Regresi Adalah Metode Statistika, Ini Fungsi, Rumus & Contoh
Populix

Regresi Adalah Metode Statistika, Ini Fungsi, Rumus & Contoh

7 bulan yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Metode regresi adalah metode analisis statistik yang digunakan untuk melihat hubungan antara dua atau lebih variabel. Hubungan tersebut bersifat fungsional dan disajikan dalam bentuk matematis.

Metode regresi dibutuhkan pada industri sebab dapat membantu menganalisis data hingga menemukan solusi dari sebuah permasalahan. Pelajari lebih lanjut tentang regresi pada artikel berikut.

Apa Itu Regresi?

regresi adalah
Source: Freepik

Pernahkah Anda memiliki sepasang data yang berbeda namun saling berhubungan, seperti data tinggi badan seseorang dengan usianya? Nah, kedua data tersebut bisa dirumuskan menggunakan salah satu metode statistika, yaitu regresi.

Pada dasarnya, metode regresi adalah suatu teknik analisis statistik yang bertujuan untuk memperhitungkan hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel berbeda. Di samping itu, metode tersebut juga digunakan sebagai proyeksi dari kumpulan data kuantitatif.

Dalam pengertian lain, regresi adalah metode yang dipakai untuk mengukur hubungan antara variabel kunci (independent variable) terhadap suatu prediksi masa depan (dependent variable). Lalu, apa bedanya dengan korelasi?

Baca juga: Statistik Inferensial: Definisi serta Bedanya dari Statistik Deskriptif

Perbedaan Korelasi dan Regresi

Perbedaan korelasi dan regresi adalah fungsi variabelnya. Korelasi ditujukan untuk menentukan hubungan atau asosiasi dua variabel yang sama. Artinya, tidak ada perbedaan antara variabel dependen maupun independen.

Sehingga, korelasi x dan y mirip dengan y dan x. Ini dimaksudkan untuk menggambarkan sejauh mana variabel-variabel tersebut bergerak bersama. Sementara, regresi menunjukkan hubungan x pada y tidak sama dengan y pada x.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa metode regresi adalah teknik analisis statistik yang memperkirakan pengaruh hubungan antara dua variabel berbeda.

Fungsi dan Manfaat Regresi

Agar lebih paham apa itu regresi, berikut berbagai fungsi dan manfaatnya yang patut Anda ketahui.

1. Menghindari Kekeliruan

Manusia tentu tidak luput dari kesalahan, bukan? Oleh karena itu, metode regresi akan membantu Anda memperbaiki kekeliruan yang mungkin terjadi.

Contohnya, ketika Anda berpikir bahwa memperpanjang waktu penjualan mampu meningkatkan keuntungan. Namun, setelah menghitung regresi, keputusan tersebut nyatanya malah merugikan bisnis.

2. Mengoptimalkan Efisiensi Operasional

Fungsi dan manfaat lainnya dari metode regresi adalah mengoptimalkan operasional bisnis. Misalkan, Anda menghitung regresi guna mengetahui dampak suhu kulkas terhadap suatu makanan, seperti jangka waktu penyimpanannya. Dengan begitu, Anda tidak perlu mengasumsikan hasil tanpa data riil.

3. Memprediksi Masa Depan

Salah satu fungsi dan manfaat dari metode regresi adalah memprediksi hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan, termasuk memproyeksikan peluang serta risiko.

Fungsi ini sering kali digunakan dalam dunia bisnis, lho. Misalnya, ketika Anda ingin memperkirakan jumlah produk yang akan habis terjual. Hasilnya bisa dicari menggunakan metode regresi.

4. Memberikan Pengetahuan Baru

Fungsi dan manfaat berikutnya dari metode regresi adalah memberikan wawasan baru melalui himpunan informasi yang dimiliki. Biasanya, para pebisnis sering mengumpulkan data-data mengenai konsumennya.

Nah, dengan analisis regresi, Anda bisa mengetahui informasi terkait lonjakan maupun penurunan penjualan dalam kurun waktu tertentu. Hal ini tentu akan membantu Anda mengevaluasi atau menyesuaikan rencana maupun strategi bisnis secara tepat.

Baca juga: Data Kualitatif: Definisi, Teknik Pengumpulan, Contoh

Rumus Regresi

Ada berbagai rumus regresi, tergantung jenis apa yang Anda gunakan. Pasalnya, regresi dibedakan menjadi beberapa macam. Adapun jenis dan rumus regresi adalah sebagai berikut.

1. Regresi Linear Sederhana

Linear sederhana merupakan jenis regresi yang hanya menghubungkan dua variabel saja (X dan Y) dimana keduanya adalah data kuantitatif. Contohnya, data jumlah kue yang dikonsumsi dengan berat badan.

