Apa itu Multitasking? Cek Tips dan Contohnya bagi Pekerja
Populix

Apa itu Multitasking? Cek Tips dan Contohnya bagi Pekerja

3 tahun yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Bagi seorang ahli komputer, istilah multitasking adalah metode pengolahan program secara bersamaan menggunakan sumber daya CPU. Namun, bukankah Anda juga sering mendengar istilah multitasking dalam kehidupan sehari-hari? Secara sederhana, multitasking adalah salah satu teknik agar lebih produktif.

Meskipun dinilai hebat karena dapat melakukan berbagai pekerjaan dalam waktu bersamaan, namun ada beberapa hal yang perlu Anda mengenai topik satu ini. Ingin tahu apa saja? Simak artikel Populix mengenai penjelasan apa itu multitasking dan bagaimana cara penerapannya.

Apa Itu Multitasking?

Multitasking adalah gabungan kata multi dan tasking dalam bahasa Inggris. Kata multi merujuk pada penggambaran “beberapa” atau “banyak.” Sedangkan tasking berarti bentuk pengerjaan tugas.

Jika kata tersebut diartikan secara harfiah, maka multitasking adalah istilah mengerjakan beberapa tugas dalam satu waktu. Dalam kata lain, multitasking artinya multitugas.

Kata ini seringkali ditemukan dalam bidang komputasi maupun keseharian manusia. Keduanya memiliki arti yang sama. Namun bedanya dalam komputasi, multitasking adalah teknik yang pekerjaannya dibantu oleh CPU. Sedangkan pada manusia, kegiatan multitasking dibantu oleh otak dan tubuh.

Multitasking vs Monotasking

Jika dibandingkan dengan multitasking, istilah monotasking jarang diketahui banyak orang. Tugas tunggal atau monotasking adalah tindakan seseorang untuk fokus pada satu hal tertentu.

Saat melakukan multitasking, energi yang dibutuhkan otak untuk bekerja otomatis lebih besar daripada monotasking. Hal ini karena otak dipaksa untuk berpikir mencari cara dan agar beberapa kegiatan terselesaikan dengan waktu yang singkat.

Multitasking atau Monotasking?

Jawabannya akan tergantung dengan kondisi atau momen yang Anda lakukan. Jika Anda perlu menulis memo sembari mendengarkan vide penjelasan dari dosen atau pembicara, maka multitasking cocok untuk momen tersebut.

Sama halnya dengan monotasking, ada momen dimana Anda hanya perlu fokus terhadap satu pekerjaan saja. Misalkan untuk menyelesaikan sebuah ujian atau mempelajari sesuatu, Anda perlu fokus dan memahami materi secara lebih dalam tanpa melakukan hal lain.

Fungsi Multitasking dalam Daily Life

Seperti namanya, multitasking adalah cara yang berfungsi untuk menyelesaikan banyak tugas dalam waktu yang singkat. Durasi detik, menit, hingga jam yang kita butuhkan untuk melakukan hal-hal secara bersamaan akan berkurang secara signifikan.

Seperti contoh kegiatan makan sambil membaca. Dengan multitasking, artinya Anda hanya perlu 30 menit untuk menyelesaikan keduanya. Sedangkan sisa waktu yang Anda punya bisa digunakan untuk mengerjakan yang lain. Dengan begitu, semakin banyak hal yang dapat diselesaikan.

Ingin hidup seimbang? Cek Tips Work Life Balance untuk Pekerja ini!

Cara Melakukan Multitasking

Seperti yang kita tahu, multitasking adalah teknik yang tricky untuk diterapkan. Banyak ahli yang menyampaikan bahwa dengan multitasking justru produktivitas individu tidak efektif. Namun tidak ada salahnya mencari tahu bagaimana cara multitasking yang benar sehingga pada momen yang tepat nanti Anda bisa menerapkannya.

Cara melakukan multitasking bagi pelajar

Sebagai seorang pelajar yang sering dikejar deadline guru atau dosen, mungkin multitasking adalah salah satu solusi yang bisa dilakukan. Berikut tips cara melakukannya.

1. Buat To Do List dan Skala Prioritas

Tidak jarang pelajar mendapatkan brief penugasan secara bersamaan dan pada akhirnya menumpuk. Coba buat to do list berdasarkan skala prioritas mana tugas yang penting dan mendesak untuk diselesaikan.

2. Kelompokkan Tugas

Setelah selesai membuat daftar, mungkin ada beberapa kategori tugas yang bisa dilakukan secara bersamaan. Misalkan mengirim email untuk beberapa tugas tertentu. Coba untuk kelompokkan tugas-tugas serupa agar waktu penyelesaiannya juga terpangkas.

3. Jauhkan dari Distraksi

Multitasking adalah kemampuan yang berat untuk dilakukan dengan otak. Kehadiran distraksi bisa menjadi gangguan tambahan bagi fokus yang sudah terbagi. Hindari benda atau hal yang bisa menjadi distraksi, misalnya chat dari teman atau lingkungan yang berisik.

