Investor Kripto di Indonesia Tembus 17.25 Juta Hingga April 2023
Menurut laporan terbaru dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 17,25 juta orang pada April 2023.
Jumlah tersebut naik 7,52% dan merupakan pertumbuhan tertinggi dalam setahun terakhir, seiring adopsi yang lebih luas dari aset digital tersebut.
Namun, jika melihat persentase atau tren bulanan, penambahan investor terus menurun sejak Oktober 2022 hingga April 2023, bahkan tidak pernah mencapai angka di atas 1%.
Angka ini bertambah 11.000 orang atau naik 0,64% dibandingkan dengan bulan Maret 2023 yang mencapai 17,14 juta orang.
Jika dilihat secara tahunan, terjadi kenaikan sekitar 3,52 juta orang atau 25,64% dari bulan April 2022 yang mencatat 13,73 juta orang.
Baca juga: Peran Media Sosial dalam Meningkatkan Pengetahuan Investasi di Indonesia
Hal ini juga sejalan dengan penurunan nilai transaksi kripto di Indonesia. Pada bulan April 2023, nilai transaksi kripto mencapai Rp10,77 triliun, mengalami penurunan sebesar 14,15% dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp12,54 triliun.
Jika dibandingkan dengan bulan April 2022 yang mencapai Rp36,91 triliun, terjadi penurunan sebesar 70,82%. Walaupun nilai transaksinya turun, tetapi jumlah pelanggannya meningkat. Ini menunjukkan bahwa peminat aset kripto memang mengalami peningkatan yang sangat luar biasa.
Pertumbuhan jumlah investor kripto saat ini juga didorong oleh minat yang semakin tinggi dari masyarakat Indonesia terhadap aset kripto, serta adopsi yang lebih luas dari berbagai platform perdagangan kripto.
Pemerintah dan lembaga terkait semakin berupaya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan pasar kripto, baik itu Bappebti dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nantinya, termasuk dengan mengatur kebijakan yang mendukung dan melindungi para investor.
Baca juga: 4 Investasi Modal Kecil Untuk Tambah Penghasilan
Generasi Muda (Gen Z) di Industri Kripto Indonesia
Fakta yang menarik adalah pertumbuhan industri kripto di Indonesia didorong oleh tingginya animo generasi muda (Gen Z dan Millennials) yang sudah memahami investasi.
Berdasarkan data Bappebti, demografi pelanggan aset kripto di Indonesia pada tahun 2022 didominasi oleh generasi muda di rentang usia 18-24 tahun (28,2 persen) dan 25-30 tahun (28,5 persen).
Fakta yang menarik adalah kelompok pelajar atau mahasiswa (23,5 persen) menjadi salah satu yang paling dominan dalam latar belakang investor aset kripto di Tanah Air.
Berdasarkan demografi, rata-rata nilai transaksi aset kripto pada 2022 menunjukan sebesar 64,6 persen banyak yang bertransaksi di bawah Rp500.000 dan transaksi tertinggi di atas lebih dari Rp100 juta hanya sekitar 4,1 persen.
Kripto adalah jenis investasi yang paling umum untuk Gen Z dan Millennials, setara dengan saham dan reksadana.
Banyak generasi muda melihat peluang untuk mencapai tujuan keuangan yang baik di masa depan melalui kripto.
Mereka percaya akan pengembalian return yang besar, di samping risiko yang dihadapi. Kemudahan akses ke platform investasi kripto juga menjadi daya tarik tingginya minat investor muda.
Untuk dapat mengetahui mengenai perkembangan pasar kripto secara detail, Populix saat ini telah melakukan berbagai studi yang terkait dapat membantu Anda untuk bisa lebih memahami secara detail terkait pasar kripto di Indonesia dan Anda juga bisa melihat trend atau fakta–fakta unik lainnya yang terjadi di tengah masyarakat, dengan mengunjungi Populix melalui info.populix.co.
Populix, empowering all voices to create a world full of informed decisions.
#powerallvoice #powerallgrowth.
Baca juga: Begini Tren Investasi di Indonesia Menurut Data Survei Populix