Frekunesi bukanlah istilah yang asing didengar. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), memiliki beberapa definisi terkait frekuensi, salah satu definisi frekuensi adalah jumlah siklus suatu peristiwa per detik.
Tak heran jika KBBI memiliki beberapa definisi terkait frekuensi, karena frekuensi memang kerap dikaitkan dengan beragam hal, seperti gelombang suara, peristiwa atau kejadian, pemakaian sesuatu, dan lainnya.
Kalau begitu, apa maksud dari frekuensi dalam konteks penelitian maupun data statistik?
Apa Itu Frekuensi?
Dalam konteks penelitian, frekuensi adalah seberapa sering suatu peristiwa atau fenomena tertentu terjadi dalam suatu periode waktu tertentu. Frekuensi menjadi salah satu aspek penting analisis data statistik dan penelitian ilmiah.
Ada pula yang disebut dengan distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi yaitu pola frekuensi suatu variabel, ini adalah beberapa kali setiap nilai yang mungkin dari suatu variabel muncul dalam kumpulan data.
Distribusi frekuensi biasanya digambarkan sebagai tabel atau grafik. Tabel distribusi frekuensi dapat digunakan untuk variabel kategori dan numerik.
Baca juga: Inferensial: Definisi, Statistik Inferensial, Contoh
Jenis Distribusi Frekuensi
Melansir Scribbr, terdapat empat jenis distribusi frekuensi, yakni:
1. Distribusi Frekuensi Tidak Dikelompokkan
Jumlah pengamatan setiap nilai suatu variabel. Anda dapat menggunakan jenis distribusi frekuensi ini untuk variabel kategori.
2. Distribusi Frekuensi Dikelompokkan
Jumlah observasi setiap interval kelas suatu variabel. Interval kelas adalah pengelompokkan nilai variabel yang diurutkan. Anda dapat menggunakan jenis distribusi frekuensi ini untuk variabel kuantitatif.
3. Distribusi Frekuensi Relatif
Proporsi pengamatan setiap nilai atau interval kelas suatu variabel. Anda dapat menggunakan jenis distribusi frekuensi ini untuk semua jenis variabel jika Anda lebih tertarik membandingkan frekuensi daripada jumlah observasi sebenarnya.
4. Distribusi Frekuensi Kumulatif
Jumlah frekuensi yang kurang dari atau sama dengan setiap nilai atau interval kelas suatu variabel. Anda dapat menggunakan jenis distribusi frekuensi ini untuk variabel ordinal atau kuantitatif ketika Anda ingin memahami seberapa sering observasi berada di bawah nilai tertentu.
Baca juga: Homogenitas: Pengertian hingga Contoh pada Penelitian
Penggunaan Distribusi Frekuensi
Anda dapat menggunakan distribusi frekuensi dalam situasi apa pun pada saat Anda perlu mengamati seberapa sering hal-hal tertentu terjadi.
Sebagai alat visual, distribusi frekuensi memudahkan untuk menemukan dan menjelaskan tren, pola, dan kesalahan.
Distribusi frekuensi pun dapat memudahkan pekerjaan, daripada hanya menggunakan data statistik mentah. Sebab, data sudah dikategorikan, yang pada akhirnya memudahkan penghitungan data untuk kumpulan data seperti mean, median, dan rata-rata kejadian.
Meskipun sebagian besar bidang penelitian dapat menggunakan distribusi frekuensi untuk mengamati data, berikut ini beberapa contoh spesifik di mana Anda dapat menggunakan jenis bagan, grafik, atau tabel distribusi frekuensi:
- Analisis statistik
- Riset tren penjualan dan pemasaran
- Penelitian medis
- Studi perilaku
- Eksperimen sosiologis
- Kepuasan pelanggan, karyawan, atau pelajar
- Penelitian dan prediksi cuaca
Baca juga: Generalisasi: Definisi serta Contohnya pada Penelitian
Contoh Frekuensi dalam Penelitian
Berikut ini contoh tentang bagaimana frekuensi digunakan dalam sebuah penelitian pasar tentang pemakaian motor listrik di Indonesia.
Judul Penelitian
“Studi Pemakaian Motor Listrik di Pasar Indonesia”
Tujuan Penelitian
Menilai frekuensi penggunaan motor listrik di Indonesia untuk memahami tren dan preferensi konsumen terkait kendaraan berbasis listrik.
Metodologi Penelitian
1. Pengumpulan Data
Mengumpulkan data dari responden di seluruh Indonesia menggunakan survei online.
2. Sampel
Melibatkan 1000 responden yang merupakan pemilik kendaraan bermotor di Indonesia.
3. Pertanyaan Survei
Salah satu pertanyaan dalam survei dapat berbunyi: “Seberapa sering Anda menggunakan motor listrik dalam sebulan?” dengan opsi jawaban:
- Kurang dari sekali sebulan
- Sekali sebulan
- Dua hingga tiga kali sebulan
- Setiap minggu
- Setiap hari
4. Analisis Data
Dalam analisis data, peneliti akan menghitung frekuensi penggunaan motor listrik berdasarkan jawaban responden. Contoh hasil analisis data:
- Kurang dari sekali sebulan: 15%
- Sekali sebulan: 20%
- Dua hingga tiga kali sebulan: 30%
- Setiap minggu: 25%
- Setiap hari: 10%
5. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengguna motor listrik di Indonesia (55%) menggunakan motor listrik mereka dua kali sebulan atau lebih sering.
Hasil ini dapat membantu produsen motor listrik dan pemangku kepentingan lainnya untuk memahami kebiasaan pemakaian motor listrik di Indonesia dan merancang strategi pemasaran yang sesuai.
Dalam penelitian pasar, frekuensi adalah alat penting untuk memahami bagaimana konsumen menggunakan produk atau layanan tertentu.
Dalam contoh di atas, frekuensi penggunaan motor listrik adalah parameter kunci yang digunakan untuk menggambarkan perilaku konsumen terkait dengan kendaraan listrik di pasar Indonesia.
***
Dalam dunia riset dan analisis pasar, frekuensi adalah elemen kunci yang membantu kita memahami lebih dalam perilaku dan preferensi konsumen.
Untuk menggali informasi lebih lanjut tentang bagaimana frekuensi dapat membentuk strategi bisnis Anda, jangan ragu untuk mencoba layanan survei online Poplite by Populix. Anda dapat dengan mudah mengumpulkan data dan wawasan yang diperlukan untuk mengambil keputusan dalam menghadapi tantangan pasar yang selalu berubah.
Baca juga: Grafik: Pengertian, Ketentuan Membuat Grafik, Manfaat