Ketertarikan Gen-Z terhadap Dunia Digital Marketing
Ricky Sudewo

Ketertarikan Gen-Z terhadap Dunia Digital Marketing

2 tahun yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Generasi Z (Gen-Z) tumbuh di era berkembangnya teknologi digital, termasuk dunia digital marketing. Sebagai generasi penerus di Indonesia, Gen-Z seakan memiliki keterkaitan yang erat dengan dunia digital marketing

Mengapa demikian? Sebab, tak bisa dipungkiri jika dunia digital marketing memberikan peluang kepada para Gen-Z untuk bisa bersaing di dunia kerja yang semakin modern. 

Artikel ini akan membahas mengenai ketertarikan Gen-Z terhadap dunia digital marketing berdasarkan hasil survei yang dilakukan secara online melalui aplikasi Populix

Akan tetapi, yuk, terlebih dahulu kita mengenal tentang Gen-Z dan digital marketing

Mengenal Generasi Z (Gen-Z)

Generasi Z, atau yang sering disebut sebagai Gen-Z, merupakan kelompok demografis yang akan meneruskan peran Generasi Milenial dan menjadi generasi penerus sebelum Generasi Alfa.

Gen-Z lahir pada tahun 1997 hingga 2012, sehingga bisa dibilang sebagai salah satu generasi sosial pertama yang langsung terhubung dengan akses ke internet dan teknologi digital sejak usia muda.

Saking seringnya Gen-Z mendapatkan asupan layar, baik itu melalui ponsel dan komputer, Gen-Z juga mendapatkan julukan sebagai “Digital Native”.

Konsumsi layar yang lebih lama membuat Gen-Z lebih terbiasa terpapar iklan melalui dunia digital seperti media sosial, aplikasi komunikasi, hingga sarana transportasi. Namun, apakah benar ini dapat memengaruhi mereka?

Baca juga: Penggunaan Media Sosial, Instagram Paling Banyak Digunakan

Digital Marketing

Kini kita telah memasuki era di mana semua serba digital, termasuk dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mulai dari memesan makanan, menonton film, hingga memesan transportasi, semua dapat kita selesaikan dengan bantuan teknologi digital.

Teknologi digital pun dimanfaatkan dalam penyampaian iklan. Hampir setiap hari kita terpapar oleh iklan dari sebuah produk. Memang itu tidak dapat disalahkan, karena iklan adalah sebuah pesan yang ingin disampaikan dan memiliki tujuan untuk memperkenalkan suatu produk kepada audiens dengan platform media tertentu.

Saat ini kita dapat menemukan setidaknya dua jenis iklan, yakni iklan konvensional yang menggunakan media tradisional dan iklan digital. 

Jika pada iklan konvensional, media yang digunakan berupa benda fisik seperti papan iklan, koran, hingga flyer. Sementara iklan di dunia digital memanfaatkan platform seperti media sosial, halaman web, hingga Electronic Mail (E-Mail). Apa yang membedakan? Iklan digital memiliki jangkauan audiens yang lebih luas, lebih efisien, relevan, dan lebih tepat sasaran

Lalu, apakah Gen-Z sebenarnya sudah mengenal lebih dalam dengan dunia digital marketing? Untuk menjawab itu, Populix telah melakukan survei tentang ketertarikan Gen-Z terhadap dunia digital marketing. Aspek yang kami ambil di antaranya adalah:

  • Apakah mereka tahu apa itu digital marketing?
  • Apakah mereka tertarik untuk mengikuti digital marketing?
  • Medium apa yang mereka gunakan untuk belajar digital marketing?

Apakah Gen-Z Sudah Mengenal Digital Marketing?

digital marketing

Berdasarkan hasil survei Populix yang dilakukan pada Februari 2024, 87.7% atau sekitar 2,599 responden Gen-Z sudah pernah mendengar tentang digital marketing.

Selain mereka sudah pernah mendapatkan wawasan tentang digital marketing, mayoritas dari mereka juga sudah memahami tugas yang harus dikerjakan oleh digital marketer.

dunia digital marketing

Bahkan, 46.1% atau 1,102 responden sudah paham platform apa yang harus dikuasai oleh digital marketer. Artinya mereka sudah memiliki wawasan yang cukup mengenai apa itu digital marketing.

digital marketer

Sementara itu, bootcamp atau kursus menjadi medium yang paling banyak dipilih untuk belajar digital marketing. Data ini mengartikan juga bahwa mereka sudah mendapatkan wawasan tentang lembaga yang bisa membantu untuk belajar digital marketing.

Baca juga: Psikologi Pemasaran di Era 5.0: Menggabungkan Social Proof dan Placebo Effect dalam Strategi Marketing

Ketertarikan Gen-Z terhadap Dunia Digital Marketing

Meskipun banyak Gen-Z yang sudah memiliki wawasan tentang apa itu digital marketing, hanya 23.3% yang memiliki keinginan ‘Sangat Tertarik’, serta 44.4% yang memiliki keinginan ‘Lumayan Tertarik’ ke dunia digital marketing.

Dari hasil survei membuktikan, dengan adanya wawasan yang cukup, ternyata tidak serta merta membuat orang tertarik untuk masuk ke dunianya.

Akan tetapi, karena kita memang sudah tidak akan bisa lepas dari peradaban dunia digital, besar harapan agar dunia digital marketing semakin diminati dan memiliki tren-tren yang lebih unik dan keren.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda tertarik untuk terjun ke dunia digital marketing, atau punya pendapat lain tentang ini?

***

Demikian hasil survei tentang ketertarikan Gen-Z terhadap dunia digital marketing yang dilakukan secara online melalui aplikasi Populix. Sebagai research service, Populix kerap melakukan survei-survei menarik, termasuk terkait fenomena yang sedang tren. Jika tertarik bergabung menjadi responden Populix, langsung saja daftarkan diri Anda dengan unduh aplikasi Populix dan ikuti langkah-langkahnya di sana. Anda pun bisa mendapatkan reward dari isi survei.

aplikasi Populix survei online

Baca juga: Hadiah Giveaway Paling Diincar Berdasarkan Survei Populix

Tags:
Artikel Terkait
Regresi Adalah Metode Statistika, Ini Fungsi, Rumus & Contoh
Metode regresi adalah metode analisis statistik yang digunakan untuk melihat hubungan antara dua atau lebih variabel. Hubungan tersebut bersifat fungsional dan disajikan dalam bentuk matematis. Metode regresi dibutuhkan pada industri sebab dapat membantu menganalisis data hingga menemukan solusi dari sebuah permasalahan. Pelajari lebih lanjut tentang regresi pada artikel berikut. Apa Itu Regresi? Pernahkah Anda memiliki […]
12 Panduan Keamanan Aplikasi Reward, Hindari Penipuan!
Aplikasi reward semakin populer di era digital, karena dapat memberikan keuntungan seperti hadiah, voucher diskon, hingga poin yang dapat ditukarkan. Namun, keamanan aplikasi menjadi isu penting, mengingat banyaknya kasus penipuan hingga kebocoran data pribadi. Akibatnya, khalayak tertentu kerap ragu jika ingin bergabung menjadi user aplikasi reward. Sebab, mereka concern dengan keamanan aplikasi tersebut. Oleh karena […]
Program 3 Juta Rumah Prabowo, Apakah Disambut Positif?
Salah satu inisiatif program di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yaitu program 3 juta rumah. Program ini dijalankan untuk mengatasi kekurangan perumahan dan menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Adapun program 3 juta rumah ini diharapkan dapat mengurangi backlog perumahan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor perumahan. Mengutip laman CNN Indonesia, […]