Variabel Pengganggu: Definisi hingga Dampak pada Riset
Populix

Variabel Pengganggu: Definisi hingga Dampak pada Riset

9 bulan yang lalu 3 MENIT MEMBACA

Dalam proses penelitian, ada beragam jenis variabel, salah satunya yaitu variabel pengganggu. Variabel perancu atau variabel pengganggu adalah jenis yang tidak menarik, tetapi mendistorsi hasil jika peneliti tidak mengontrolnya dalam analisis.

Mengutip laman Scribbr, dalam penelitian yang menyelidiki potensi hubungan sebab-akibat, variabel perancu ini menjadi variabel ketiga yang tidak terukur yang memengaruhi dugaan sebab dan akibat.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan potensi variabel perancu dan memperhitungkannya dalam desain penelitian Anda untuk memastikan hasil penelitian yang valid.

Sementara apabila tidak ditangani, variabel-variabel yang membingungkan seperti itu dapat menimbulkan banyak bias penelitian sehingga berisiko Anda salah menafsirkan hasil penelitian.

Apa Itu Variabel Pengganggu?

Variabel pengganggu dalam penelitian merupakan jenis variabel yang berkaitan dengan variabel independen dan dependen suatu penelitian.

Ada dua kondisi viariabel tersebut dapat disebut pengganggu atau perancu, yakni:

  1. Harus dikorelasikan dengan variabel independen. Ini mungkin merupakan hubungan sebab akibat, tetapi tidak harus demikian.
  2. Harus berhubungan secara kausal dengan variabel dependen.

Baca juga: Analisis Multivariat Adalah: Pengertian, Teknik, Contoh

Pentingnya Memperhatikan Variabel Pengganggu atau Perancu

variabel pengganggu adalah
Source: Freepik

Jenis variabel yang satu ini memang harus diperhatikan. Mengapa demikian? Tentu saja karena untuk memastikan validitas internal penelitian Anda.

Variabel pengganggu dapat memengaruhi kesimpulan atau hasil penelitian, yang pada akhirnya tidak mencerminkan hubungan sebenarnya antara variabel yang diteliti sehingga menjadi bias.

Variabel perancu bisa membuat Anda keliru. Seorang peneliti mungkin percaya bahwa variabel A mengarah pada kesimpulan B, tetapi sebenarnya itu adalah perancu yang menyebabkan perubahan tersebut.

Oleh karena itu, hati-hatilah dengan jenis variabel ini.

Baca juga: Wawancara Kognitif: Pengertian, Ciri-Ciri, hingga Pentingnya

Tips Mengurangi Dampak Variabel Pengganggu dalam Penelitian

Berikut ini cara-cara yang dapat Anda lakukan.

1. Membatasi Studi

Menghapus variabel perancu yang teridentifikasi dalam penelitian merupakan pilihan yang tepat untuk dilakukan.

Mengutip laman Voxco, pada metode ini, peneliti mengidentifikasi variabel perancu yang dapat memengaruhi hasil penelitian.

Setelah itu, hilangkan seluruhnya dan membuat kriteria variabel yang layak secara eksplisit bahwa mereka tidak memenuhi variabel perancu tersebut.

Akan tetapi, biasanya para peneliti tidak menyukai praktik ini karena membatasi subjek uji, serta memerlukan daftar batasan yang cermat untuk meminimalkan pengaruh perancu.

2. Sistem Acak

Cara termudah dan paling umum untuk meminimalkan dampak variabel perancu yaitu dengan menggunakan sekelompok orang yang cukup besar dan memilih sampel partisipan secara acak.

Dengan cara ini, karakteristik perancu akan dibuat merata di antara semua subjek tes tanpa perlu pusing mencari karakteristik masing-masing peserta. Hal ini mengurangi distorsi dan membuat proses pemilihan menjadi cepat serta mudah.

Kajian terhadap karakteristik perancu pada kelompok terpilih awal dapat dilakukan untuk memverifikasi rata-rata keberadaan variabel perancu. Jika terdapat perbedaan, dapat dilakukan sedikit penyesuaian untuk menjaga keragaman.

Metode ini hanya dapat diterapkan secara praktis pada kelompok yang besar, serta kemungkinan keberhasilan dalam pengecekan awal juga bervariasi.

3. Kontrol Statistik

Jika sudah mengumpulkan data, Anda dapat memasukkan kemungkinan perancu sebagai variabel kontrol dalam model regresi. Dengan cara ini, Anda dapat mengontrol dampak variabel perancu.

Pengaruh apa pun yang dimiliki variabel perancu terhadap variabel terikat akan muncul dalam hasil regresi dan memungkinkan Anda memisahkan dampak variabel bebas.

Kelebihannya, ini termasuk cara yang mudah diterapkan dan dapat dilakukan setelah pengumpulan data.

***

Pemahaman terkait variabel pengganggu adalah kunci untuk memastikan hasil penelitian atau riset kita akurat dan relevan.

Dengan meminimalkan efek variabel penggangu, peneliti dapat mengambil keputusan yang strategis. Berlaku juga bagi para pemilik bisnis yang sedang melakukan riset pasar.

Jika Anda ingin menggali lebih dalam tentang bagaimana mengelola variabel pengganggu dan meningkatkan layanan riser pasar, Anda bisa manfaatkan layanan Populix for Enterprise.

Jangan ragu menghubungi tim kami untuk konsultasi lebih lanjut. Jangan biarkan variabel pengganggu menghalangi kesuksesan bisnis Anda, mari mencapai hasil yang lebih baik.

riset pasar Populix

Baca juga: Teknik Pengumpulan Data Kualitatif & Kuantitatif yang Tepat

Artikel Terkait
8 Cara Menjadi Reseller Pemula dan Tips Suksesnya
Memulai usaha dengan modal minim menjadi incaran banyak orang. Salah satu caranya adalah dengan menjadi reseller yang tidak memerlukan stok barang guna memulai usaha. Cara menjadi reseller pun terbilang mudah, hanya memerlukan handphone dan Anda dapat memasarkan produk secara online. Apakah Anda tertarik menjadi reseller? Nah, kali ini Populix sudah merangkum cara menjadi reseller online […]
11 Cara Membuat Skripsi yang Baik & Benar agar Cepat Selesai
Jika Anda salah satu mahasiswa semester akhir, maka sudah saatnya memiliki motivasi untuk mempelajari bagaimana cara membuat skripsi yang baik dan benar. Menyusun skripsi dengan baik akan membantu Anda lancar dalam proses sidang di kemudian hari. Tak dapat dipungkiri, banyak mahasiswa merasa takut saat akan memulai skripsi karena kerap mendengar keluh kesah seniornya. Nah, agar […]
Populix
07 Jun 2023
Hipotesis: Pengertian, Jenis, Cara Menulisnya dalam Penelitian
Hipotesis bukanlah sebuah istilah yang asing didengar, apalagi dalam dunia riset atau penelitian. Berdasarkan penjelasan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dsb) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan. Selain itu, hipotesis juga bisa didefinisikan sebagai anggapan dasar. Menurut Saul Mcleod, PhD, seorang edukator sekaligus […]