Pengertian Kuesioner, Jenis, Cara Membuat dan Contohnya
Populix

Pengertian Kuesioner, Jenis, Cara Membuat dan Contohnya

1 tahun yang lalu 6 MENIT MEMBACA

Di dalam sebuah penelitian, diperlukan adanya teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Metode kuesioner adalah salah satu contoh pengumpulan data primer. Metode ini merupakan pengambilan data secara langsung kepada responden melalui pengisian survei.

Artikel berikut akan membahas seputar kuesioner mulai dari pengertian, jenis, cara membuat, dan contohnya. Untuk itu, simak sampai habis, ya!

Pengertian Kuesioner

kuesioner adalah
Source: Freepik

Pernahkah Anda menyaksikan seseorang membagikan sebuah kuesioner dan memintanya untuk diisi? Ya, hampir setiap orang pasti pernah melihat atau bahkan melakukannya, baik sebagai keperluan penelitian maupun kepentingan bisnis. Namun, sebetulnya tahukah Anda apa itu kuesioner?

Melansir laman SimplyPsychology, kuesioner adalah instrumen penelitian yang terdiri dari serangkaian pertanyaan yang tujuannya untuk mengumpulkan informasi dari responden.

Kuesioner dapat dianggap sebagai semacam wawancara tertulis. Mereka dapat dilakukan secara tatap muka, melalui telepon, ataupun secdara online.

Singkatnya, pengertian kuesioner adalah sebuah teknik menghimpun data dari sejumlah orang atau responden melalui seperangkat pertanyaan untuk dijawab.

Dengan memberikan daftar pertanyaan tersebut, jawaban-jawaban yang diperoleh kemudian dikumpulkan sebagai data. Nantinya, data diolah dan disimpulkan menjadi hasil penelitian.

Beberapa ahli memiliki definisi tersendiri mengenai apa itu kuesioner. Misalnya, Narbuko dan Achmadi (1999) mengatakan pengertian kuesioner adalah daftar rangkaian pertanyaan terkait suatu masalah atau bidang yang akan diteliti.

Di sisi lain, Sugiyono (2010) mengartikan kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara memberi responden seperangkat pertanyaan maupun pernyataan tertulis untuk dijawabnya.

Pada dasarnya, tujuan dan manfaat kuesioner adalah untuk mendapatkan sejumlah data atau informasi yang relevan dengan topik penelitian. Umumnya, Metode ini lebih banyak digunakan pada penelitian kuantitatif guna menguraikan hubungan antara variabel.

Manfaat Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner sebetulnya memberikan beberapa manfaat kepada peneliti. Adapun manfaat kuesioner adalah sebagai berikut.

  • Memperoleh data dan informasi sebagai bahan dasar penyusunan hasil penelitian.
  • Menghasilkan data dan informasi dengan tingkat validitas yang tinggi.
  • Memperoleh data perbandingan sebagai bahan evaluasi yang mendalam.
  • Pertanyaan-pertanyaan sudah terstandardisasi, karena semua responden diberikan pertanyaan yang sama dan urutan yang sama pula.
  • Mengetahui sikap dari responden secara langsung.

Jenis Kuesioner Penelitian

jenis kuesioner penelitian
Source: Freepik

Setidaknya, terdapat tiga jenis kuesioner, yaitu tipe terbuka, tertutup, dan campuran. Berikut ulasan lengkapnya.

1. Kuesioner Terbuka

Kuesioner terbuka adalah kuesioner dengan jenis pertanyaan uraian. Dalam hal ini, responden perlu memberikan jawaban berupa pendapat atau penjelasan pada kolom kosong yang tersedia. Kuesioner terbuka biasanya digunakan untuk memperoleh informasi mendalam.

2. Kuesioner Tertutup

Sementara, pada kuesioner tertutup, pertanyaan yang diberikan ialah berupa pilihan ganda atau checklist. Dengan begitu, responden hanya dapat menjawab pertanyaan dengan pilihan yang tersedia. Hasil kuesioner tertutup tergolong mudah diolah dan tak memakan banyak waktu.