Rumus: Y = a + bX

Y = variabel dependen

X = variabel independen

a = konstanta (titik potong Y)

b = koefisien dari variabel X

2. Regresi Linear Berganda

Linear berganda ialah jenis regresi yang mengaitkan satu variabel Y terhadap dua atau lebih variabel X dengan jenis data kuantitatif. Misalkan, pengaruh jumlah camilan yang dikonsumsi terhadap tinggi dan berat badan.

Rumus: Y = a + b1X1 + b2X2 + … + e

Y = variabel dependen

X = variabel independen

a = konstanta (titik potong Y)

b = koefisien dari variabel X (koefisien determinasi)

e = eror atau residu

3. Regresi Non-linear

Sementara, non linear adalah jenis regresi yang menghubungkan antara variabel Y dengan X yang tidak linear. Misalnya, pemberian pupuk pada tanaman dengan intensitas rendah akan membuatnya tumbuh optimal, namun sebaliknya intensitas tinggi malah membuat tanaman tumbuh lambat.

Ada berbagai macam bentuk umum regresi non linear, di antaranya:

  • Regresi berbentuk eksponensial: Y = aebX
  • Regresi berbentuk pangkat: Y = aXb
  • Regresi berbentuk polinomial: Y = a0 + a1X + … +anXn

Baca juga: Subjek Penelitian: Definisi, Ciri-Ciri, dan Macamnya

Contoh Analisis Regresi Sederhana

contoh analisis regresi
Source: Freepik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, analisis regresi sederhana adalah metode pendekatan terhadap hubungan antara satu variabel dependen dengan variabel independen lainnya yang bersifat linier. Sehingga perubahan pada variabel X akan diiringi oleh perubahaan pada variabel Y juga.

Akan tetapi, perlu diketahui, analisis ini mensyaratkan bahwa variabel X bersifat tetap, sementara Y bersifat acak atau random. Artinya, satu nilai variabel X (independen) akan memproyeksikan variabel Y, sehingga terdapat kemungkinan banyak variabel Y (dependen).

Contohnya, ketika pendapatan (X) Anda sebesar Rp1.000.000, maka pengeluarannya mungkin saja sebanyak Rp400.000, Rp500.000, Rp600.000, dan seterusnya.

Itu dia pengertian regresi, fungsi, rumus, dan contoh analisis sederhananya. Regresi adalah hal yang penting dipelajari, terutama apabila Anda bekerja di sebuah perusahaan.

Belum berhenti di situ. Selain regresi, ada juga yang perlu dilakukan oleh perusahaan demi menghasilkan keuntungan dan memenangkan kompetisi pasar. Ya, apalagi kalau bukan riset pasar.

Namun jangan khawatir, Anda tak perlu repot-repot lagi terjun ke lapangan dan mengerjakan riset tersebut sendiri. Sebab, Poplite by Populix bisa melakukannya untuk Anda!

Poplite by Populix akan menyajikan data-data akurat yang berasal dari 250.000 lebih koresponden berkualitas di Indonesia dalam waktu singkat. Tertarik untuk mencobanya? Langsung saja coba sekarang.

survei online populix

Baca juga: Forecasting: Pengertian, Metode, dan Tujuannya

Artikel Terkait
7 Tips Jastip Tiket Konser, Sukses Raih Cuan Lebih!
Maraknya konser di Indonesia saat ini membuat ide bisnis baru bermunculan, salah satunya bisnis jastip tiket konser. Tingginya antusias masyarakat menonton konser, contohnya konser Coldplay yang akan diselenggarakan pada November 2023, membuat mereka harus war untuk bisa mendapatkan tiketnya. Tak tanggung-tanggung, mereka pun rela membeli tiket melalui jastip atau jasa titip, walau harga yang dijual […]
5 Status Kolektibilitas Kredit Tanda Pelunasan Utang Lancar
Sudah menjadi kewajiban kita semua yang memiliki hutang untuk mengatur keuangan dengan baik sehingga bisa membayarnya tepat waktu. Jangan sampai telat bayar meskipun hanya sehari. Sebab, kebiasaan menunda melunasi hutang bisa berdampak buruk pada kolektibilitas kredit. Apa itu kolektibilitas kredit? Ibarat sekolah, kolektibilitas kredit adalah rapor nilai seseorang. Jika nilainya bagus, maka Anda bisa naik […]
5 Karakter Konsumen di Indonesia, Wajib Pebisnis Kenali!
Mengenali karakter konsumen dengan baik merupakan hal penting yang perlu Anda lakukan jika ingin membuat strategi pemasaran berjalan tepat sasaran. Pasalnya, konsumen memiliki berbagai macam karakter yang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti lingkungan, kepribadian, hingga kualitas serta harga produk. Dengan memahami macam-macam karakter konsumen sepenuhnya, Anda pun dapat membuat strategi penjualan secara tepat dan akurat. […]