Aktivitas skripsi yang harus dijalani oleh mahasiswa tingkat akhir terkadang memang memusingkan. Bahkan, tak sedikit dari mereka merasa stress. Lantas, bagaimana cara mengelola stress saat membuat skripsi?
Nah, untuk masalah satu ini, usahakan kamu tidak terlalu memforsir diri sendiri. Pilihlah judul yang kamu sukai agar proses penelitian berlangsung menyenangkan.
Masih banyak tips lainnya dalam mengelola stress saat skripsi, simak selengkapnya di bawah ini.
Cara Mengelola Stress Skripsi yang Patut Dicoba
Stress adalah sebuah kondisi yang umum terjadi kepada siapapun. Terutama mahasiswa semester akhir yang akan menyusun atau sedang mengerjakan skripsi.
Cara mengelola stress pada setiap orang pun berbeda-beda, tergantung dari tingkatannya dan pribadi masing-masing
Dengan mengetahui cara mengelola stress dapat membantu mahasiswa tingkat akhir untuk mempercepat proses pengerjaan skripsi.
Berikut beberapa tips cara mengola stress untuk mahasiswa tingkat akhir saat mengerjakan skripsi.
1. Lakukan Rutinitas Sehari-hari
Ketika Anda terlalu fokus dalam pengerjaan skripsi, rutinitas sehari-hari yang biasa dilakukan akan terlupakan atau terabaikan.
Rasa ingin cepat menuntaskan skripsi yang menyebabkan agenda lain terabaikan, secara perlahan akan membebani Anda dan menimbulkan stress.
Maka dari itu, salah satu cara mengatasi stress skripsi adalah dengan melakukan rutinitas sehari-hari seperti biasanya.
Proporsional dalam membagi waktu antara mengerjakan skripsi dengan rutinitas sehari-hari seperti bersosialisasi, ngobrol, dan nongkrong bersama teman.
2. Melepaskan Penat dengan Refreshing
Beberapa mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi terbebani akan hal itu dan merasa waktu menjadi terlalu cepat berlalu, padahal perkembangan skripsi masih stuck di situ saja.
Bahkan tekanan tidak hanya datang dari penulisan skripsi, adapun hal lain seperti pengurusan perijinan, revisi terus-menerus yang menyebabkan Anda mengalami stress.
Jika permasalahan tersebut terasa membebani, cobalah beberapa cara mengelola stress akibat skripsi yaitu dengan pergi ke bioskop, berolahraga, mendengarkan musik, atau jalan-jalan bersama teman dan keluarga ke lokasi wisata atau tempat refreshing lainnya.
Melakukan hal-hal yang Anda sukai, tentu saja akan membantu untuk menyegarkan pikiran.
Baca juga: Apa itu Burnout? Ini Ciri-Ciri Burnout dan Cara Mengatasinya
3. Buat Suasana Penelitian yang Menyenangkan
Setelah proposal berhasil diajukan dan akhirnya disetujui oleh dosen pembimbing, fase yang tidak kalah sulitnya adalah melakukan penelitian skripsi.
Tidak jarang banyak mahasiswa yang merasa stress pada tahap ini dan tidak bisa melanjutkan skripsi. Padahal, penelitian bisa menjadi hal yang menyenangkan untuk dilakukan jika Anda ingin menjelajah lebih jauh.
Kenyataan ini tentu sangat sulit, tetapi jika kita memiliki lebih banyak antusiasme dan kreativitas, penelitian skripsi secara alami dapat berubah menjadi agenda yang menyenangkan.
Contohnya untuk tim peneliti kualitatif dapat mengagendakan wawancara dengan narasumber di tempat terbuka seperti cafe atau tempat destinasi wisata yang dapat memberikan kesan menyenangkan.
Untuk tim skripsi kuantitatif, Anda dapat melakukan penyebaran kuesioner ke tempat-tempat yang menarik dengan tujuan sebagai penghibur dari beratnya penelitian skripsi.
4. Gunakan Waktu yang Membuat Fokus
Buatlah target dan fokus pada pengerjaan agar penggunaan waktu dalam pengerjaan skripsi dapat berjalan dengan teratur serta baik.
Jika kamu fokus dalam pengerjaan skripsi dan mencapai target, mungkin dalam sehari kamu dapat menyelesaikan beberapa halaman.
Akan tetapi, jangan memberi target berlebihan dan coba sesuaikan dengan kemampuanmu. Cara mengelola stress ini efektif untuk kamu yang biasanya lupa waktu saat mengerjakan skripsi.
Baca juga: Cari Tahu 5 Jenis Penelitian dan Contoh Untuk Karya Ilmiah
5. Cara Mengelola Stress dengan Tidur Cukup dan Berkualitas
Sudah menjadi hal yang biasa di kalangan mahasiswa untuk mengerjakan tugas di malam hari dan berlanjut sampai pagi. Namun akibatnya, kualitas tidur menurun dan jumlah jam tidur pokok tidak tercapai.
Untuk mengatasinya, bersantailah sebelum tidur, pastikan kamar Anda dalam kondisi nyaman dan bebas dari stress.
Hindari konsumsi kafein di sore hari karena dapat mengganggu kebutuhanmu untuk tidur. Jika memungkinkan, hindari tugas yang menuntut mental di malam hari dan biarkan tubuh serta otak kamu rileks saat tidur.
Istirahatkan mata dan lupakan hal yang membuat stress, salah satunya skripsi. Tidur cukup setiap hari, bertujuan untuk memastikan tubuh memiliki waktu istirahat yang spesifik dan teratur.
6. Hindari Pikiran Negatif
Cara mengelola stress skripsi yang terakhir yaitu menghindari pikiran negatif sehingga cobalah untuk selalu positif atau optimis.
Karena jika kamu terbiasa berpikiran optimis maka, respons otak yang terbiasa akan hal tersebut akan memberikan perasaan bahagia sehingga terhindar dari rasa cemas dan stress. Kamu pun dapat menjalani hari dengan lebih percaya diri.
Cara termudah untuk melatih pikiran optimis adalah dengan menulis atau merekam kutipan motivasi di ponsel. Kamu juga dapat menggantung poster inspirasi di dinding kamar tidur.
Setelah itu, setiap kali melihat poster, pikiran akan menjadi damai dan tenang. Jangan lupa untuk mendengarkan lagu-lagu dengan nada dan lirik yang positif serta membangkitkan semangat.
Itulah beberapa cara mengelola stress saat skripsi yang bisa kamu terapkan. Selama mengerjakan penelitian, usahakan untuk selalu berpikir positif dan tidak memaksakan kemampuan diri sendiri. Jangan lupa perhatikan kesehatan juga ya!
Jika membutuhkan bantuan lebih lanjut terkait survei data, kamu dapat mengandalkan Poplite by Populix. Melalui layanan ini kami siap melayani jasa survei mahasiswa yang akan mempermudah proses skripsi Anda. Dengan #DibantuPoplite, kamu bisa mendapat responden sesuai target dan hasil survei pun lebih cepat.
Baca juga: Simple! Begini Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di MS Word