Perbandingan Metode Pengumpulan Data di Penelitian Akademik
Populix

Perbandingan Metode Pengumpulan Data di Penelitian Akademik

1 tahun yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Pengumpulan data merupakan salah satu aspek krusial dalam penelitian akademik. Adapun dua metode pengumpulan data yang kerap digunakan yaitu survei online dan survei tradisional.

Survei online adalah pengumpulan data yang memanfaatkan platform digital, memungkinkan peneliti mengumpulkan data secara efisien dan dari berbagai lokasi geografis.

Sedangkan survei tradisional adalah metode pengumpulan data di mana kuesioner disebarkan langsung kepada responden, biasanya melalui wawancara tatap muka, formulir kertas, hingga telepon.

Dari kedua metode tersebut tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, termasuk saat digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian akademik.

Mari kita simak perbandingan kedua metode pengumpulan data tersebut!

Baca juga: 5 Jenis-Jenis Penelitian dan Contoh untuk Karya Ilmiah

Metode Pengumpulan Data Survei Online

metode pengumpulan data
Source: Freepik

Survei online merupakan metode riset yang dilakukan secara daring melalui situs web, e-mail, atau platform digital lainnya.

Jenis metode pengumpulan data ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Lantas, apa sajakah itu?

Kelebihan Survei Online

1. Waktu Lebih Singkat

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cepat karena responden dapat mengisi survei kapan saja dan dari mana saja.

2. Efisiensi Biaya

Survei online biasanya lebih murah karena tidak memerlukan biaya cetak atau pengiriman dokumen. Sama halnya seperti PopSurvey by Populix, mulai dari Rp30.000, Anda sudah bisa membuat survei online.

3. Jangkauan Lebih Luas

Dengan survei online, peneliti dapat menjangkau responden dari berbagai lokasi geografis dengan mudah. Begitu juga ketika Anda memanfaatkan layanan survei online PopSurvey by Populix.

Anda dapat memilih kriteria responden yang sesuai dengan kebutuhan. Responden Populix pun telah terverifikasi sehingga berkualitas baik.

4. Kemudahan Pengolahan Data

Data dari survei online langsung tersimpan dalam format digital, memudahkan analisis dan pemrosesan.

5. Jawaban Jujur

Responden cenderung lebih jujur saat memberikan jawaban karena merasa anonim.

Kekurangan Survei Online

1. Kendala Teknis

Masalah teknis seperti kegagalan sistem atau ketidaksesuaian format survei dengan perangkat responden dapat menghambat pengumpulan data.

2. Akses Internet

Tidak semua responden memiliki akses ke internet, terutama di daerah terpencil.

3. Respons Rate

Tingkat respons bisa lebih rendah dibandingkan survei tradisional karena tidak adanya kontak langsung.

Baca juga: 7 Tips Mendapatkan Responden Survei Online, Cepat dan Tepat

Metode Pengumpulan Data Survei Tradisional

metode pengumpulan data
Source: Freepik

Survei tradisional yaitu peneliti menyebar kuesioner penelitian secara langsung kepada responden. Sama seperti survei online, survei tradisional pun memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan Survei Tradisional

1. Keaslian Data

Kontak langsung memungkinkan peneliti untuk memastikan keaslian data yang dikumpulkan.

2. Aksesibilitas

Survei tradisional dapat menjangkau responden yang tidak memiliki akses internet.

3. Kontak Langsung

Peneliti dapat melakukan kontak langsung dengan responden, meningkatkan tingkat respons dan validitas data.

4. Pengumpulan Data Mendalam

Metode tatap muka memungkinkan peneliti untuk mengajukan pertanyaan lebih mendalam dan mendapatkan data yang lebih kaya.

Kekurangan Survei Tradisional

1. Biaya Lebih Mahal

Survei tradisional memerlukan biaya lebih besar untuk mencetak kuesioner, pengiriman kuesioner, dan lainnya.

2. Rentan Bias

Interaksi langsung antara peneliti dan responden dapat menyebabkan bias dalam pengumpulan data.

3. Jangkauan Lebih Sempit

Kurang dapat menjangkau responden dari berbagai lokasi, karena memerlukan usaha dan biaya yang lebih besar.

4. Waktu Lebih Lama

Proses pengumpulan data lebih lambat karena keterbatasan geografis dan waktu.

***

Baca juga: 8 Peran Responden dalam Penelitian, Jangan Diabaikan!

Memilih metode pengumpulan data yang tepat sangat tergantung dari tujuan penelitian, anggaran, dan demografi responden.

Survei online menawarkan efisiensi biaya dan waktu, serta jangkauan yang lebih luas, tetapi terbatas akses internet dan validitas data. Sebaliknya, survei tradisional memberikan data yang lebih kaya dan valid, tetapi memerlukan biaya dan waktu yang lebih besar.

Peneliti harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode ini untuk memastikan pengumpulan data yang efektif dan efisien dalam penelitian akademik.

PopSurvey by Populix siap membantu peneliti dalam mengoptimalkan pengumpulan data dengan berbagai fitur unggulannya sebagai platform survei online.

Dengan memahami karakteristik masing-masing metode pengumpulan data, peneliti dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam merancang studi dan mencapai hasil yang lebih akurat serta relevan.

PopSurvey Populix platform survei online

Baca juga: 5 Cara Riset Pasar Online untuk Tahu Kebutuhan Konsumen

Artikel Terkait
5 Tips Fokus Bekerja Saat Puasa dan Tetap Produktif
Tips tetap fokus bekerja saat puasa patutlah Anda ketahui. Tak bisa dimungkiri jika puasa memang bisa membuat tubuh lemas, karena tidak mendapat asupan gizi selama berjam-jam setelah sahur. Saat menjalankan puasa, kita dilarang untuk makan dan minum selama kurang lebih 13 jam. Perubahan terhadap pola makan saat puasa juga mengharuskan tubuh untuk beradaptasi. Sering kali, […]
Penonton Konser Musik di Indonesia, Apa yang Mereka Minati?
Konser musik di Indonesia kembali hidup sejak beberapa tahun ke belakang, tepatnya setelah pandemi Covid-19 selesai. Kondisi ini tentu saja disambut antusias oleh para penonton konser musik. Antusias penonton konser musik bahkan bisa dirasakan sampai pemilihan outfit mereka. Ada yang bergaya sesuai tema konser, cosplay kostum yang pernah dipakai artis, hingga memilih warna pakaian yang […]
Apa itu Soft Skill? Arti, Manfaat, Contoh & Cara Meningkatkan
Beberapa orang masih menganggap soft skill adalah kemampuan yang tak begitu penting. Padahal, kemampuan ini harus dikembangkan dalam kehidupan maupun dunia kerja. Pasalnya, hard skill saja tidak cukup untuk membuat karir Anda berjalan mulus. Anda perlu membangun relasi yang baik dengan orang lain, pandai berkomunikasi di depan umum, memiliki creative thinking, dan masih banyak lagi. […]