Apa itu Soft Skill? Arti, Manfaat, Contoh & Cara Meningkatkan
Populix

Apa itu Soft Skill? Arti, Manfaat, Contoh & Cara Meningkatkan

3 tahun yang lalu 6 MENIT MEMBACA

Beberapa orang masih menganggap soft skill adalah kemampuan yang tak begitu penting. Padahal, kemampuan ini harus dikembangkan dalam kehidupan maupun dunia kerja. Pasalnya, hard skill saja tidak cukup untuk membuat karir Anda berjalan mulus.

Anda perlu membangun relasi yang baik dengan orang lain, pandai berkomunikasi di depan umum, memiliki creative thinking, dan masih banyak lagi. Lantas apa itu soft skill? Simak pengertian serta perbedaannya dengan hard skill di bawah ini.

Apa itu soft skill?

Mungkin sebagian dari Anda bertanya-tanya apa itu soft skill dan seberapa pentingnya kah hal tersebut di dalam kehidupan. Berdasarkan The Balance Careers, pengertian soft skill adalah suatu kepribadian, karakteristik, kemampuan komunikasi serta kecerdasan sosial yang baik guna menunjang kesuksesan hidup.

Soft skill lebih cenderung menunjukkan keterampilan seseorang dalam berinteraksi maupun bersosialisasi di lingkungan kerja. Selain itu, kemampuan ini juga mengarah pada emosi serta pengetahuan tentang memperlakukan orang lain. Bisa dikatakan, soft skill adalah hal yang tidak dapat diukur dan tanpa wujud.

So, dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian soft skill adalah kemampuan yang menunjukkan bagaimana seseorang mampu berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik di lingkungan sekitarnya.

Manfaat Soft Skill

Seperti yang telah dijelaskan di atas, soft skill akan menjadikan Anda memiliki keterampilan dalam bersosialisasi. Hal tersebut pada dasarnya sangat berguna untuk mendorong proses jenjang karier Anda, lho.

Yup, manfaat soft skill yang paling utama ialah membuat seseorang menjadi jauh lebih baik di lingkungan kerja, mulai dari cara memimpin, berkomunikasi, berperilaku, dan mengelola pekerjaan lainnya.

Di samping itu, manfaat soft skill adalah untuk meningkatkan networking. Dengan kemampuan Anda dalam menjalin interaksi bersama orang lain, maka membangun relasi lebih luas bukanlah perkara sulit lagi.

Perbedaan soft skill dan hard skill

Lalu, apa perbedaan soft skill dan hard skill? Well, hal paling mendasar yang menjadi perbedaan hard skill dan soft skill adalah wujudnya. Jika soft skill merupakan kemampuan yang tidak dapat diukur atau dibuktikan, maka hard skill sebaliknya.

Yup, Anda dapat mengklaim suatu hard skill selama Anda bisa membuktikannya. Misalkan seperti keterampilan menulis, desain, berbahasa asing, dan lain-lain. Berbeda dengan soft skill yang tak dapat diukur karena hanya merupakan atribut personal seperti kemampuan sosial atau komunikasi.

Di sisi lain, perbedaan hard skill dan soft skill adalah dari cara mempelajarinya. Untuk memiliki hard skill, Anda bisa belajar atau melatihnya melalui berbagai media, entah itu pelatihan, magang, seminar, dan sebagainya.

Sementara, soft skill hanyalah kepribadian atau karakteristik bawaan tiap orang yang sebetulnya tidak dapat dipelajari layaknya mengenyam pendidikan. Akan tetapi, hal ini mungkin bisa dilatih dengan lebih banyak berinteraksi atau bersosialisasi.

Baca juga: 30 Kata-kata Motivasi Kerja, Boost Semangat Kerja Makin Giat

Contoh soft skill yang wajib dimiliki guna mendukung karir

Pada dasarnya, soft skill adalah pelengkap dari hard skill. Tanpa adanya kemampuan ini, Anda akan sulit beradaptasi maupun berkomunikasi di lingkungan kerja. Nah, berikut ini ada 10 contoh soft skill yang wajib Anda miliki untuk mendukung karir. Check it out!

