Dominasi Suara Milenial dan Gen-Z di Pemilu 2024
Clara Ruth Claudia

Dominasi Suara Milenial dan Gen-Z di Pemilu 2024

2 tahun yang lalu 2 MENIT MEMBACA

Sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2023 dan masuk ke tahun 2024. Kita tahu bahwa akan ada pemilihan umum tahun 2024 (Pemilu 2024).

Untuk pertama kalinya, para voters akan didominasi oleh generasi Milenial dan GenZ. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatakan akan ada 66,8 juta voters dari generasi Milenial dan 46,8 juta voters dari GenZ.

Artinya, kedua generasi ini memegang peranan penting karena suara mereka mempunyai pengaruh yang sangat besar. 

Baca juga: Dampak Media Sosial terhadap Jiwa Nasionalisme Anak Muda

APA YANG MEREKA CARI DARI SEORANG PEMIMPIN?

Sebenarnya ada banyak sekali karakteristik yang dicari oleh para generasi Milenial dan GenZ dari seorang pemimpin. Namun, ada beberapa yang benar-benar menjadi karakteristik penting:

1. Strong Leadership

Kata kunci untuk memilih seorang pemimpin. Pemimpin akan lebih dihargai ketika mereka memiliki karakter yang kuat dan tegas dalam membuat keputusan sulit dan mengambil tindakan. Seseorang yang tidak mudah mendapat tekanan terutama dari kalangan bisnis dan partai politik.

2. Honest & Integrity

Mereka juga akan memilih seorang pemimpin yang selalu menepati janjinya, karena selama ini generasi Milenial merasa pemerintah sering kali ingkar janji.

Selain itu, generasi muda tentunya mencari sosok pemimpin yang mempunyai integritas tinggi. Pemimpin yang tidak akan berkompromi dengan korupsi ataupun perilaku tidak etis.

3. Empathy & Concerns to the Citizen

Generasi muda menginginkan pemimpin yang benar-benar peduli terhadap kesejahteraan masyarakatnya. 

4. Transparency & Accountability

Seorang pemimpin juga harus transparan dalam mengatur Indonesia, dan ia juga harus bisa bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan.

5. Listening to Citizens

Mendengarkan dan tentunya merespons apa yang menjadi keluhan warga negaranya. Apalagi kedua generasi muda ini sangat ingin aspirasinya didengar. 

pemilu 2024

Baca juga: Ekspektasi Anak Muda kepada Presiden dan Wakil Presiden Mendatang

GEN-Z MENCARI INFORMASI PEMILU 2024 MELALUI MEDIA SOSIAL

Karena Gen-Z lebih akrab dengan teknologi, sebagian besar dari mereka mengandalkan media sosial sebagai sumber informasi utama untuk mengenal capres dan cawapres.

Biasanya Gen-Z mencari berita melalui Twitter dan Instagram, sedangkan generasi Milenial cenderung mengikuti forum online dan bahkan mengikuti kampanye para kandidat.

KATAKAN “TIDAK” PADA GOLPUT

Golput di kalangan generasi Milenial dan Gen-Z cenderung sedikit karena mereka yakin bahwa suara mereka sangat penting dalam membentuk masa depan Indonesia.

Jadi, mari kita manfaatkan hak suara kita ya di Pemilu 2024 untuk membantu Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi 😊

Source:

riset pasar Populix for Enterprise

Baca juga: 78 Tahun Proklamasi Indonesia: Saatnya Merdeka dari Polusi

Tags:
Artikel Terkait
Tesis S2 Magister: Standar Minimal & Cara Membuat Penelitian
Istilah skripsi, tesis, hingga disertasi, pasti bukan sesuatu yang asing bagi mahasiswa. Pada artikel kali ini, kita akan membahas terkait tesis S2. Sekilas ketiganya tampak sama. Namun, skripsi, tesis, dan disertasi adalah tiga jenis tugas akhir yang berbeda, baik dari kualitas isi dokumen maupun jenjang pendidikan. Tesis S2 adalah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh […]
Begini Tren Investasi di Indonesia Menurut Data Survei Populix
Keadaan yang tidak menentu akibat kehadiran COVID-19 berpengaruh pada banyak aspek kehidupan, termasuk juga tren investasi di Indonesia. Dengan adanya pandemi, banyak orang yang menjadi lebih sadar melakukan financial planning melalui investasi, seperti untuk pemasukan tambahan, kebutuhan darurat, dan tujuan lainnya. Pada akhir Oktober 2022, Populix telah melakukan survei untuk melihat bagaimana tren investasi Indonesia […]
Research Gap: Pengertian, Jenis, dan Cara Menemukannya
Berbicara mengenai skripsi, metode penelitian dan seputarnya, tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah research gap atau celah dalam penelitian. Research gap adalah situasi di mana ditemukannya inkonsistensi antara hasil penelitian dengan data-data yang mendukungnya. Artinya, dibutuhkan penelitian baru untuk menjawab ‘celah’ tersebut. Bahkan tak terbatas pada penelitian, sebutan research gap pun cukup populer […]