Perpindahan tempat kerja dari corporate agency ke startup adalah salah satu hal besar yang terjadi dalam hidupku. Awalnya tidak ada harapan apa-apa saat aku masuk ke Populix. Namun, perlahan aku mulai merasakan banyak kenyamanan bekerja sejak bergabung menjadi Popcrew (this is how we call ourselves!).
Bicara soal pentingnya kenyamanan bekerja, tentunya tidak terlepas dari budaya kerja perusahaan. Hal ini mengingatkanku dengan kebijakan CEO Netflix, Reed Hastings, dalam penerapan budaya kerja di perusahaannya, sehingga menempatkan Netflix di urutan pertama World’s Best Employers pada industri Media & Advertising menurut Forbes. Hastings percaya bahwa nilai suatu perusahaan ditunjukkan dari nilai-nilai yang dimiliki oleh orang-orang yang mereka rekrut, jaga, dan lepas.
Kenyamanan Bekerja di Populix
Nah, gimana dengan budaya kerja di Populix? Kami menyingkatnya dengan sebutan PPX: Phenomenality, Persistence, dan X-ceeding.
Phenomenality
Untuk beberapa perusahaan, kebebasan dalam bekerja mungkin begitu sulit dirasakan, sehingga menimbulkan perasaan mencengkeram bagi pekerjanya. Namun, di Populix, perusahaan berkomitmen untuk mempertahankan pribadi yang unggul dalam bidang pekerjaannya.
Populix menginspirasi Popcrew dengan menekankan budaya kebebasan,orisinalitas, dan berorientasi pada hasil dalam bekerja. Contohnya, menerapkan sistem Work From Anywhere (WFA) yang memungkinkan Popcrew untuk bekerja dari manapun. Untuk aku yang berdomisili di Bogor, budaya ini benar-benar menghemat banyak waktu!
Persistence
Melalui nilai ini, Populix membentuk tim impian dengan menerapkan cara berinteraksi yang terbuka sesama Popcrew. Setiap orang punya hak yang sama untuk berpendapat, tidak memandang level dan posisinya. Apa pun masalah yang datang, kita hadapi bersama tanpa rasa canggung. Hal-hal tersebut mendorong inisiatif dan adaptabilitas, sehingga menciptakan budaya kerja yang dinamis.
Seperti yang disampaikan Hastings, “Dalam tim impian, tidak ada orang jenius yang menyebalkan karena mereka hanya akan merusak kerja tim yang hebat.”
X-ceeding
Untuk bisa lebih phenomenal dan persistence, Populix juga menjaga kolaborasi dan antusiasme karyawannya dengan berbagai kegiatan asyik untuk diikuti para Popcrew, and here comes the fun part! Populix rutin mengadakan kegiatan seperti Fun Friday dan Fun Sharing.
Melalui kegiatan-kegiatan ini, Popcrew difasilitasi dengan berbagai kegiatan untuk mengasah keterampilan dan kreativitas, serta memberikan wadah sharing informasi di luar topik-topik seputar pekerjaan.
Lebih dari itu, Populix juga mendorong Popcrew untuk terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri dengan memberikan Development Allowance yang dapat digunakan untuk mengikuti berbagai pelatihan dan pengembangan diri.
Semua nilai-nilai tersebut aku rasakan selama 8 bulan yang menyenangkan di Populix. Di luar itu masih banyak hal-hal lain yang mungkin tidak bisa kusebutkan satu per satu, tetapi benar-benar membuka pandanganku tentang budaya kerja yang seharusnya. That’s all I can share, and I hope every worker gets a proper workplace with a great culture like us. In Populix, we chill.
Baca juga:
Mengenal Buying Motives, Hal Penting untuk Pemilik Brand
The Power of Storytelling: Why Brands That Tell Great Stories Win Big
Apa itu Soft Skill? Arti, Manfaat, Contoh & Cara Meningkatkan