1. Conflict resolution

Contoh keterampilan interpersonal yang berkaitan dengan soft skill adalah menyelesaikan masalah atau conflict resolution. Ini sangat berguna untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di lingkungan kerja agar dapat mencapai kesepakatan bersama.

Kemampuan conflict resolution juga kan membantu Anda tetap melakukan kolaborasi atau kerjasama dengan baik tanpa kendala berarti.

2. Public speaking

Selain komunikasi, public speaking juga merupakan contoh soft skill yang penting untuk dimiliki, lho. Meski cukup sulit bagi sebagian orang, namun keterampilan ini nyatanya dapat membantu kesuksesan pekerjaan Anda, seperti saat harus melakukan presentasi.

3. Kepemimpinan/leadership

Contoh keterampilan interpersonal yang berkaitan dengan soft skill adalah leadership atau kepemimpinan. Eits, bukan berarti Anda harus menjadi seorang manajer atau pemimpin perusahaan, melainkan kemampuan mengambil keputusan, mentoring, serta manajemen proyek atau konflik.

4. Etika kerja

Tak hanya kepemimpinan, contoh keterampilan interpersonal yang berkaitan dengan soft skill adalah etika kerja. Ini sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang guna membangun hubungan positif dengan rekan kerja. Kemampuan tersebut juga menunjukkan bagaimana Anda dapat bekerja sama di dalam tim.

5. Adaptasi

Meski terdengar sepele, namun nyatanya kemampuan beradaptasi juga sangat diperlukan, lho. Apalagi jika Anda bekerja di perusahaan dengan proses kerja yang sangat dinamis. Dengan begitu, Anda pun perlu meningkatkan kemampuan komunikasi, optimisme, fleksibilitas, serta konsistensi.

6. Decision making

Saat bekerja, Anda tentu tidak bisa terus-terusan mengandalkan orang lain, bukan? Oleh karena itu, penting sekali untuk memiliki kemampuan decision making atau pengambilan keputusan secara tepat. Contoh soft skill ini umumnya merupakan keahlian utama yang wajib dimiliki oleh seorang manajer di perusahaan besar.

7. Time management

Berikutnya, contoh soft skill adalah manajemen waktu. Kemampuan tersebut sebetulnya menunjukkan cara seseorang menggunakan waktu secara efektif dan produktif. Dengan manajemen yang baik, Anda tentu dapat berhasil menyelesaikan banyak pekerjaan secara baik.

8. Problem solving dan critical thinking

Selanjutnya, contoh soft skill adalah problem solving dan critical thinking. Ya, setiap perusahaan pasti sangat menghargai orang-orang yang memiliki kemampuan memecahkan masalah serta berpikir kritis. Hal ini berkaitan dengan keterampilan menganalisis, berpikir logis, kreatif, dan juga rasa ingin tahu yang tinggi.

9. Komunikasi

Contoh soft skill yang paling penting dalam hampir setiap bidang pekerjaan adalah komunikasi. Yup, kemampuan berkomunikasi secara efektif wajib Anda miliki untuk meningkatkan hubungan dengan orang lain. Misalkan keterampilan komunikasi non verbal, negosiasi, mendengarkan aktif, dan empati.

Baca juga: Pentingnya Sikap Asertif dalam Komunikasi, Begini Caranya

10. Networking

Terakhir, contoh soft skill adalah networking. Tahukah Anda, memiliki networking yang luas ternyata sangat berguna dalam membangun sebuah karir, lho. Sebab, semakin besar networking yang Anda bangun, maka semakin banyak juga peluang atau kesempatan datang menghampiri.

Tips meningkatkan soft skill

Meski tak dapat dipelajari layaknya hard skill, namun soft skill adalah hal yang dapat Anda kembangkan sejak dini melalui kehidupan sehari-hari. Untuk memiliki berbagai jenis soft skill seperti di atas, Anda bisa mencoba beberapa tips berikut ini.

