Saya pernah membaca dan mengikuti kelas training dari Michael William. Dia mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang membuat penyampaian sebuah informasi tidak berjalan dengan baik, yaitu kurangnya penguasaan materi, tekanan performa (gugup/stress), serta kesulitan dalam menyampaikan hal secara terstruktur.
Hal ini bisa diatasi dengan berbagai cara, seperti belajar menggunakan subconscious mind dan berpikir bahwa kita sedang berbicara dengan teman sebaya, tetapi dalam situasi yang lebih formal.
Dengan begitu, kita akan bisa mengeluarkan pengetahuan yang kita miliki, dengan intonasi dan ritme yang lebih smooth, serta tidak terburu-buru. Niscaya, hal tersebut dapat membuat sebuah informasi lebih mudah diterima oleh lawan bicara kita.
Salah satu hal terpenting ketika kita ingin menyampaikan sebuah hal dengan smooth dan jelas, kita harus belajar memahami gaya bicara diri sendiri saat ingin menyampaikan sesuatu di depan audiens agar membuat pesan lebih mudah dipahami.
Misalnya, hindari penggunaan jargon yang berlebihan atau bahasa yang terlalu teknis jika audiens tidak terbiasa dengan istilah tersebut, atau menekankan poin penting sehingga membantu memperkuat kesimpulan dan pesan utama dalam presentasi.
Hal ini dapat menunjukkan bahwa presenter benar-benar menguasai materi, sehingga meningkatkan kredibilitas presenter di hadapan para audiens.
What is a Smooth Speech?
Smooth speech adalah penyampaian yang memiliki ritme dan alur yang baik. Rhythm of speech atau ritme berbicara merujuk pada pola atau irama aliran kata-kata yang diucapkan oleh seseorang ketika berbicara. Ini melibatkan pola intonasi, kecepatan, dan penekanan yang digunakan oleh seseorang saat berkomunikasi. Berikut beberapa aspek dari ritme berbicara:
1. Kecepatan Berbicara
Ini mengacu pada seberapa cepat atau lambat seseorang berbicara. Kecepatan berbicara dapat bervariasi tergantung pada konteks dan tujuan komunikasi.
2. Intonasi
Melibatkan pola naik turun dalam nada suara saat berbicara. Intonasi yang tepat dapat membantu menekankan poin penting, menggugah emosi para audiens, dan membuat komunikasi lebih menarik.
Ritme berbicara yang efektif dapat membuat komunikasi lebih mudah dipahami, menarik perhatian audiens, dan memperkuat pesan yang disampaikan. Sebaliknya, ritme yang tidak tepat atau monoton dapat membuat audiens kehilangan minat dan kesulitan memahami informasi yang disampaikan.
Oleh karena itu, penting bagi pembicara untuk memperhatikan ritme berbicara mereka dan menyesuaikannya dengan situasi dan audiens yang dihadapi.
Flow of speech atau aliran berbicara merujuk pada kelancaran dan kohesi dalam ekspresi verbal seseorang ketika berbicara. Ini mencakup bagaimana seseorang mengorganisasi dan menyampaikan ide-ide mereka secara berurutan dan terstruktur, serta seberapa baik mereka dapat menghubungkan satu gagasan dengan gagasan lainnya.
Flow of speech dapat dilihat dari segi kelancaran dan kesinambungan antara frasa, kalimat, dan gagasan yang disampaikan.
Oleh karena itu, smooth speech memiliki dampak yang baik bagi karir seseorang kedepannya. Sebab, komunikasi yang lancar akan sangat membantu dalam berkolaborasi dengan rekan kerja dari berbagai latar belakang dan departemen.
Dengan kemampuan berbicara yang baik, mereka dapat menyampaikan ide, memberikan umpan balik, dan bekerja sama secara efektif dalam tim, sehingga meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja bersama.
