnis!
Ada begitu banyak contoh campaign produk dari berbagai brand yang sukses menarik perhatian orang-orang. Tak dapat dipungkiri, campaign adalah salah satu strategi pemasaran paling efektif dalam membangun brand awareness di masyarakat. Bahkan, campaign yang unik bukan sekadar membuat produk Anda dikenal, tetapi juga mampu mendatangkan lebih banyak customer. Nah, jika Anda sedang berencana membuatnya, cobalah […]
22 Pertanyaan Wawancara Kerja dan Tips Menjawabnya
Apakah Anda akan memasuki tahap interview kerja dalam waktu dekat? Selain mulai membaca kumpulan motivasi kerja agar terus semangat, ada baiknya Anda juga berlatih beberapa pertanyaan wawancara kerja yang sering muncul berikut ini. Bukan rahasia umum lagi jika latihan interview mampu membuat diri sendiri lebih tenang dan siap. Jadi, tunggu apa lagi? Baca rangkuman Populix […]
Stereotip Gen Z di Dunia Kerja, Benarkah Suka Pindah Kerja?
Pandangan terhadap Gen Z di dunia kerja cukup beragam, ada yang positif ada pula yang negatif. Namun, Gen Z kerap dianggap sebagai generasi yang cenderung suka pindah tempat kerja, dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Tentu ada alasan di balik kebiasaan Gen Z tersebut. Misal, bisa jadi jika Gen Z merasa lingkungan kerjanya tidak mendukung kesejahteraan mereka […]