Konsep: Definisi, Cara Menyusun, Contoh pada Penelitian
Populix

Konsep: Definisi, Cara Menyusun, Contoh pada Penelitian

9 bulan yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Konsep merupakan sebuah kata yang sering kita dengar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret.

Selain itu, konsep juga diartikan sebagai gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.

Konsep sering dikaitkan dengar berbagai aspek, tak terkecuali dengan riset atau penelitian. Lantas, apakah yang dimaksud konsep dalam riset atau penelitian?

Apa Itu Konsep Penelitian?

konsep adalah
Source: Freepik

Langkah awal dalam proses pengukuran adalah mendefinisikan konsep yang sedang kita pelajari. Peneliti menghasilkan konsep dengan menggeneralisasi dari fakta-fakta tertentu.

Konsep dapat didasarkan pada fenomena nyata dan merupakan gagasan umum tentang sesuatu yang bermakna. Di samping itu, konsep dapat diukur melalui pengamatan langsung dan tidak langsung.

Pengamatan langsung seperti kita dapat mengukur berat atau tinggi badan seseorang, atau kita bisa merekam warna rambut maupun matanya.

Sementara pengamatan tidak langsung, kita dapat menggunakan kuesioner di mana responden memberikan jawaban atas pertanyaan kita tentang jenis kelamin, pendapatan, usia, sikap, dan perilaku.

Baca juga: Induksi Adalah: Definisi, Manfaat, Contoh Penelitian Induktif

Cara Menyusun Kerangka Konsep Penelitian

menyusun kerangka konsep penelitian
Source: Freepik

Mengutip laman Scribbr, kerangka konseptual menggambarkan hubungan yang diharapkan antara variabel. Ini mendefinisikan tujuan yang relevan untuk proses penelitian Anda dan memetakan bagaimana mereka bersatu untuk menarik kesimpulan yang koheren.

Kerangka kerja konseptual dapat ditulis atau divisualisasikan, serta umumnya dikembangkan berdasarkan tinjauan pustaka dari studi yang ada tentang topik Anda.

1. Pilih Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian memandu pekerjaan Anda dengan menentukan secara tepat tentang fakta atau data yang ingin Anda temukan, serta memberikan proses penelitian Anda fokus yang jelas.

Akan tetapi, sebelum Anda mulai mengumpulkan data, pertimbangkan untuk membuat kerangka kerja konseptual. Ini akan membantu Anda memetakan variabel mana yang akan diukur dan bagaimana Anda mengharapkan variabel tersebut terhubung satu sama lain.

2. Pilih Variabel Independen dan Dependen

Untuk melanjutkan pertanyaan penelitian Anda dan menguji hubungan sebab-akibat, Anda harus terlebih dahulu mengidentifikasi setidaknya dua variabel kunci, yakni variabel independen dan dependen Anda.

Perhatikan bahwa hubungan sebab-akibat sering melibatkan beberapa variabel independen yang memengaruhi variabel dependen.

3. Visualisasikan Hubungan Sebab-Akibat

Setelah Anda mengetahui pertanyaan penelitian dan variabel Anda, langkah pertama dalam merancang kerangka kerja konseptual adalah memvisualisasikan hubungan sebab-akibat yang Anda harapkan.

4. Identifikasi Variabel Lain yang Memengaruhi

Sangat penting untuk mengidentifikasi variabel lain yang dapat memengaruhi hubungan antara variabel independen dan dependen Anda di awal proses penelitian. Beberapa variabel umum yang disertakan adalah variabel moderating, mediasi, dan kontrol.

Baca juga: Objek Penelitian Adalah: Pengertian, Cara Menentukan, Contoh

Contoh Konsep Penelitian

contoh konsep penelitian
Source: Freepik

Inilah contoh konsep penelitian yang dapat Anda pahami.

Judul Penelitian: Preferensi Warna pada Kemasan Produk Minuman Ringan di Kalangan Remaja.

Pertanyaan Penelitian:
Apakah warna kemasan produk minuman ringan berpengaruh terhadap preferensi pembelian di kalangan remaja?

