Panduan Cara Mengolah Data Kuesioner secara Manual, Mudah!
Populix

Panduan Cara Mengolah Data Kuesioner secara Manual, Mudah!

2 tahun yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Dalam suatu penelitian, pengolahan menjadi proses yang harus dilalui sebelum melakukan analisis data. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan informasi yang sesuai dan valid. Hal tersebut juga berlaku untuk data kuesioner. Lantas, bagaimana cara mengolah data kuesioner?

Kuesioner menjadi salah satu teknik pengumpulan data yang sering digunakan oleh banyak orang, entah itu mahasiswa untuk pengerjaan tugas akhirnya atau perusahaan yang ingin menentukan strategi pemasaran.

Maka dari itu, cara mengolah data kuesioner perlu dipahami dengan baik agar semakin mempermudah riset Anda. 

Penasaran seperti apa cara mengolah data kuesioner yang terstruktur? 

Yuk, cek penjelasannya di artikel ini!

Apa itu Kuesioner?

Sebenarnya, apa itu kuesioner? Pengertian kuesioner adalah sebuah cara untuk mengumpulkan data dari banyak orang dengan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh periset.

Kuesioner dipilih oleh banyak orang sebagai metode pengumpulan data karena dapat disebarkan dalam jumlah banyak dengan waktu yang cukup singkat. 

Bahkan, Anda dapat menyebarluaskan kuesioner secara online melalui forum yang relevan dengan subjek penelitian.

Teknik Pengumpulan Data Kuesioner

Pengumpulan data kuesioner dapat dilangsungkan melalui dua cara, yaitu data kuantitatif dan kualitatif. 

Berdasarkan teknik pengumpulan tersebut, cara mengolah data manualnya akan berbeda. 

Jadi, Anda perlu memahami teknik pengumpulannya terlebih dahulu sebelum ingin mengolah data.

1. Data Kuantitatif

Jika ingin mengumpulkan secara kuantitatif, data tersebut artinya dapat dihitung dan diukur secara langsung. 

Karena itulah, data kuesioner yang terkumpul berdasarkan opini responden perlu diterjemahkan ke dalam bahasa numerik atau angka.

Anda juga dapat mengumpulkan data kuantitatif menggunakan skala likert agar bisa langsung mendapatkan data secara kuantitatif. 

Skala likert merupakan skala yang biasa digunakan dalam pengumpulan data kuesioner karena mengukur sikap serta pendapat responden dalam bentuk range angka.

Umumnya, range angka yang digunakan adalah dari 1 sampai dengan 5.

Dengan menggunakan skala tersebut, cara mengolah data kuesioner secara manual akan lebih mudah dilakukan oleh periset.

Baca juga: 10 Contoh Kuesioner Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

2. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah metode pengambilan data yang secara umum dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan.

Walaupun jarang digunakan dalam pengambilan data kuesioner, metode kualitatif bukan tidak mungkin untuk digunakan.

Tahapan Cara Mengolah Data Kuesioner Kuantitatif

Cara mengolah data kuesioner kuantitatif melalui beberapa tahap, di antaranya yaitu editing, coding, entry data, uji validitas dan reliabilitas, serta analisis deskriptif.

1. Editing Data

Editing merupakan tahapan dalam mengolah data kuesioner kuantitatif berupa pemeriksaan data yang mencukupi kebutuhan serta relevan.

Apabila jawabannya kurang jelas, Anda sebagai periset bisa melengkapinya agar sesuai dengan topik penelitian.

2. Coding Data

Proses coding ini dikerjakan dengan memberikan kode atau angka pada jawaban responden dalam kuesioner untuk mempermudah entry data nantinya.

Jika menggunakan skala likert, proses coding data akan lebih mudah dilakukan karena data mentahnya sudah berupa angka.

3. Entry Data

Jika sudah siap diolah, Anda dapat memasukkan data mentah dari kuesioner tersebut ke dalam perangkat lunak di komputer. 

Hal ini biasa dikenal dengan istilah entry atau tabulasi data.

Cara mengolah data kuesioner manual biasanya akan menginput data pada perangkat lunak Microsoft Excel atau SPSS.

Baca juga: Teknik Pengumpulan Data Kualitatif & Kuantitatif yang Tepat

4. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk memastikan apakah data kuesioner tersebut sah, tepat, dan cermat..

