Beneficiary Adalah: Definisi, Fungsi, Jenis, Orang yang Berhak
Populix

Beneficiary Adalah: Definisi, Fungsi, Jenis, Orang yang Berhak

6 bulan yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Beneficiary adalah penerima manfaat dalam keuangan, di mana hal ini bisa jadi siapa saja. Setiap individu berkesempatan menjadi penerima manfaat dari kegiatan finansial yang Anda lakukan, contohnya asuransi.

Ketika mendaftarkan diri, Anda akan diminta untuk mengisi data anggota keluarga. Bagi pihak asuransi, anggota keluarga Anda lah yang berhak menerima manfaat asuransi selain Anda. Namun pastinya ada syarat khusus agar bisa menerima manfaat tersebut. Apa saja syarat itu? Simak selengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Beneficiary?

Seperti yang sudah sempat disinggung tadi, singkatnya beneficiary artinya sebuah istilah untuk menyebut individu atau kelompok penerima keuntungan dari sesuatu.

Dalam keuangan, dapat diartikan bahwa beneficiary adalah individu atau kelompok yang menerima distribusi dari kepercayaan, polis asuransi, kontak anuitas, rekening pensiun, ataupun surat wasiat.

Sehingga, nama-nama pihak sebagai beneficiary adalah orang-orang yang telah memenuhi syarat atau ketentuan untuk menerima suatu distribusi keuntungan dan disebutkan secara khusus dalam dokumen-dokumen terkait.

Dengan kata lain, beneficiary adalah semua pihak yang menerima suatu manfaat atau keuntungan dari suatu perjanjian maupun kesepakatan dimana telah ditetapkan sebelumnya. Dan beneficiary name artinya nama-nama penerima manfaat tersebut.

Sedangkan dalam proses penerimaan beneficiary ini terdapat istilah lainnya, seperti beneficiary bank. Beneficiary bank adalah bank tempat beneficiary yang Anda tunjuk memiliki rekening untuk menerima manfaat dari Anda.

Baca juga: Investasi Syariah: Definisi, Dasar Hukum, Jenis, Prinsip

Jenis Beneficiary

Beneficiary Adalah
Source: Freepik

Setelah mengetahui apa itu beneficiary, hal berikutnya yang perlu Anda pahami adalah jenis-jenisnya. Sebelum menunjuk nama-nama penerima keuntungan, biasanya Anda akan diminta menentukan jenis penerimanya juga.

Setidaknya ada empat jenis beneficiary, yakni sebagai berikut.

1. Primary Beneficiary

Jenis pertama dari beneficiary adalah primary beneficiary atau penerima utama, yaitu pihak yang memiliki prioritas dari pihak lainnya untuk menerima manfaat terkait. Itulah mengapa pemilihan primary beneficiary dianggap paling penting, sebab mereka lah penerima utama manfaat ketika pemberi beneficiary meninggal dunia.

Penerima beneficiary utama akan mendapatkan manfaat selama mereka masih hidup serta kompeten secara hukum. Namun, ketika mereka tidak kompeten secara hukum atau telah meninggal dunia terlebih dulu, maka penting untuk menetapkan beneficiary lainnya.

Penetapan primary beneficiary juga bisa menunjuk lebih dari satu pihak, namun harus disertai seberapa besar bagian keuntungan untuk kedua pihak tersebut.

Baca juga: 15 Cara Mengatur Keuangan yang Baik dan Finansial Sehat

2. Contingent Beneficiary

Jika tadi ada penerima utama atau primer, selanjutnya ada contingent beneficiary atau bisa juga disebut penerima sekunder, yaitu pihak yang menjadi cadangan atau prioritas kedua setelah penerima utama.

Artinya, ketika penerima utama tidak dapat menerima manfaat terkait, maka contingent beneficiary akan menggantikannya. Hal tersebut juga berlaku jika penerima utama menolak untuk menerima manfaat atau tidak dapat ditemukan.

Misalnya, Anda membeli suatu polis asuransi dan menunjuk pasangan sebagai penerima utama dan anak tertua Anda sebagai contingent beneficiary. Lalu, jika Anda dan pasangan mengalami hal tak terduga seperti kecelakaan dan meninggal dunia, polis asuransi tersebut akan dibayarkan ke anak tertua Anda melalui pengesahan hakim.

3. Irrevocable Beneficiary

Ketika menunjuk seseorang sebagai penerima manfaat, Anda juga dapat memilih apakah pihak tersebut dijadikan beneficiary yang dapat dibatalkan atau tidak.

