Menyusun skripsi merupakan salah satu tahapan krusial dalam menyelesaikan pendidikan sarjana. Di tahap ini, nyatanya banyak mahasiswa menghadapi berbagai tantangan mengerjakan skripsi yang bisa menghambat proses penyelesaiannya.
Tantangan tersebut seperti sulit mencari data, kebuntuan ide, hingga revisi dosen yang tiada akhir. Semua kendala ini bisa membuat mahasiswa merasa frustasi.
Akan tetapi, tentu saja, dong, berbagai tantangan itu bukan berarti tidak bisa diatasi. Sebab, dari setiap tantangan mengerjakan skripsi yang dihadapi mahasiswa akhir pasti ada solusinya.
Baca juga: 9 Etika Skripsi yang Wajib Diperhatikan Mahasiswa Akhir!
9 Tantangan Mengerjakan Skripsi dan Solusinya

Inilah berbagai kendala menulis skripsi yang sering dihadapi mahasiswa tingkat akhir beserta solusi mengatasinya.
1. Bingung Memilih Topik Skripsi
Menentukan topik yang sesuai sering kali menjadi tantangan awal dalam mengerjakan skripsi. Mahasiswa mungkin merasa bingung memilih topik yang menarik sekaligus relevan dengan bidang studinya.
Cara mengatasi:
- Mulailah dengan membaca jurnal atau penelitian terdahulu untuk mencari inspirasi.
- Diskusikan ide dengan dosen pembimbing atau teman untuk mendapatkan masukan.
- Pilih topik yang sesuai dengan minat agar lebih termotivasi dalam menyelesaikannya.
- Anda juga dapat menemukan beragai ide topik skripsi melalui Generator Ide Tesis by Populix sesuai dengan minat dan jurusan kuliah.
2. Kebuntuan Ide Saat Menulis Skripsi
Saat mulai menulis skripsi, banyak mahasiswa mengalami kebuntuan atau writer’s block. Ini bisa membuat progres skripsi menjadi lambat.
Cara mengatasi:
- Buat kerangka tulisan sebelum mulai menulis agar lebih terarah.
- Jangan terlalu perfeksionis di awal, cukup tulis dulu dan revisi nanti.
- Istirahat sejenak dan lakukan aktivitas yang bisa merangsang kreativitas, seperti membaca atau berjalan-jalan.
3. Sulit Menemukan Sumber Referensi Kredibel
Kendala skripsi lainnya yaitu sulit mencari sumber referensi yang berkualitas. Tidak semua informasi di internet bisa digunakan sebagai bahan rujukan akademik.
Cara mengatasi:
- Gunakan database jurnal akademik seperti Google Scholar ataupun Perpusnas.
- Manfaatkan perpustakaan kampus untuk mencari buku dan literatur terpercaya.
- Catat dan simpan referensi dengan aplikasi manajemen sitasi seperti Mendeley atau Zotero.
4. Kurangnya Manajemen Waktu yang Baik
Prokrastinasi atau menunda-nunda pekerjaan sering menjadi musuh utama dalam menyelesaikan skripsi. Tanpa manajemen waktu yang baik, mahasiswa bisa merasa kewalahan di akhir.
Cara mengatasi:
- Buat jadwal kerja yang realistis dengan membagi tugas dalam target mingguan.
- Gunakan teknik manajemen waktu seperti Pomodoro untuk meningkatkan produktivitas.
- Tetapkan deadline pribadi agar tetap disiplin dalam menyelesaikan setiap bagian skripsi.
5. Kesulitan Mengumpulkan Data Penelitian
Bagi mahasiswa yang melakukan penelitian kuantitatif atau kualitatif, mengumpulkan data sering kali menjadi hambatan. Tantangan ini bisa berupa sulitnya mencari responden atau rendahnya tingkat partisipasi dalam survei.
Cara mengatasi:
- Sebarkan kuesioner melalui media sosial atau grup komunitas yang relevan.
- Gunakan platform survei online seperti Poplite by Populix, yang memudahkan mahasiswa dalam mencari responden dan menyebarkan kuesioner secara efektif.
- Jika melakukan wawancara, jadwalkan dengan baik dan gunakan pertanyaan yang jelas serta ringkas.
Baca juga: 8 Tips Perencanaan Waktu Skripsi agar Cepat Selesai
6. Kesulitan Menganalisis Data
Setelah data terkumpul, tantangan selanjutnya adalah melakukan analisis, terutama bagi mahasiswa yang belum terbiasa dengan metode statistik atau perangkat lunak analisis data.
Cara mengatasi:
- Pelajari dasar-dasar analisis data menggunakan software seperti SPSS, NVivo, atau Excel.
- Ikuti tutorial online atau minta bimbingan dari dosen atau teman yang lebih berpengalaman.
- Gunakan teknik analisis yang sesuai dengan metode penelitian yang digunakan.
7. Revisi Dosen yang Panjang dan Berulang
Banyak mahasiswa merasa frustrasi karena revisi dari dosen pembimbing yang terus-menerus. Hal ini bisa menghambat motivasi dan menyebabkan proses skripsi terasa lebih lama.
Cara mengatasi:
- Pastikan memahami arahan dari dosen dengan mencatat poin revisi secara rinci.
- Lakukan revisi dengan teliti agar tidak mengulang kesalahan yang sama.
- Jangan ragu untuk bertanya jika ada bagian yang kurang jelas agar revisi lebih cepat selesai.
8. Kurang Dukungan Mental dan Emosional
Stres dan tekanan akademik sering kali membuat mahasiswa merasa cemas, lelah, atau bahkan ingin menyerah dalam mengerjakan skripsi.
Cara mengatasi:
- Jangan ragu untuk berbicara dengan teman, keluarga, atau mentor tentang kesulitan yang dihadapi.
- Lakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi atau olahraga untuk mengurangi stres.
- Ingatkan diri sendiri bahwa skripsi adalah proses, dan setiap kemajuan kecil tetap berarti.
9. Kesulitan Mempresentasikan Hasil Penelitian
Setelah skripsi selesai, mahasiswa masih harus menghadapi sidang atau presentasi hasil penelitian. Bagi yang kurang percaya diri berbicara di depan umum, ini bisa menjadi tantangan tersendiri.
Cara mengatasi:
- Latihan presentasi secara rutin agar lebih terbiasa dengan materi.
- Gunakan slide yang ringkas dan jelas untuk mendukung pemaparan.
- Simulasikan sesi tanya jawab agar lebih siap menghadapi pertanyaan dari dosen penguji.
Baca juga: 7 Alasan Skripsi Ditolak dan Solusi Memperbaikinya
***
Menyusun skripsi memang penuh dengan tantangan, mulai dari kesulitan mencari data, hingga revisi dosen yang tak kunjung selesai. Namun, dengan strategi yang tepat, semua kendala ini bisa diatasi.
Salah satu solusi untuk mempercepat proses penelitian adalah menggunakan Poplite by Populis, yang membantu mahasiswa dalam mencari responden dan menyebarkan kuesioner dengan lebih efisien.
Dengan perencanaan yang baik dan dukungan yang tepat, diharapkan Anda dapat mengatasi segala tantangan mengerjakan skripsi, sehingga menyelesaikan skripsi bukan lagi mimpi yang sulit diwujudkan.

Baca juga: 7 Jenis Kendala Menulis Skripsi dan Cara Mengatasinya