1. Tentukan soft skill yang ingin dikembangkan

Selama memiliki niat dari dalam diri, Anda tentu bisa meningkatkan soft skill kapanpun dan dimanapun. Namun sebelum itu, coba pikirkan keterampilan apa yang mau dikembangkan. Misalnya, Anda ingin menerapkan manajemen waktu dengan lebih baik, maka coba latih hal tersebut secara disiplin.

Anda bisa mulai dari mengerjakan semuanya tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan, seperti bangun atau pergi tidur, berangkat ke kantor, bermain, dan semacamnya. Lalu, pastikan rutinitas tersebut dilakukan secara konsisten.

2. Amati soft skill positif dari orang lain

Salah satu cara mengembangkan soft skill adalah dengan mengamati serta meniru kebiasaan positif orang lain. Misalkan, seorang rekan kerja Anda selalu mencatat sesuatu ketika rapat. Hal tersebut mungkin membantunya menjadi pendengar aktif dan lebih kritis saat diskusi. Sehingga, kebiasaan ini bisa Anda tiru juga ke depannya.

3. Tetapkan pencapaian

Tips lainnya untuk meningkatkan soft skill adalah menetapkan pencapaian. Cobalah sesekali mengevaluasi kinerja Anda selama ini. Misalnya dengan bertanya langsung kepada salah seorang rekan kerja, kemudian minta pula saran dan kritiknya. Hal tersebut tentu akan membantu Anda memperbaiki kesalahan-kesalahan yang menghambat perkembangan diri.

4. Temukan tempat pembelajaran

Cara terakhir mengembangan soft skill adalah melalui berbagai media pembelajaran, seperti buku, youtube, podcast, atau kelas online. Anda dapat memilih yang berbayar maupun gratis sesuai kebutuhan. Well, ini pastinya akan menjadi tempat belajar yang menantang sekaligus menyenangkan.

Dari daftar contoh soft skill di atas, apakah Anda sudah memilikinya? Jika belum, sebaiknya Anda segera berlatih meningkatkan soft skill mulai dari sekarang, karena pada dasarnya soft skill dan hard skill merupakan dua hal yang sama-sama penting. Semoga bermanfaat!

Baca juga: Mengenal Metode Problem Solving, Cara Meningkatkan & Contoh

Tags:
Artikel Terkait
Pengertian Free Ongkir, Syarat, dan Strateginya untuk Bisnis
Apa itu free ongkir? Free ongkir adalah salah satu strategi bisnis yang kerap digunakan e-commerce untuk menarik minat pelanggan. Bagaimana tidak, mendapatkan free ongkir artinya pelanggan dapat berbelanja online tanpa harus membayarkan biaya pengiriman alias gratis. Seperti Anda ketahui, pengiriman barang umumnya dikenakan ongkos. Tarifnya pun beragam, tergantung jenis layanan, sisi keamanan, hingga alamat yang […]
Polusi Jadi ‘Momok’ Warga Jakarta, Uji Emisi Jadi Solusi 
Polusi udara di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menjadi persoalan penting yang harus segera diselesaikan. Belakangan, masalah ini cukup menarik perhatian. Pasalnya, masyarakat di wilayah ini sudah mulai sadar dengan kualitas udara di DKI Jakarta dan sekitarnya. Hal ini terlihat dari studi yang dilakukan Populix bersama dengan Vital Strategies bertajuk “Survei Persepsi Masyarakat terhadap Uji […]
Hipotesis Statistik: Pengertian, Jenis, Contoh, Cara Menguji
Selain berbagai teknik pengumpulan data, ketika hendak melakukan penelitian, Anda juga harus mengenal istilah hipotesis statistik. Secara sederhana, hipotesis diartikan sebagai dugaan sementara atas topik penelitian. Hipotesis tersebut perlu dilakukan pengujian guna mengetahui kebenarannya. Nah, tak hanya itu, ada pula hipotesis penelitian. Lantas apa yang membedakan keduanya? Dalam artikel ini, Anda akan memahami apa itu […]