Irrevocable beneficiary merupakan pihak penerima manfaat yang tidak boleh dibatalkan karena hal tersebut merupakan hasil komitmen Anda untuk menjadikannya sebagai penerima utama.

Ketika Anda telah menunjuk seseorang sebagai irrevocable beneficiary, artinya Anda tidak dapat mengubah atau bahkan menghapusnya dari daftar beneficiary secara sepihak.

Apabila Anda ingin mengubahnya, maka Anda harus meminta persetujuan dari pihak tersebut terlebih dulu. Anda juga tidak bisa mengambil kembali manfaat yang telah diberikan tanpa persetujuan mereka.

4. Revocable Beneficiary

Jenis terakhir dari beneficiary adalah revocable beneficiary, yaitu penerima manfaat yang dapat dibatalkan. Berbeda dengan irrevocable beneficiary tadi, jenis penerima ini lebih fleksibel.

Hal tersebut karena Anda bisa mengubah nama-nama dalam daftar beneficiary kapan saja tanpa harus meminta persetujuan mereka terlebih dulu. Anda juga dapat menyesuaikannya dengan rencana hidup jika ada yang tidak sesuai.

Contoh revocable beneficiary adalah ketika Anda mempunyai suatu polis asuransi dan menjadikan pasangan sebagai penerima utama yang dapat dibatalkan, namun ternyata pernikahan tidak berjalan baik dan mengharuskan Anda bercerai. Maka, Anda dapat menarik namanya dari daftar dan mengubah beneficiary kepada pihak lainnya.

Orang yang Berhak Menerima Beneficiary

Sejatinya, Anda dapat menunjuk siapa saja sebagai beneficiary dari suatu aset, polis asuransi, kepercayaan, dan semacamnya. Anda bisa menyebut pasangan, orang tua, anak, partner kerja, dan lain-lain.

Namun, ada beberapa batasan bagi penerima manfaat berdasarkan kemampuan mereka, misalnya Anda menunjuk anak sebagai beneficiary namun ternyata ia masih di bawah umur ketika akan menerima manfaatnya, maka pihak asuransi akan menangguhkan proses penerimaan tersebut.

Cara lain agar anak di bawah umur mendapat beneficiary adalah menunjuk seorang wali yang menerima klaim pembayaran asuransi selama anak masih di bawah umur. Namun, hal tersebut dapat mengurangi nilai manfaat serta membutuhkan waktu dan tambahan biaya cukup banyak.

Itulah penjelasan seputar beneficiary secara lengkap. Intinya, Anda bisa menyebut siapa saja sebagai penerima beneficiary Anda, entah itu individu maupun organisasi manapun. Hanya saja, dalam menentukannya Anda tidak boleh sembarangan, perlu dipertimbangkan dengan matang. Pastikan Anda telah menunjuk orang yang tepat ya!

Aplikasi Populix

Baca juga: Apa itu Decluttering? Begini Manfaatnya tuk Kesehatan Mental

Artikel Terkait
Mengenal Apa Itu Impulse Buying, Faktor Pemicu, dan Tipsnya
Sarana perbelanjaan dan pembayaran online yang semakin mudah diakses tanpa sadar mengakibatkan adanya fenomena impulse buying. Apa itu? Jadi sederhananya, impulse buying adalah istilah untuk menyebut sebuah keputusan tidak terencana yang tentunya terjadi secara tiba-tiba dalam membeli suatu barang. Nah, pernahkah Anda mengalaminya? Ternyata, impulse buying cukup berisiko buruk lho bagi kondisi finansial. Temukan alasan […]
Panduan Lengkap Riset Pasar untuk Startup, Ini Langkahnya!
Melakukan riset pasar untuk startup dapat membantu Anda mengenali target market yang sesuai dengan bisnis.  Saat ingin memulai bisnis startup, Anda tidak bisa hanya berfokus membuat perencanaan dan menciptakan produk yang berkualitas. Anda juga harus mencari tahu apakah produk yang dibuat telah sesuai dan bisa memenuhi kebutuhan calon konsumen.  Maka dari itu, penting untuk melakukan […]
Penggunaan Media Sosial Selama Pandemi
Terbatasnya aktivitas tatap selama pandemi Covid-19 membawa masyarakat untuk mencari “pelarian” di dunia digital. Aktivitas di ranah digital tidak hanya terbatas pada kegiatan produktif seperti Work From Home (WFH) dan Pembelajaran Jarak Jauh saja. Ada pula aktivitas selingan yang digandrungi masyarakat selama masa pandemi Covid-19 ini, yakni scrolling di media sosial. Penggunaan media sosial seperti […]