Brand Performance, Definisi hingga Cara Meningkatkannya
Populix

Brand Performance, Definisi hingga Cara Meningkatkannya

2 tahun yang lalu 3 MENIT MEMBACA

Anda yang bekerja dalam dunia marketing atau pemasaran, mungkin sudah tidak asing lagi dengan brand performance. Brand performance adalah sebuah istilah yang berkaitan dengan kinerja atau performa suatu merek, berfokus pada peningkatan reputasi dari merek tersebut.

Brand performance pastinya juga merujuk pada tujuan perusahaan. Semakin baik brand performance suatu bisnis, maka konsumen atau pelanggan semakin paham tentang merek bisnis tersebut. Tak luput, kepercayaan konsumen pada brand pun semakin meningkat.

Simak penjelasan lebih lengkap tentang brand performance!

Baca juga: Brand Portfolio: Definisi, Contoh, Keuntungan, Elemen

Apa Itu Brand Performance?

Melansir laman Marketing Memetics, penjelasan brand performance adalah hasil dari performa atau ukuran suatu merek yang masih berkaitan dengan tujuan perusahaan. Brand performance yang baik yaitu ketika dapat menghasilkan pangsa pasar yang berkelanjutan dan profitabilitas jika digunakan secara efektif.

Brand performance atau kinerja merek ini sangat personal dan bisa bervariasi secara drastis dari satu merek ke merek lainnya. Selain itu, pun dapat menjadi salah satu indikator keberhasilan sebuah bisnis.

Cara Meningkatkan Brand Performance

Ada beberapa cara dan platform yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan brand performance. Di antaranya dengan cara:

  1. Memanfaatkan influencer dan selebritas untuk mempromosikan brand
  2. Publikasi di media
  3. Media sosial
  4. Membangun partnership dengan pihak luar

Selain itu, Anda juga bisa membuat suatu aktivitas atau kampanye yang melibatkan target audiens dari brand tersebut. Untuk publikasi kegiatan tersebut bisa melalui media sosial.

Baca juga: Creativity Advertising, Ini Definisi dan Manfaatnya

Tolak Ukur Keberhasilan Brand Performance

Inilah cara mengetahui keberhasilan brand performance.

1. Performa Konten

Kita bisa lihat bagaimana performa di balik konten yang telah diproduksi untuk meningkatkan kinerja merek. Misalnya, saat membuat konten di media sosial, lihatlah seperti apa respons audiens terhadap konten tersebut. Berapa jumlah komentar yang ada pada konten tersebut, berapa jumlah like, berapa jumlah reach? Dan faktor-faktor lainnya yang bisa dihitung.

2. Aktivitas yang Berpengaruh

Ada beberapa cara untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari aktivitas yang telah dilakukan. Seperti, seberapa luas brand Anda diketahui oleh audiens, bagaimana performa website dan media sosial perusahaan Anda, serta seberapa sering perusahaan atau brand Anda di-mention oleh pihak luar.

3. Benchmarking Kompetitif

Lihat bagaimana kompetitor Anda, apakah performanya lebih baik dari brand Anda, atau kebalikannya? Coba perhatikan performa kompetitor Anda, yang didukung dengan data-data relevan.

Riset Pasar untuk Meningkatkan Brand Performance

Guna mengoptimalkan brand performance ini sebaiknya dilakukan sejak awal, yakni sejak suatu merek bisnis diluncurkan ke publik. Namun sebelum itu, para pebisnis pun bisa terlebih dahulu melakukan riset pasar untuk mengetahui merek seperti apa yang diinginkan oleh khalayak.

Selain itu, riset pasar juga bisa dilakukan untuk menentukan strategi dalam mengiklankan brand tersebut. Bentuk iklan seperti apa yang memang disukai oleh khalayak. Apalagi saat ini pun sangat banyak iklan digital yang bervariasi dan kreatif.

Nah, untuk melakukan riset pasar ini Anda bisa memanfaatkan produk dan layanan yang terdapat di Populix. Anda bisa melakukannya sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Demikianlah penjelasan terkait brand performance. Simak artikel-artikel dari Populix untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

Baca juga: Segmentasi Pasar: Pengertian, Jenis, Tujuan dan Contohnya

Tags:
Artikel Terkait
Hipotesis: Pengertian, Jenis, Cara Menulisnya dalam Penelitian
Hipotesis bukanlah sebuah istilah yang asing didengar, apalagi dalam dunia riset atau penelitian. Berdasarkan penjelasan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dsb) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan. Selain itu, hipotesis juga bisa didefinisikan sebagai anggapan dasar. Menurut Saul Mcleod, PhD, seorang edukator sekaligus […]
Design Thinking: Pengertian, Manfaat, dan Tahapannya
Anda mungkin menganggap design thinking adalah istilah yang identik dengan pekerjaan designer, arsitek, UI/UX, desain grafis, atau illustrator.  Padahal, design thinking adalah sebuah konsep yang bisa diadopsi oleh siapapun, mulai dari individu, UMKM, bisnis startup, maupun perusahaan besar sekalipun.  Mengapa demikian? Hal ini karena design thinking sangat dibutuhkan untuk memahami kebutuhan pengguna, menciptakan produk baru, […]
Cara Lapor SPT Tahunan dan Solusi Lupa EFIN
Bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) wajib melakukan lapor SPT tahunan. Mengutip situs Pajakku, Surat Pemberitahuan (SPT) merupakan surat yang digunakan Wajib Pajak (WP) untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, serta harta dan kewajiban sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. […]