3. Kuesioner Campuran

Lalu, apa itu kuesioner campuran? Kuesioner campuran sebetulnya merupakan perpaduan antara tipe kuesioner terbuka dan tertutup. Selain berguna untuk memperoleh informasi mendalam, metode tersebut juga sekaligus memberikan sejumlah data berupa angka.

Baca juga: Situs Survey Berbayar Online tuk Dapatkan Cuan Tambahan

Kelebihan dan Kekurangan Metode Kuesioner

Setiap metode tentunya memiliki kelebihan maupun kekurangan. Adapun kelebihan teknik kuesioner adalah sebagai berikut.

  • Tidak membutuhkan banyak waktu dalam proses pengerjaannya.
  • Bersifat fleksibel karena bisa dilakukan secara online melalui form.
  • Cocok digunakan untuk data dalam jumlah banyak.
  • Peneliti tidak perlu hadir secara langsung karena bisa dilakukan dengan perantara.
  • Responden lebih bebas dan jujur dalam menjawab karena dapat bersifat anonim.

Sedangkan, kekurangan kuesioner adalah sebagai berikut.

  • Jawaban belum tentu valid 100% karena mungkin saja responden tidak menjawab dengan jujur.
  • Responden cenderung menjawab asal-asalan bila pertanyaan kurang dipahami.
  • Responden sering kali kurang teliti sehingga melewatkan beberapa pertanyaan.
  • Hanya bisa dilakukan pada responden dengan rentang usia dan pendidikan tertentu. Metode kuesioner akan sulit bagi mereka yang sakit, tidak bisa membaca, ataupun sudah renta.

Isi Kuesioner

Jenis kuesioner dalam penelitian memang beragam, tetapi bukan berarti isinya juga berbeda-beda. Apa maksudnya?

Jadi, isi kuesioner haruslah sederhana, mudah dipahami, singkat, padat, jelas, dan pertanyaan-pertanyaannya perlu dikategorikan agar urut atau tidak loncat-loncat.

Sehingga, responden pun tidak akan mengalami kebingungan selama proses mengisi kuesioner Anda.

Cara Membuat Kuesioner Penelitian

kuesioner penelitian
Source: Freepik

Setelah memahami apa itu kuesioner, hal berikutnya yang perlu Anda ketahui ialah cara membuatnya. Berikut cara membuat kuesioner dengan mudah.

1. Menentukan Informasi

Pertama, Anda harus menentukan informasi atau indikator apa yang sebetulnya diperlukan dalam penelitian. Hal ini digunakan sebagai bahan dasar dalam merancang pertanyaan maupun pernyataan kuesioner.

2. Merumuskan Pertanyaan

Setelah menentukan indikator yang dibutuhkan, cara membuat kuesioner berikutnya ialah merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian. Pastikan pertanyaan tersebut menggunakan bahasa yang jelas, tidak ambigu, dan bisa dijawab dengan baik oleh responden.

3. Membuat Penjelasan atau Pertanyaan Lanjutan

Untuk mendapatkan informasi mendalam, Anda bisa membuat penjelasan maupun pertanyaan lanjutan. Anda bisa mengembangkannya dari pertanyaan-pertanyaan mendasar yang telah dibuat sebelumnya.

4. Merancang Kuesioner

Cara membuat kuesioner selanjutnya yaitu merancang kuesioner yang terstruktur. Anda perlu menyediakan kolom identitas serta karakteristik responden pada awal kuesioner. Setelahnya, susun pertanyaan secara runtut dengan jenis kuesioner yang diinginkan. Jangan lupa mengevaluasi kembali kuesioner sebelum menyebarkannya.

5. Melakukan Uji Coba Kuesioner

Setelah yakin, cobalah lakukan uji coba untuk mengetahui seberapa baik kuesioner tersebut. Anda bisa meminta bantuan teman atau kolega mengisinya dan menilai apakah pertanyaan sudah tersampaikan dengan baik atau malah perlu dilakukan perbaikan.

