Dalam sebuah bisnis, memahami cara riset pasar online penting untuk mengetahui kebutuhan dan perilaku konsumen, khususnya target pasar kita. Mengapa? Dengan begitu, usaha tersebut bisa mendapatkan loyalitas dari pelanggan.
Lalu bagaimana cara melakukan riset pasat online? Jangan khawatir, di era yang serba digital seperti sekarang, Anda tidak harus terjun langsung ke lapangan. Untuk lebih jelasnya, yuk, simak ulasan dalam artikel berikut ini.
Pengertian Riset Pasar Online
Pada dasarnya, riset pasar adalah metode bisnis untuk mengumpulkan serta menganalisis data yang akan digunakan guna kemajuan usaha ke depannya.
Teknik riset pasar umumnya diaplikasikan sebelum membuka bisnis agar mengetahui jenis barang apa yang dibutuhkan oleh target konsumen atau ketika ingin memasarkan usaha pada jangkauan platform lebih besar.
Sebelum munculnya alat digital, riset pasar dilakukan secara tradisional yaitu pengusaha bertemu secara langsung dengan beberapa target konsumen untuk mengetahui jenis produk dan layanannya yang paling dibutuhkan atau diminati.
Salah satu kekurangan dari metode tradisional berikut adalah besarnya keperluan biaya yang harus dikeluarkan. Oleh karena itu, seiring berjalannya waktu, cara riset pasar online dapat ditemukan dan dipakai oleh pebisnis.
Cara riset pasar online yaitu menggunakan mesin pencari di internet untuk mengetahui selera dan permintaan target konsumen atas produk tertentu serta mendapatkan informasi tentang penilaian penjualan barang yang telah dijual.
Dengan kemudahannya, cara riset pasar online berikut telah diaplikasikan oleh praktisi pemasaran di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir dan mayoritasnya menggunakan metode kuantitatif.
Baca juga: Kenali Apa itu Customer Retention dan Pentingnya dalam Bisnis
Cara Riset Pasar Online
Menggunakan bantuan data dari internet untuk mengumpulkan data, berikut penjelasan tentang cara riset pasar online.
1. Tentukan Target Pasar
Cara melakukan riset pasar online yang pertama adalah dengan memastikan target konsumen yang menjadi sasaran pemasaran. Mayoritas pebisnis sering kali salah paham tentang konsep pembuatan produk karena tidak melakukan teknik berikut terlebih dahulu.
Banyak perusahaan mengalami kerugian besar karena tidak melakukan riset konsumen sebelum memutuskan untuk melakukan produksi barang jual. Hal ini disebabkan produk yang dijual tidak memenuhi kebutuhan atau selera masyarakat.
Maka dari itu, saat melakukan riset pasar sebaiknya pengusaha menetapkan target konsumen seperti umur, gender, lingkup demografis, jenjang sekolah, atau karir dan sebagainya.
Aspek berikut merupakan kunci untuk berkomunikasi dengan konsumen tentang harga, jenis produk dan keunggulannya.
2. Melakukan Pencarian Tren
Cara riset pasar online selanjutnya, pengusaha juga perlu melakukan pencarian tren atau kata kunci di mesin pencari internet maupun media sosial. Selain itu data berikut juga dapat dilakukan dengan membuat survei daring.
Dalam hal ini, ada kalanya mesin pencari tidak menunjukkan secara detail keinginan dan kebutuhan target konsumen. Oleh karena itu, cara riset pasar yang paling efektif adalah menggunakan survei online.
Untuk memudahkan Anda, survei online Poplite by Populix dapat digunakan untuk menganalisis tren target pasar dalam kurun waktu terkini serta mudah diaplikasikan bahkan bagi pengusaha pemula.
Sehubungan dengan itu, cara riset pasar online dengan mengetahui tren terkini akan membantu pebisnis untuk melakukan inovasi agar konsumen tidak bosan dan beralih hati pada produk kompetitor.
Baca juga: Contoh Kuesioner Kepuasan Pelanggan, Nilai Kinerja Bisnis!
3. Melakukan Research Keyword
Cara riset pasar online berikut umumnya dilakukan dengan bantuan Google Trends di mana pengusaha mengetikkan kata kunci dan sebagai gantinya, data akan muncul menunjukan seberapa besar minat masyarakat terhadap barang tersebut.
Selain menunjukkan jenis produk, melakukan research keyword juga akan membantu Anda untuk mengetahui kompetitor serta keunggulan maupun kelemahannya.
Selain menggunakan Google Trends, data berikut juga dapat ditemukan dengan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter maupun TikTok. Biasanya, pengusaha menganalisis komentar yang terdapat di unggahan mengenai produk tertentu.
