Pitch deck adalah salah suatu cara yang digunakan bisnis maupun startup untuk menarik perhatian client atau investor, biasanya saat menjelaskan bisnis plan mereka. Dengan demikian, memiliki pitch deck adalah sebuah keharusan, terlebih jika Anda baru saja membangun bisnis dan membutuhkan dana untuk mengembangkannya.
Namun, tidak semua orang memahami bagaimana cara membuat pitch deck yang bagus. Sehingga Anda bisa menyimak artikel di bawah ini guna mendapat panduannya.
Apa itu pitch deck?
Apa itu pitch deck? Pitch deck adalah sebuah pemaparan yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan bisnis.
Pitch deck digunakan untuk menjelaskan rancangan bisnis guna mendapatkan pendanaan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa pitch deck dimanfaatkan saat kita ingin bekerjasama dengan pihak lain.
Cara membuat pitch deck sama seperti presentasi pada umumnya. Anda dapat menggunakan Microsoft Power Point, Prenzi, Google Slides maupun Visme.
Meskipun cara membuat pitch deck terbilang mudah dilakukan, tetapi harus tetap mengutamakan kejelasan informasi dan daya tarik dari slide ke slide lain.
Elemen yang harus ada dalam pitch deck
Selain memahami apa itu pitch deck, penting juga untuk mengetahui elemen-elemen yang ada pada pitch deck berikut ini.
1. Judul
Pastikan judul dibuat dengan seringkas dan sejelas mungkin. Hindari terlalu banyak ornamen yang dapat mengganggu slide utama.
2. Isu atau latar belakang lahirnya bisnis
Menuliskan isu pada pitch deck adalah hal yang mendasari slide-slide setelahnya. Pastikan isu tersebut relevan dan memiliki urgensi tinggi.
3. Nilai jual perusahaan
Setiap kegiatan bisnis tentu memiliki nilai jual yang patut diperhitungkan. Contoh pitch deck ideal adalah kemampuan untuk menghadirkan nilai jual. Yakinkan pendengar tentang nilai jual pada bisnis Anda.
4. Permintaan pasar
Pitch deck adalah penjelasan mengenai potensi pasar. Jika sudah menjabarkan mengenai isu yang mendasari pendirian perusahaan serta nilai jual, maka pendengar atau calon mitra bisnis harus tahu seberapa besar permintaan pasar terhadap produk dari perusahaan.
5. Rencana marketing produk
Langkah untuk membuat pitch deck juga meliputi strategi pemasaran oleh perusahaan serta dana yang akan dianggarkan.
6. Model bisnis yang akan dikembangkan
Model bisnis juga perlu diketahui dan disepakati sedari awal agar tidak timbul kesalahpahaman di kemudian hari. Presentasikan model bisnis yang sesuai dengan skala perusahaan.
7. Analisis persaingan bisnis
Bila telah mengetahui besaran permintaan konsumen, maka penting bagi sebuah perusahaan melakukan positioning. Contoh pitch deck yang baik memuat analisis persaingan bisnis untuk mengetahui bagaimana interaksi antara produsen-konsumen di dalam pasar dengan banyak produsen lain.
8. Tata kelola tim
Tim pada pitch deck adalah jantung utama bisnis. Harus ada rancangan awal tentang bagaimana sebuah tim bekerja dan hal mendetail lainnya.
9. Estimasi kondisi finansial
Perkiraan ini tidak kalah penting sebab umumnya pitch deck adalah sebuah presentasi untuk menarik minat investor, sehingga upayakan ada estimasi keuangan agar lebih meyakinkan.
10. Gambaran mengenai bagaimana pendanaan tersebut mempengaruhi bisnis
Pada penjelasan ini, jelaskan langkah yang telah diambil serta bagaimana bisnis beroperasi setelah adanya pendanaan.
Baca juga: Apa itu Komunikasi Bisnis, Tujuan, Unsur, Jenis dan Manfaat
Cara membuat pitch deck
Nah, setelah mengenal apa itu pitch deck, berikut adalah cara membuat pitch deck yang baik.
1. Tampilkan identitas seperti nama pendiri dan tim
Pertama, cantumkan nama pendiri perusahaan serta tim di baliknya. Pada tahapan ini, kita dituntut untuk dapat meyakinkan investor bahwa bisnis kita dibawahi oleh orang-orang kompeten.
2. Buatlah pitch deck dengan format 10-12 slide
Menggunakan slide yang singkat, pesan-pesan penting akan tersampaikan dengan lebih efektif. Pastikan tidak memberikan penjelasan berlebihan dan bertele-tele.
3. Berikan purwarupa dari produk
Cara membuat pitch deck tentu tidak akan lengkap tanpa adanya purwarupa atau prototype. Sediakan beberapa sample produk dan jelaskan konsep serta kegunaan produk tersebut sebagai solusi dari permasalahan yang ada.
4. Informasi mengenai potensi pasar
Setelah menjelaskan konsep produk, yakinkan investor tersebut dengan menjelaskan potensi pasar yang ditargetkan.
5. Jelaskan tentang kompetitor
Jangan lupa bahwa dalam suatu pasar, ada produsen lain yang menunggu. Maka jelaskan siapa kompetitor bisnis Anda dan paparkan pula kelebihan Anda dibanding dengan kompetitor tersebut.
6. Jelaskan risiko bisnis
Tidak hanya berfokus pada risiko bisnis, tetapi pitch deck adalah media yang menunjukkan kesiapan perusahaan dalam menghadapi kemungkinan terburuk. Maka berikan beberapa skenario risiko dan alternatif solusi.
7. Jumlah funding yang dibutuhkan
Yang tidak kalah penting adalah penekanan mengenai jumlah pendanaan. Pada bagian ini, tetapkan interval pendanaan agar investor dapat memilih berapa jumlah funding.
Contoh pitch deck produk
Berikut adalah beberapa contoh pitch deck produk dari perusahaan-perusahaan besar dunia.
1. Facebook
Terdiri dari 7 slide, Facebook menjelaskan profil perusahaan, ekspansi bisnisnya ke universitas lain (awalnya hanya di Harvard).
2. Airbnb
Contoh pitch deck produk dari Airbnb terdiri dari 14 slide. Pada slide pertama, barang/jasa dijelaskan dengan singkat dan jelas berupa kalimat “Book rooms with locals, rather than hotels”.
Terdapat penjelasan berisi masalah dan solusi serta permintaan pasar yang besar pula. Selain hal-hal tersebut, Airbnb juga menjabarkan keunggulan kompetitifnya dibanding dengan perusahaan lain.
3. Foursquare
Contoh pitch deck produk Foursquare terdiri dari 15 slide berisi penjelasan pada fitur-fitur di dalamnya disertai dengan klien yang telah menggunakannya.
Foursquare sendiri adalah website jejaring sosial asal AS yang berbasis lokasi.
Demikian hal-hal yang perlu Anda pahami dalam menyusun pitch deck. Pitch deck adalah presentasi singkat dan jelas di mana tidak hanya digunakan untuk menarik minat investor dan calon pelanggan. Anda juga bisa membuat pitch deck sebaik mungkin guna mendapatkan pekerjaan.