Extending Words
Ada beberapa cara untuk membuat komunikasi pembicara lebih mudah dimengerti oleh para audiens, salah satunya dengan extending words. Extending words atau poin penting dalam presentasi bisa menjadi strategi yang efektif untuk menarik perhatian audiens dan membuat pesan yang disampaikan lebih mudah diingat.
Beberapa contoh extend words yang perlu diketahui dan dipelajari:
1. Repetisi
Ulangi kata kunci atau poin penting secara berulang-ulang dalam presentasi. Repetisi membantu menciptakan penekanan dan memperkuat pemahaman audiens tentang pesan yang disampaikan
2. Variasi Vokal
Saat pembicara mencapai kata atau poin penting, ubah intonasi suara. Misalnya, sedikit meningkatkan volume atau mengubah nada suara. Ini membantu menarik perhatian audiens dan menandai kepentingan dari kata tersebut.
3. Visualisasi
Sertakan elemen visual seperti slide PowerPoint atau flip chart yang menyoroti kata-kata kunci atau poin penting. Gunakan variasi tebal tulisan, warna yang berbeda, atau grafik yang relevan untuk membantu menarik perhatian audiens.
4. Cerita atau Contoh Konkret
Jika memungkinkan, sebutkan cerita atau contoh konkret yang mengilustrasikan kata-kata kunci atau poin penting yang ingin disampaikan. Hal ini akan membantu audiens untuk memahami konsep secara lebih mendalam dan meningkatkan retensi informasi.
Dengan menggunakan kombinasi dari beberapa kiat di atas, pembicara dapat memastikan bahwa kata kunci atau poin penting dalam presentasi diperpanjang dengan efektif, sehingga pesan dalam presentasi dapat diterima dengan baik oleh audiens.
Dari beberapa hal yang sudah dipaparkan di atas, saya menyimpulkan 5 poin dari penjelasan yang disampaikan oleh Michael William menggunakan T.R.A.C.K
Talk to yourself
Latihan berbicara dengan diri sendiri secara teratur tentang materi presentasi dapat membantu mengurangi kegugupan ketika berbicara di depan orang lain. Dengan melatih berbicara, kita bisa mencoba berbagai pendekatan dan gaya penyampaian untuk melihat mana yang paling efektif. Dengan demikian, kita akan semakin nyaman dan percaya diri, serta lebih siap untuk menghadapi situasi presentasi yang sesungguhnya.
Remember your successes
Kita harus mengingat apa yang sudah dilakukan sebelumnya untuk mempertahankan motivasi, memperkuat rasa percaya diri, dan menemukan inspirasi untuk meraih lebih banyak pencapaian di masa depan.
Accumulate new speaking successes
Sebuah proses membangun dan menambahkan pencapaian baru dalam berbicara atau berkomunikasi. Ini melibatkan proses mengumpulkan pengalaman-pengalaman positif dalam berbicara di depan umum atau dalam situasi komunikasi lainnya.
Jika ada kesempatan untuk berbicara di depan orang lain, baik itu dalam presentasi, diskusi kelompok, atau meeting, lakukan sesering mungkin. Jangan lupa untuk terus mengevaluasi diri dan mengidentifikasi apa yang dapat ditingkatkan saat berbicara di depan audiens.
Create, don’t wait for speaking opportunities
Banyak kesempatan untuk menjadi pembicara yang sukses dalam memimpin presentasi. Kita bisa memulai untuk membuat sebuah kesempatan berbicara.
Contohnya, buat sebuah presentasi sendiri dan latihan berulang-ulang, sehingga ketika saatnya tiba untuk presentasi di depan audiens di masa mendatang, kita sudah sangat menguasai medan.
Know that it’s just a matter of time
Dalam konteks presentasi, ini bisa diartikan sebagai mempercayai bahwa dengan latihan, persiapan yang baik, dan keterampilan yang terus ditingkatkan, kita akan menjadi seorang pembicara yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Baca juga: Realitas Kesetaraan Gender Perempuan di Dunia Kerja