Apabila sebagian besar komentar menunjukkan rasa ketertarikan, maka dapat disimpulkan bahwa ada potensi besar produksi barang jual tersebut akan menghasilkan profit tinggi.
4. Cari Tahu tentang Kompetitor
Masih berhubungan dengan kompetitor dan produk jualnya, Anda juga perlu mengetahui seluk beluk yang rinci tentang pesaing.
Jika di poin sebelumnya sudah dibahas tentang cara mengetahui produk jual dan siapa saja kompetitor usaha, maka setelahnya Anda harus menggali sebanyak mungkin informasi guna menemukan aspek tertentu yang bisa digunakan untuk nilai unik bisnis.
Sebagai tambahan informasi, poin paling penting yang perlu diketahui dari kompetitor adalah bagaimana strategi pemasaran dan jenis produk lengkap dengan keunggulan dan kelemahannya.
5. Membuat Survei Online
Selain membantu untuk melakukan pencarian tren, membuat survei online juga bisa membantu pengusaha untuk mendapatkan respons yang lebih cepat terkait hal-hal bersifat produksi.
Umumnya, ketika melakukan offline survey, pengusaha sering kali berkejaran dengan waktu karena jumlah partisipan yang banyak berpotensi untuk memperlambat proses analisis dan akhirnya menunda kebutuhan produksi.
Oleh karena itu, apabila Anda ingin waktu analisis selera target konsumen dengan cepat, mudah, dan irit, sebaiknya gunakan survei online. Dalam hal ini, pengusaha juga perlu membuat pertanyaan yang tepat sasaran dan searah dengan tujuan riset.
Baca juga: Affiliate Marketing: Cara Kerja, Kelebihan & Tips Menjalankan
Tantangan Riset Pasar Online
Tidak dapat dipungkiri bahwa riset pasar online terkadang juga mengalami hambatan dan mendapatkan tantangan. Maka dari itu, perencanaan menyeluruh juga tetap dibutuhkan untuk melakukan strategi ini.
Hal pertama yang harus dipersiapkan ketika melakukan riset pasar online adalah memperkirakan berapa lama waktu yang diperlukan oleh responden untuk menyelesaikan survei tersebut.
Aspek berikut akan sangat membantu Anda untuk menentukan jadwal secara lebih efektif sehingga tidak mengganggu proses produksi.
Sebagai tambahan, agar survei bisa dilakukan dengan cepat sebaiknya pertanyaan yang diajukan merupakan singkat dan jelas sehingga responden dapat dengan mudah menyelesaikannya dalam kurun waktu sekitar 12 detik.
Selain tahap tersebut, pengusaha juga perlu memilih dan memperhatikan kualitas panel responden. Idealnya, perusahaan telah memiliki data konsumen lengkap atau bekerja sama dengan lembaga riset pemasaran yang kredibel dalam melaksanakan metode kuantitatif online.
Manfaat Riset Pasar Online
Jika dibandingkan dengan analisis konsumen secara tradisional, cara riset pasar online memang lebih mudah dan memberikan banyak keuntungan. Salah satunya dapat menjangkau lebih banyak target pelanggan sehingga data juga menjadi beragam.
Selain itu, riset pasar online juga sangat menghemat biaya dan waktu perusahaan untuk keperluan data serta analisa karena responden hanya perlu mengisi jawabannya pada formulir daring yang bisa dipantau oleh tim analisis secara langsung.
Data yang diterima tersebut juga bisa disimpan dengan lebih efisien karena adanya sistem pengiriman dan penyimpanan otomatis. Hal ini juga membantu untuk mempersingkat pembuatan laporan.
Indikator Keberhasilan Riset Pasar Online
Terakhir, ketika Anda sudah berhasil melaksanakan seluruh tahapan cara riset pasar online, kini perlu diketahui apakah hasil dari analisis tersebut menunjukkan kesuksesan atau justru kegagalan. Berikut indikator untuk mengetahui hal tersebut.
- Response rate yaitu jumlah responden yang dihasilkan dari riset tersebut. Apabila menunjukkan kuantitas besar maka riset telah berhasil dilaksanakan.
- Completion rate adalah tingkatan tinggi dalam menyelesaikan riset yang berarti kesalahan minim terjadi dalam proses pengumpulan data.
Itulah ulasan mengenai pengertian, manfaat, hingga bagaimana cara melakukan riset pasar online. Penting untuk melakukan riset agar Anda memahami kebutuhan target pasar sepenuhnya, so jangan lupa menerapkannya.
Baca juga: Customer Experience: Pengertian, Faktor, Contoh & Strategi