Pandangan terhadap Gen Z di dunia kerja cukup beragam, ada yang positif ada pula yang negatif. Namun, Gen Z kerap dianggap sebagai generasi yang cenderung suka pindah tempat kerja, dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Tentu ada alasan di balik kebiasaan Gen Z tersebut. Misal, bisa jadi jika Gen Z merasa lingkungan kerjanya tidak mendukung kesejahteraan mereka atau tidak sejalan dengan nilai-nilai mereka, maka mereka memilih untuk pindah daripada bertahan.
Akan tetapi, perilaku atau kebiasaan tersebut menimbulkan persepsi bahwa Gen Z kurang memiliki komitmen terhadap pekerjaan.
Padahal, mungkin saja pindah kerja bagi mereka merupakan cara untuk menemukan pekerjaan yang lebih sesuai dengan harapan dan tujuan mereka, bukan sekadar tanda kurangnya komitmen.
Baca juga: Tren Investasi Digital, Begini Hasil Survei Populix!
Fenomena Gen Z di Dunia Kerja, Dianggap Kurang Komitmen
Terkait karakteristik Gen Z di dunia kerja, Populix telah meluncurkan whitepaper bertajuk “Stereotip Gen Z di Dunia Kerja“. Dalam whiterpaper tersebut membahas lebih dalam mengenai karakteristik Gen Z di dunia kerja untuk lebih memahami aspirasi dan tantangan profesional mereka yang sebenarnya.
Salah satu contohnya yaitu soal durasi Gen Z bertahan di tempat kerja mereka saat ini.
Berdasarkan hasil survei Populix, ternyata terdapat kesenjangan antargenerasi dalam ekspektasi masa kerja di suatu perusahaan.
Responden non-Gen Z menyatakan komitmen jangka panjang untuk pemberi kerja mereka saat ini, atau berkisar lebih dari 6 tahun.
Sedangkan Gen Z memberikan pernyataan yang sebaliknya, yakni durasi atau masa kerja yang lebih pendek. Mayoritas responden Gen Z memilih untuk bertahan antara 1-4 tahun.
***
Demikian gambaran singkat terkait stereotip Gen Z di lingkungan kerja. Untuk hasil survei selengkapnya, langsung saja untuk whitepaper kami yang berjudul “Stereotip Gen Z di Dunia Kerja“.
Baca juga: Tren Affiliate Marketing di Kalangan Publik dan Pengusaha