Dalam proses penelitian ada yang disebut instrumen penelitian. Menurut penjelasan dalam publikasi Columbia University, instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data yang terkait dengan penelitian Anda.
Instrumen penelitian biasanya ditentukan oleh peneliti dan terikat pada metodologi penelitian. Instrumen penelitian dapat berupa wawancara, tes, survei, atau daftar periksa.
Apa Itu Instrumen Penelitian?
Sudah dijelaskan di awal bahwa instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data.
Para peneliti dapat menggunakan alat-alat ini di sebagian besar bidang. Dalam bisnis, instrumen penelitian mmembantu para pemasar dalam riset pasar dan studi perilaku pelanggan.
Melansir situs StudySmarter, pemilihan instrumen penelitian yang tepat sangatlah penting karena dapat mempersingkat waktu pengumpulan data dan memberikan hasil yang lebih akurat untuk tujuan penelitian.
Baca juga: Variabel Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh pada Penelitian
Karakteristik Instrumen Penelitian yang Baik
Inilah ciri-ciri instrumen penelitian yang baik:
- Valid dan dapat diandalkan
- Berdasarkan kerangka konseptual, atau pemahaman peneliti tentang caranya variabel-variabel tertentu dalam penelitian saling berhubungan satu sama lain
- Harus mengumpulkan data yang sesuai dan relevan dengan topik penelitian
- Mampu menguji hipotesis dan/atau jawaban pertanyaan penelitian yang diusulkan
- Bebas bias dan sesuai dengan konteksnya, budaya, dan keragaman lokasi penelitian
- Berisi petunjuk yang jelas dan pasti untuk menggunakan instrumen tersebut
Contoh Instrumen Penelitian
Ada banyak contoh instrumen peelitian. Namun, yang paling umum adalah wawancara, survei, dan observasi. Inilah penjelasannya satu per satu.
1. Wawancara
Wawancara merupakan metode penelitian kualitatif yang mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan. Ini mencakup 3 jenis utama, yakni wawancara terstruktur, tidak terstruktur, dan semi terstruktur.
- Wawancara Terstruktur: Mencakup daftar pertanyaan yang diurutkan. Pertanyaan-pertanyaan ini sering kali bersifat tertutup dan menghasilkan jawaban ya, tidak, atau singkat dari responden. Jenis wawancara ini mudah dilakukan, tetapi hanya menyisakan sedikit ruang untuk spontanitas.
- Wawancara Tidak Terstruktur: Merupakan kebalikan dari wawancara terstruktur. Mayoritas pertanyaan bersifat terbuka dan tidak disusun secara berurutan. Peserta dapat lebih leluasa mengekspresikan diri dan menguraikan jawabannya.
- Wawancara Semi Terstruktur: Perpaduan antara wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Jenis wawancara ini lebih terorganisasi dibandingkan wawancara tidak terstruktur, meskipun tidak sekaku wawancara terstruktur.
Dibandingkan dengan instrumen penelitian lainnya, wawancara memberikan hasil yang lebih dapat diandalkan dan memungkinkan pewawancara untuk terlibat dan terhubung dengan partisipan.
Akan tetapi, hal ini membutuhkan pewawancara yang berpengalaman untuk mendapatkan respons terbaik dari orang yang diwawancarai.
Baca juga: Studi Kasus Adalah: Definisi, Kelebihan, Kekurangan, Contoh
2. Survei
Survei adalah metode pengumpulan data primer lainnya yang melibatkan menanyakan pendapat sekelompok orang tentang suatu topik.
Akan tetapi, survei sering kali diberikan dalam bentuk kertas atau online, daripada bertemu langsung dengan responden.
Bentuk survei yang paling umum adalah kuesioner. Ini adalah daftar pertanyaan untuk mengumpulkan pendapat dari suatu kelompok.
Pertanyaan-pertanyaan ini dapat berupa jawaban tertutup, terbuka, jawaban yang telah dipilih sebelumnya, atau penilaian skala. Peserta dapat menerima pertanyaan yang sama atau bergantian.
Manfaat utama survei adalah cara yang murah untuk mengumpulkan data dari kelompok besar. Sebagian besar survei juga bersifat anonim, sehingga orang lebih nyaman berbagi pendapat jujur.
Namun, pendekatan ini tidak selalu menjamin adanya respons karena orang cenderung mengabaikan survei yang telah dikirimkan kepada mereka.
3. Observasi
Observasi adalah instrumen penelitian lain bagi pemasar untuk mengumpulkan data. Ini melibatkan pengamat yang mengamati orang-orang berinteraksi dalam lingkungan yang terkendali atau tidak terkendali.
Observasi mudah dilakukan dan juga memberikan hasil yang sangat akurat. Namun, hasil ini mungkin akan menimbulkan bias pengamat (pendapat dan prasangka para pengamat) sehingga menurunkan keadilan dan objektivitasnya.
Ada 3 jenis observasi yang kerap menjadi instrumen penelitian, yakni:
- Observasi Terstruktur: Penelitian yang dilakukan pada tempat, waktu, di mana partisipan tertentu diamati dalam prosedur standar. Daripada menulis penjelasan rinci tentang semua perilaku yang diamati, peneliti mengkodekan perilaku yang diamati sesuai dengan yang telah disepakati sebelumnya berdasarkan skala.
- Observasi Naturalistik: Mempelajari perilaku spontan partisipan secara alami. Peneliti hanya mencatat apa yang mereka lihat dengan cara apa pun mereka melihatnya.
- Observasi Partisipan: Variasi observasi alami di mana peneliti bergabung dan menjadi bagian dari kelompok yang mereka pelajari untuk mendapatkan wawasan lebih dalam tentang kehidupan mereka.
***
Baca juga: Outlier Adalah: Definisi, Contoh, Pentingnya Menemukan Otulier
Pemilihan instrumen penelitian yang tepat memainkan peran yang krusial dalam keberhasilan suatu riset. Dengan menggunakan instrumen yang sesuai, para peneliti dapat mengumpulkan data yang akurat dan relevan untuk mendapatkan wawasan mendalam, termasuk mengenai preferensi dan perilaku pasar.
Dalam konteks ini, layanan riset pasar Populix for Enterprise menjadi sangat penting. Melalui platform ini, para peneliti memiliki akses ke berbagai alat dan metodologi yang dapat memperkaya instrumen penelitian, serta mendapatkan panduan berharga untuk merumuskan pertanyaan yang relevan dan efektif.
Dengan demikian, keterkaitan erat antara instrumen penelitian dan layanan riset pasar menjelaskan mengapa pernik-pernik dalam memilih instrumen penelitian harus diperhatikan secara serius, guna memastikan keberhasilan dan keakuratan hasil riset pasar yang dijalankan.
Baca juga: Deskriptif Adalah: Pengertian, Metode, Contoh Penelitian