Baca juga: Teknik Analisis Data: Pengertian, Langkah, Jenis dan Contohnya

Membuat kuesioner mudah dengan Poplite

Contoh Kuesioner Penelitian

Untuk membantu memahami apa itu kuesioner, Anda dapat menyimak contoh-contohnya. Adapun contoh kuesioner adalah sebagai berikut.

1. Contoh Kuesioner Terbuka

Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Pembelajaran Daring

  • Apakah proses belajar-mengajar secara daring menyenangkan? Sebutkan alasannya.
  • Apakah pembelajaran daring sudah cukup efektif? Kemukakan pendapat anda.
  • Apakah ada hal lain yang mengganggu proses belajar Anda? Jika iya, sebutkan.

2. Contoh Kuesioner Tertutup

Saya puas dengan proses belajar-mengajar yang dilakukan.

Sangat setuju ( )

Setuju ( )

Kurang setuju ( )

Sangat tidak setuju ( )

Apakah pembelajaran daring sudah cukup efektif bagi Anda?

Ya ( )

Tidak ( )

Saya merasa bosan selama pembelajaran daring.

Selalu ( )

Sering ( )

Jarang ( )

Tidak pernah ( )

3. Contoh Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian

Tingkat Efektifitas Pembelajaran Online Universitas Terbuka

1. Identitas

Nama : ……………………….

Alamat : ……………………….

Usia : ……………………….

Jenis Kelamin : ……………………….

Pekerjaan : ……………………….

2. Kuesioner

Petunjuk pengisian: Jawablah pertanyaan dengan mengisi tanda centang (v) sesuai dengan kondisi Anda.

SS: sangat setuju

S: setuju

KS: kurang setuju

TS: tidak setuju

Itulah penjelasan seputar pengertian kuesioner hingga contohnya. Kuesioner adalah salah satu teknik pengumpulan data yang sering digunakan karena pengerjaannya tidak memerlukan waktu lama. Selain itu, peneliti juga tidak perlu hadir secara langsung sebab kuesioner dapat disebar melalui media sosial.

Nah, sekarang Anda telah paham mengenai apa itu kuesioner. Jangan berhenti di sini, yuk, pelajari hal-hal lainnya melalui blog Populix! Terdapat informasi seputar riset, ekonomi, bisnis, hingga tips and tricks yang menarik dan pastinya bermanfaat.

Baca juga: 10 Contoh Kuesioner Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Riset bisnis mu dengan Poplite
Tags:
Artikel Terkait
Cara Jualan di Tokopedia Dari Awal agar Dapat Pelanggan
Di zaman serba digital seperti saat ini, ada banyak cara berbisnis online yang bisa Anda lakukan tanpa harus membangun toko. Salah satunya melalui Tokopedia. Layaknya, e-commerce lain, cara jualan di Tokopedia juga cukup praktis. Apalagi, popularitas Tokopedia saat ini semakin melambung di Indonesia. Jika Anda tertarik, namun masih bingung bagaimana cara jualan di Tokopedia, yuk […]
Kerja Sama Populix dan Perguruan Tinggi Indonesia untuk Mendorong Kemajuan Penelitian Akademik Tanah Air
Jakarta, 18 Oktober 2023 – Populix, perusahaan riset pasar dan penyedia platform survei di Indonesia, dengan bangga mengumumkan kemitraan strategisnya dengan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB) untuk mendukung pengembangan penelitian akademik Tanah Air melalui layanan Poplite.  “Proses pengumpulan data kerap kali menjadi tantangan tersendiri bagi para peneliti. Padahal, tingkat validitas dan realibilitas […]
Member Check dalam Penelitian: Penelitian, Waktu Melakukan, Contoh
Riset atau penelitian haruslah dilakukan dengan tepat dan akurat, oleh karena itu dalam prosesnya ada yang namanya member check. Member check adalah proses validasi temuan atau hasil penelitian dengan informan yang terlibat. Melansir Robert Wood Johnson Foundation, proses ini dapat dilakukan secara formal maupun informal karena peluang untuk pemeriksaan anggota dapat muncul selama pengamatan ataupun […]