Behavior Konsumen Berbelanja, Pilih Online atau Offline?
Vania Kartika Artanti

Behavior Konsumen Berbelanja, Pilih Online atau Offline?

11 bulan yang lalu 3 MENIT MEMBACA

Survei Populix mengenai impulsive buying menunjukkan bahwa preferensi masyarakat saat ini lebih condong belanja secara online. Namun, behavior konsumen berbelanja secara offline juga masih sama dan tidak berkurang, mengapa?

behavior konsumen berbelanja
Source: Survei Populix 2023

Meskipun preferensi berbelanja saat ini cenderung beralih ke belanja online, perilaku orang dalam berbelanja offline tetap relevan dan tidak berkurang. Ini disebabkan adanya perasaan bahwa melihat langsung produk sebelum membelinya adalah suatu keharusan.

Meskipun kenyamanan yang ditawarkan oleh platform belanja online sangat disukai konsumen, masih banyak konsumen lainnya yang percaya bahwa pengalaman melihat dan menyentuh produk secara langsung dapat memberikan kejelasan dan kepuasan yang tidak dapat ditemukan dalam dunia belanja online.

Selain itu, keengganan untuk berbelanja secara online juga bisa berasal dari kekhawatiran terkait pengiriman. Konsumen mungkin khawatir bahwa produk yang dipesan secara online dapat rusak atau hilang selama proses pengiriman. Dengan berbelanja langsung di toko, mereka dapat menghindari risiko ini dan memastikan bahwa produk yang mereka beli dalam kondisi yang baik.

Dengan kata lain, sementara belanja online memberikan kemudahan dan aksesibilitas yang sangat disukai oleh konsumen, masih ada nilai tambah lainnya yang dibutuhkan dan hanya bisa disediakan oleh pengalaman belanja offline yang mencakup aspek interaksi langsung dengan produk serta berbagai risiko ketidakpastian terkait pengiriman.

Baca juga: Potensi Trend Pergerakan Pasar Kripto di Indonesia Tahun 2023

Online vs Offline

Meskipun demikian, preferensi terhadap belanja online utamanya dipengaruhi oleh faktor harga dan promosi. Dibandingkan dengan belanja offline, promosi dalam belanja online cenderung lebih masif, terutama dengan keberadaan e-commerce yang memudahkan para pembeli.

Keberagaman penawaran dan kemudahan aksesibilitas promosi online membuatnya lebih menarik bagi konsumen. E-commerce menyediakan platform yang memungkinkan penjual untuk secara agresif memasarkan produk mereka dengan berbagai diskon, promo, dan penawaran khusus, yang mungkin sulit ditemui dalam pengalaman belanja konvensional. Sehingga, meskipun aspek melihat langsung produk masih penting, nilai ekonomis dan keuntungan promosi menjadi faktor utama yang mendorong preferensi belanja online.

Sebagai bahan analisis kita bisa lihat bahwa konsumen cukup antusias selama masa minggu promosi yang dengan gencar dilakukan oleh e-commerce, dengan alasan adanya gratis pengiriman yang diberikan serta potongan harga yang didapatkan.

behavior konsumen berbelanja
Source: Survei Populix 2023

Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun online shopping mengalami pertumbuhan pesat, kebiasaan lama masyarakat terkait offline shopping tetap memiliki tempat yang signifikan.

Masyarakat cenderung mempertahankan keseimbangan antara kenyamanan dan kepraktisan belanja online dengan pengalaman langsung dan kejelasan produk dalam belanja offline.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meskipun behavior konsumen berbelanja pergeseran ke arah online shopping terjadi, tetapi belanja offline yang telah menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat tidak akan menghilang sepenuhnya.

riset pasar Populix

Baca juga: Second-Hand Clothing, A Trend That Has a Positive Effect

Tags:
Artikel Terkait
Bonus Demografi Indonesia: Pengertian, Penyebab dan Dampaknya
Bagi Anda yang menjadi bagian generasi milenial, seharusnya istilah tersebut terdengar lebih familiar. Bonus demografi adalah sebuah fenomena yang penting untuk Anda ketahui. Karena Indonesia akan mengalaminya pada sepuluh tahun mendatang. Lalu, apa itu bonus demografi dan apa dampaknya bagi sebuah negara? Berikut ulasan lengkap yang bisa Anda pelajari. Apa itu bonus demografi? Demographic dividend […]
Frekuensi: Definisi, Jenis Distribusi Frekuensi, Contoh
Frekunesi bukanlah istilah yang asing didengar. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), memiliki beberapa definisi terkait frekuensi, salah satu definisi frekuensi adalah jumlah siklus suatu peristiwa per detik. Tak heran jika KBBI memiliki beberapa definisi terkait frekuensi, karena frekuensi memang kerap dikaitkan dengan beragam hal, seperti gelombang suara, peristiwa atau kejadian, pemakaian sesuatu, dan lainnya. Kalau […]
Structural Equation Modeling (SEM): Definisi hingga Jenisnya
Data survei dalam ilmu sosial, perilaku, kesehatan, dan lainnya, sering kali memiliki banyak variabel. Nah, structural equation modeling adalah sebuah ‘alat’ yang biasanya digunakan untuk menganalisis data itu. Melansir situs Frontiers, dengan jumlah partisipan yang cukup, structural equation modeling (SEM) memungkinkan peneliti dengan mudah menyusun dan menguji secara andal hubungan hipotesis antara konstruksi teoretis serta […]