Fenomena Live Streaming: Kenapa Kita Mudah Tergoda Belanja?
Dahliana Vio Anita Bintang

Fenomena Live Streaming: Kenapa Kita Mudah Tergoda Belanja?

2 bulan yang lalu 3 MENIT MEMBACA

TikTok Live dan Shopee Live bukanlah hal baru. Anda mungkin sering melihatnya di For You Page (FYP) atau homepage e-commerce, bahkan memantaunya langsung untuk berbelanja. Fenomena ini dikenal sebagai “live streaming”, di mana penjual bisa memasarkan produknya secara interaktif kapan saja, bahkan 24 jam. Menurut report custommarketinsight.com, live streaming adalah suatu proses transmisi video atau audio secara langsung atau hampir langsung (real time). 

Live streaming tidak hanya terjadi di Indonesia , tetapi di beberapa negara besar juga, termasuk China yang merupakan “asal muasal” tren live streaming . Tercatat berdasarkan laporan China’s Internet Development di 2023, jumlah “e-commerce streaming users” – sebutan bagi orang yang melakukan kegiatan jual-beli melalui live streaming mencapai 597 juta dan mengalami peningkatan signifikan sebesar 54,7% dari tahun sebelumnya, yaitu 2022.

Sementara di Indonesia, belum ada data spesifik dan akurat yang tersedia mengenai jumlah live streamer secara pasti. Namun, hampir di semua lembaga survei market research mengatakan bahwa Shopee Live merupakan fitur live streaming yang paling populer di Indonesia, kemudian diikuti oleh TikTok Live di posisi kedua, dan Lazada Live di posisi ketiga. 

Baca juga: Behavior Konsumen Berbelanja, Pilih Online atau Offline?

live streaming
Source: Freepik

Masih dari laporan custommarketinsight.com, disebutkan bahwa pangsa pasar (market share) untuk live streaming, khususnya di wilayah Asia Pasifik, mengalami pertumbuhan signifikan. Beberapa faktor yang memengaruhi peningkatan ini antara lain populasi yang besar, meningkatnya penetrasi penggunaan smartphone, membaiknya konektivitas internet, serta tingginya popularitas media sosial yang turut mendorong pertumbuhan layanan live streaming secara tajam.

Sebuah studi menyatakan bahwa daya tarik (attractiveness), profesionalisme, interaktivitas, dan keunikan perilaku seorang streamer secara positif memengaruhi pembelian impulsif melalui persepsi nilai hedonis dan utilitarian konsumen.

Menariknya, pengakuan sosial (social recognition) juga secara signifikan berperan sebagai jembatan yang memperkuat pengaruh persepsi nilai hedonis dan utilitarian terhadap niat pembelian impulsif.

Artinya, seorang live streamer dapat mendorong calon pembeli untuk melakukan pembelian – bahkan secara impulsif – dengan tampil menarik, profesional, interaktif, dan unik. Hal ini membuat konsumen merasa senang (hedonic value) dan menganggap produk yang ditawarkan memiliki manfaat (utilitarian value). Selanjutnya, jika konsumen merasa memiliki kesamaan atau kedekatan sosial dengan streamer (pengakuan sosial), maka dorongan untuk membeli secara impulsif akan menjadi semakin kuat.

Oleh karena itu, penting bagi seorang live streamer untuk membangun citra yang menarik, profesional, dan autentik, serta aktif berinteraksi dengan audiens. Selain itu, mereka juga perlu menciptakan rasa kedekatan atau keterikatan sosial dengan penonton untuk meningkatkan kepercayaan dan keterlibatan emosional.

Tampil unik dan “berbeda” dengan streamer lain juga bisa menjadi nilai tambah. Hal ini tidak hanya memperkuat persepsi konsumen terhadap nilai produk, tetapi juga mendorong terjadinya pembelian secara spontan atau impulsif.

Sumber :
Li Yu, Wenchen Tang, Weiheng Gao, A study on the mechanism of live streamer’s behavior characteristics affecting consumers’ impulsive buying: The role of perceived value and social identity, Acta Psychologica, Volume 255, 2025, 104950, ISSN 0001-6918, https://doi.org/10.1016/j.actpsy.2025.104950.

Global Live Streaming Market 2024–2033

populix research service

Baca juga: Tren Belanja di Bulan Ramadan 2025, Apa yang Jadi Prioritas?

Artikel Terkait
T Test: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya dalam Penelitian
T Test adalah salah satu metode pengujian hipotesis terkait rata-rata sampel kecil yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal ketika simpangan baku populasi tidak diketahui. Menurut Britannica, metode T Test pertama kali diperkenalkan oleh William Sealy Gosset pada tahun 1908. Kala itu, Gosset bekerja di tempat pembuatan bir Guinness di Dublin dan menemukan bahwa teknik […]
7 Kegiatan Seru yang Bisa Dilakukan Saat Tidak Mudik Karena Pandemi
Libur lebaran adalah momen yang paling ditunggu banyak umat muslim di Indonesia. Beberapa hari menjelang hari raya Idul Fitri biasanya dimanfaatkan oleh para perantau yang ada di ibukota untuk mudik ke kampung halaman demi bertemu dan berkumpul dengan keluarga tercinta. Namun, agenda pulang kampung yang sudah menjadi tradisi menjelang hari raya, sepertinya tidak bisa kita […]
Challenges of Working While Fasting: Overcoming Fatigue and Lack of Sleep
Ramadan is a blessed time for reflection, devotion, and self-discipline. However, for many individuals, working while fasting presents its own challenges, particularly in terms of fatigue and sleep deprivation. Many workers struggle with low energy levels throughout the day, especially if their work schedules are busy. This can be largely attributed to disrupted sleep patterns […]