Generalisasi kerap dikaitkan dalam beberapa konteks, termasuk penelitian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi generalisasi adalah perihal membentuk gagasan atau simpulan umum dari suatu kejadian, hal, dan sebagainya.
Selain itu, masih menurut KBBI, definisi generalisasi yaitu perihal membuat suatu gagasan lebih sederhana daripada yang sebenarnya (panjang lebar dan sebagainya).
Sementara dalam konteks penelitian, kira-kira apa, ya, maksud dari generalisasi?
Apa Itu Generalisasi?
Mengutip dari publikasi dalam NCBI, generalisasi merupakan tindakan penalaran yang melibatkan penarikan kesimpulan luas dari pengamatan tertentu.
Generalisasi merupakan salah satu tujuan utama dari penelitian ilmiah, karena membantu kita memahami apakah hasil dari suatu studi hanya belaku untuk sampel yang diteliti atau apakah mereka dapat diterapkan secara lebih umum.
Generalisasi diakui secara luas sebagai standar kualitas dalam penelitian kuantitatif, tetapi lebih kontroversial dalam penelitian kualitatif.
Dalam penelitian eksperimental atau survei, klaim generalisasi bersifat eksplisit dan merupakan skema penjelasan yang menjadi dasar ilmiah pemikiran. Sedangkan dalam penelitian kualitatif, klaim generalisasi kurang eksplisit.
Mengutip publikasi Generalization in Qualitative Research, memang, ada beberapa sosiolog interpretivis (misalnya Denzin, 1983; Denzin dan Lincoln, 1995; Marshall dan Rossman, 1989) meminimalkan relevansi generalisasi atau bahkan menyangkal adanya niat untuk melakukan generalisasi dalam penelitian kualitatif.
Baca juga: Grafik: Pengertian, Ketentuan Membuat Grafik, Manfaat
Cara Mencapai Generalisasi dalam Penelitian
Terdapat beberapa cara untuk mencapai generalisasi dalam penelitian, yakni:
1. Generalisasi Konseptual
Terjadi ketika Anda menggunakan konsep atau teori yang dikembangkan dalam suatu penelitian untuk mengaplikasikannya pada situasi atau konteks yang berbeda.
2. Generalisasi Teoritis
Terjadi ketika hasil penelitian digunakan untuk menguji atau mengembangkan teori yang lebih luas. Hasil penelitian dapat digunakan untuk memberikan dukungan empiris kepada teori yang ada atau bahkan untuk mengembangkan teori baru.
3. Generalisasi Statistik
Terjadi ketika Anda menggunakan teknik statistik untuk mengambil sampel acak yang mewakili populasi lebih besar dan kemudian menggunakan hasil dari sampel tersebut untuk membuat pernyataan umum tentang populasi. Contohnya adalah melakukan survei kepada sejumlah orang dan kemudian menggeneralisasikan temuan dari sampel tersebut kepada seluruh populasi.
Baca juga: Box Plot: Pengertian hingga Manfaat Menggunakannya
Contoh Generalisasi dalam Penelitian
Berikut ini contoh atau gambaran dari generalisasi dalam penelitian. Misalnya ingin melakukan penelitian pasar untuk memahami preferensi konsumen terhadap jenis smartphone di Indonesia.
Inilah sederet langkah-langkah yang dapat Anda ambil:
- Penentuan Sampel: Anda memilih secara acak 500 responden dari berbagai wilayah di Indonesia sebagai sampel untuk penelitian Anda. Representativitas sampel ini sangat penting untuk generalisasi yang akurat.
- Penelitian dan Analisis: Anda melakukan survei yang mencakup pertanyaan tentang merek, harga, fitur, dan preferensi penggunaan smartphone. Setelah itu, Anda menganalisis hasil survei untuk mengidentifikasi tren dan preferensi yang muncul.
- Generalisasi Statistik: Setelah menganalisis data, Anda menemukan bahwa 60% responden di sampel Anda lebih memilih smartphone dengan kamera berkualitas tinggi, dan 70% lebih memilih merek tertentu. Dengan menggunakan teknik statistik, Anda dapat mengeneralisasikan temuan ini ke populasi yang lebih besar di Indonesia.
- Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, Anda dapat membuat kesimpulan bahwa mayoritas konsumen di Indonesia cenderung memilih smartphone dengan kamera berkualitas tinggi dan ada preferensi tertentu terhadap merek tertentu. Hal ini dapat berguna bagi produsen smartphone dan pemasar untuk mengarahkan strategi mereka dalam memasarkan produk mereka di pasar Indonesia secara lebih efektif.
Penting untuk mencatat bahwa generalisasi seperti ini tetap memerlukan pertimbangan khusus, seperti representativitas sampel dan metode analisis statistik yang tepat, untuk memastikan bahwa temuan dalam penelitian pasar dapat diterapkan secara umum pada populasi konsumen di Indonesia.
***
Baca juga: Bivariat: Pengertian, Jenis, Contoh Penerapan
Dalam era digital yang terus berkembang, generalisasi merupakan kunci untuk memahami preferensi dan perilaku konsumen secara lebih luas.
Untuk mengumpulkan data akurat dan mendorong generalisasi yang kuat, layanan survei online Poplite by Populix adalah pilihan yang tepat, karena Anda dapat dengan mudah mengakses sampel responden yang representatif dan mendapatkan wawasan berharga untuk menginformasikan keputusan bisnis.