Cara melakukan multitasking bagi pekerja

Tidak hanya pelajar, multitasking adalah cara yang bisa dilakukan pebisnis saat dikejar target atau goals perusahaan. Berikut cara menerapkan apa itu multitasking dalam bisnis.

1. Daftar skala prioritas

Sama halnya dengan pelajar yang dihadapkan tumpukan tugas sekolah, sebagai pebisnis pasti sering mengalami penumpukan project perusahaan. Dari jumlah project tersebut, coba tentukan mana yang paling mendesak untuk diselesaikan dengan menggunakan skala prioritas.

2. Tidak menunda pengerjaan dan konsisten

Upaya mengejar target juga direfleksikan dengan disiplin tidak menunda pekerjaan. Setelah skala prioritas disusun dengan baik, segera kerjakan tugas yang berada pada posisi keutamaan pertama. Tentu di tengah pengerjaannya, Anda harus konsisten. Poin ini krusial jika Anda ingin cepat membasmi tumpukan kerjaan.

3. Batas kemampuan

Kita semua tahu beban yang ditanggung pebisnis tidak ringan. Karena itu walaupun harus melakukan multitasking, tetap ketahui batas kemampuan Anda. Jika melebihi kompetensi individu, multitasking adalah cara yang malah akan mendatangkan dampak negatif.

Contoh Multitasking

Sederhananya, contoh multitasking adalah pelaksanaan dua atau lebih kegiatan di sekitar Anda secara bersamaan. Berikut daftar beberapa contohnya yang bisa Anda temukan dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Memasak sambil menonton
  2. Berbincang dengan lawan bicara sambil bermain ponsel
  3. Menulis balasan email sambil menerima telepon
  4. Mengemudi sambil membalas pesan
  5. Belajar sambil mendengarkan lagu

Kelebihan dan Kekurangan Multitasking

Multitasking adalah teknik yang bisa membawa hasil positif dan negatif. Berikut ini penjelasan kelebihan dan kekurangan multitasking.

Kelebihan multitasking

  • Beberapa kegiatan selesai dengan cepat
  • Makin banyak aktivitas yang bisa dikerjakan

Dengan tercapainya target kegiatan dalam waktu yang singkat, maka sisa jam yang Anda punya dalam sehari tidak akan terpakai. Multitasking adalah langkah yang bisa diambil jika Anda punya sejumlah kegiatan dalam sehari.

Kekurangan multitasking

  • Menurunnya tingkat kualitas kerja
  • Muncul stres

Seluruh orang pasti ingin segala pekerjaan yang ia lakukan menghasilkan output yang memuaskan. Penurunan kualitas yang diakibatkan multitasking adalah sumber kecemasan tersendiri bagi orang-orang tertentu. Hal ini memicu timbulnya stres yang berlebihan dalam diri seseorang.

Jika lebih dari itu kemungkinan akan mengalami error, atau dalam konteks manusia akan mengalami kelelahan. Sehingga pekerjaan yang dilakukan pun tidak seratus persen menghasilkan output yang bagus. Masih banyak tips lifestyle lainnya yang bisa Anda baca selain tentang multitasking. Info selengkapnya kunjungi blog Populix.

Artikel Terkait
Liburan Akhir Tahun 2023: Yogyakarta Jadi Kota Favorit
Liburan akhir tahun 2023 sudah di depan mata! Ini menjadi salah satu momen yang dinantikan oleh sejumlah orang untuk bisa bersantai dari segala hiruk pikuk aktivitas sehari-hari. Sering kali momen akhir tahun ini juga dimanfaatkan untuk pergi berlibur bersama keluarga maupun sahabat, baik itu ke luar kota atau ke luar negeri. Terkait ini, sejumlah responden […]
Nonresponse Bias: Pengertian, Penyebab, Jenis, Cara Mencegah
Adakalanya bias ditemukan dalam proses penelitian. Salah satu jenis bias yang kerap ditemukan yaitu nonresponse bias. Nonresponse bias adalah jenis bias yang terjadi ketika responden yang dipilih tidak memberikan respons atau tidak mengisi kuesioner penelitian sehingga data yang diperoleh tidak mewakili populasi yang sedang diteliti dengan baik. Jenis bias ini dapat berpengaruh pada validitas dan […]
Ekspektasi Anak Muda terhadap Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Mendatang
Pada bulan April 2022, sebuah survei dilakukan oleh Populix, perusahaan start-up market research di Indonesia, untuk mengetahui ekspektasi anak muda Indonesia, khususnya usia 18-25 tahun, terhadap pasangan Presiden dan Wakil Presiden mendatang. Survei ini melibatkan 630 responden dari berbagai wilayah di Indonesia. Data yang dihasilkan menyoroti aspirasi dan harapan para Generasi Z terhadap kepemimpinan pemerintahan […]