Tujuan Penelitian:
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah warna kemasan produk minuman ringan memiliki pengaruh terhadap preferensi pembelian di antara remaja.

Kerangka Teoritis:
Penelitian ini didasarkan pada teori psikologi warna dan perilaku konsumen.

Metode Penelitian:
Metode survei dengan kuesioner sebagai alat pengumpulan data akan digunakan. Sampel akan diambil dari siswa-siswa SMA di daerah tertentu. Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif.

Hipotesis Penelitian:
Warna kemasan produk minuman ringan akan memiliki pengaruh terhadap preferensi pembelian di kalangan remaja.

Sampel dan Populasi:
Populasi penelitian adalah siswa-siswa SMA di daerah yang diteliti. Sampel akan diambil secara acak dari beberapa sekolah yang berbeda.

Pendekatan Analisis Data:
Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif dengan menghitung frekuensi dan persentase preferensi terhadap warna kemasan. Grafik atau diagram mungkin digunakan untuk memvisualisasikan hasil.

Waktu dan Sumber Daya:
Penelitian ini diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu tiga bulan. Sumber daya yang dibutuhkan meliputi waktu peneliti, alat tulis, dan akses ke siswa-siswa SMA yang akan dijadikan responden.

Ekspektasi Hasil:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang sejauh mana warna kemasan produk minuman ringan memengaruhi preferensi pembelian di kalangan remaja. Hasil ini dapat digunakan oleh produsen untuk merancang kemasan yang lebih menarik bagi target pasar mereka.

***

Itulah penjelasan terkait konsep dan kaitannya dengan penelitian. Penting diingat bahwa konsep adalah pondasi yang kokoh bagi setiap penelitian atau riset.

Menyusun konsep yang matang akan menjadi panduan berharga dalam merancang dan melaksanakan penelitian atau riset yang efektif. Jangan ragu untuk menjelajahi lebih dalam tentang konsep penelitian, terlebih pada penelitian yang hendak Anda jalankan, dengan bantuan layanan riset pasar Populix for Enterprise.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang konsep, serta dengan bantuan Populix for Enterprise, Anda akan dapat mengambil langkah-langkah lebih mantap dalam meraih wawasan berharga yang akan mengarahkan keputusan bisnis yang cerdas dan strategis.

riset pasar Populix

Baca juga: Jackknife Adalah: Pengertian hingga Fungsi pada Penelitian

Artikel Terkait
Teknik Proyektif: Definisi, Pentingnya, Kelebihan, dan Kekurangan
Istilah proyektif sudah tidak asing didengar lagi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teknik proyektif adalah yang berhubungan dengan sesuatu yang menunjukkan konstitusi psikodinamik individu. Adapun yang dimaksud dengan psikodinamik yaitu bidang psikologi tentang kekuatan atau proses mental atau emosional yang terutama berkembang pada anak usia dan pengaruhnya terhadap kondisi perilaku dan mental. Lantas, apa […]
Apa Itu Workaholic? Ini Ciri dan Bedanya dengan Pekerja Keras
Banyak sekali istilah baru yang bermunculan saat ini, salah satunya workaholic. Lantas, apa itu workaholic? Workaholic adalah suatu kondisi di mana seseorang kecanduan kerja dan merasa cemas apabila tidak menangani semua pekerjaan saat itu juga. Biasanya, dorongan ini muncul dari diri sendiri guna mengurangi kecemasan, kekhawatiran, atau lari dari masalah. Tindakan ini tentu bukanlah hal […]
Serunya Binge Watching dan Dampak Buruknya bagi Kesehatan
Nonton marathon atau sering disebut binge watching adalah fenomena yang seringkali kita dapati belakangan ini. Kegiatan tersebut kerap dipilih sebagai alternatif hiburan karena praktis dan cepat. Biasanya orang-orang yang suka nonton marathon juga familiar dengan aplikasi video on demand, yang menyediakan cuplikan karya audio visual dengan fleksibilitas jumlah tayangan. Seperti apa tren fenomena binge watching […]