Dengan uji validitas dan reliabilitas, Anda dapat memahami apakah alat pengukur dari penelitian tersebut konsisten dan dapat diandalkan.

Pengujian ini dilakukan karena mungkin saja ada responden yang menginterpretasikan pertanyaan dalam kuesioner tidak sama dengan maksud periset.

5. Analisis Deskriptif

Data yang telah diolah tersebut kemudian dapat dilakukan analisis deskriptif dengan menggambarkan data yang sudah terkumpul secara objektif. 

Kemudian, data yang ditampilkan bisa berupa total responden yang menjawab setuju dan tidak setuju, mean, standar deviasi, dan lain sebagainya.

Tahapan Cara Mengolah Data Kuesioner Kualitatif

Berbeda dengan kuantitatif, cara mengolah data kuesioner kualitatif hanya melalui 3 tahap, yaitu reduksi dan kategorisasi, penyajian, serta kesimpulan.

1. Reduksi dan Kategorisasi Data

Reduksi dan kategorisasi data dikerjakan dengan memilah data mentah yang didapatkan lalu mengkategorikannya berdasarkan kode tertentu.

Serupa dengan editing data, Anda dapat mengabaikan data yang dirasa kurang relevan dengan penelitian.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah tahapan dalam cara mengolah data kuesioner kualitatif yang digarap dengan cara menafsirkan hasilnya dalam bentuk narasi agar lebih mudah dipahami.

Selanjutnya, Anda bisa menyesuaikan hasil data tersebut dengan teori yang ada.

3. Kesimpulan

Jika penyajian data sudah sesuai dan relevan dengan topik penelitian, Anda dapat menarik kesimpulan berdasarkan temuan tersebut.

Demikian ulasan mengenai cara mengolah data kuesioner manual yang dapat Populix sampaikan untuk Anda. 

Bagaimana, apakah panduan di atas jadi memudahkan Anda dalam mengolah dan menganalisis data?

Jika ingin menyebarkan kuesioner ke responden yang sesuai dengan kebutuhan penelitian, Anda dapat menggunakan jasa survei online, seperti Poplite by Populix.

Poplite by Populix adalah survei online yang memudahkan Anda untuk mendapatkan feedback secara cepat dari responden sehingga riset akan berjalan dengan baik.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, melangkah lebih pasti #DenganData bersama Poplite!

Baca juga: Metode Penelitian Adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Tags:
Artikel Terkait
Hawthorne Effect: Pengertian, Pengaruh, dan Contohnya 
Pernahkah mendengar Hawthorne Effect? Hawthorne Effect adalah fenomena yang menggambarkan perubahan perilaku seseorang akibat kesadarannya untuk diamati. Melansir Verywell Mind, Hawthorne effect diperkenalkan pertama kali pada tahun 1950-an oleh seorang peneliti, Henry A. Landsberger. Nama fenomena ini diambil dari lokasi percobaan berlangsung, yakni perusahaan listrik Hawthorne Works milik Western Electric.  Apa Itu Hawthorne Effect? Hawthorne […]
Program Mudik Gratis Pemerintah, Apakah Masyarakat Minat?
Setiap tahunnya menjelang lebaran, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sering mengadakan program mudik gratis, begitu juga dengan tahun ini. Contohnya di lebaran 2024 ini, pemerintah melalui Kemenhub RI, menyediakan program mudik gratis melalui jalur darat, laut, dan kereta api (KA). Adapun tujuan mudik gratis yaitu mengantisipasi lonjakan masyarakat yang ingin mudik menggunakan kendaraan pribadi, terutama […]
Competitive Advantage Adalah Strategi untuk Bisnis, Ini Contohnya
Keunggulan kompetitif atau competitive advantage adalah salah satu faktor yang penting dalam kesuksesan bisnis jangka panjang. Ketika sebuah bisnis mampu mengungguli kompetitor, tentunya tidak hanya ada potensi kenaikan pendapatan, melainkan juga pertumbuhan bisnis bisa meningkat. Mungkin beberapa dari Anda masih asing dengan istilah ini. Tak apa, sebab kami sudah merangkum secara lengkap mengenai apa itu […]