Asuransi kesehatan merupakan produk yang penting dimiliki karena bermanfaat melindungi finansial kita terhadap risiko biaya pengobatan yang tidak terduga. Tak heran, minat asuransi kesehatan di masyarakat Indonesia pun cukup tinggi.
Ada dua jenis asuransi kesehatan berdasarkan penanggung, yaitu BPJS Kesehatan dan Asuransi Kesehatan Swasta. BPJS Kesehatan merupakan program pemerintah dengan premi terjangkau dan cakupan luas, sedangkan Asuransi Kesehatan Swasta menyediakan layanan lebih fleksibel dengan fasilitas premium.
Setiap jenis asuransi tersebut tentu memiliki keunggulannya masing-masing. Namun, memiliki salah satu atau kombinasi keduanya sangat dianjurkan untuk menjaga keamanan finansial dan kesehatan dalam jangka panjang.
Terkait minat asuransi kesehatan di kalangan masyarakat Indonesia, Populix telah melakukan survei melalaui jajak pendapat di aplikasi Populix kepada sejumlah responden pada Maret 2025.
Seperti apa hasilnya? Apakah para responden lebih memilih untuk memiliki asuransi BPJS Kesehatan, atau justru banyak juga yang memiliki kedua jenis program asuransi kesehatan tersebut?
Baca juga: Hasil Survei: Minat Beli Mobil Bekas di Indonesia Meningkat
Asuransi Kesehatan Swasta Vs BPJS Kesehatan, Mana yang Dipilih Khalayak?
Pemilihan jenis asuransi kesehatan akan tergantung pada kebutuhan, budget, dan perlindungan yang diinginkan. Ada masyarakat yang merasa bahwa memiliki BPJS Kesehatan saja cukup, tetapi ada pula yang ingin memiliki Asuransi Kesehatan Swasta agar merasa lebih terjaga.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Populix, mayoritas responden atau 73,7% mengaku jika hanya memiliki BPJS Kesehatan saja. Sementara itu, hanya 9,7% yang mengaku memiliki kombinasi BPJS Kesehatan dan Asuransi Kesehatan Swasta.

Dari hasil tersebut dapat diketahui jika minat asuransi kesehatan terhadap BPJS Kesehatan masih menjadi pilihan utama khalayak karena keterjangkauannya. Hal ini diakui pula oleh 47,9% responden.

Adakah Kendala dalam Kepemilikan Asuransi Kesehatan?
Walaupun rata-rata khalayak sudah memiliki asuransi kesehatan dan menyadari manfaat asuransi kesehatan, tetapi nyatanya mereka masih mengalami kendala dalam kepemilikan asuransi kesehatan.
Adapun kendala yang paling banyak dirasakan oleh responden yaitu biaya premi terlalu mahal. Kemudian, disusul oleh pelayanan yang lama atau rumit.

Terkait biaya itu pula yang membuat sejumlah khalayak belum memiliki asuransi kesehatan. Sebanyak 61,4% responden mengaku biaya terlalu tinggi yang menjadi alasan utama mereka saat ini belum memiliki asuransi kesehatan.

Baca juga: Penggunaan AI di Indonesia: Perkembangan, Tantangan, Peluang
Seperti Apa Minat Asuransi Kesehatan Swasta?
Kita telah mengetahui jika BPJS Kesehatan masih menjadi pilihan utama khalayak, lantas bagaimana dengan minat kepemilikan Asuransi Kesehatan Swasta?
Populix menemukan bahwa masih banyak masyarakat yang berminat untuk memiliki Asuransi Kesehatan Swasta.

Jika Anda ingin perlindungan dasar, BPJS Kesehatan bisa menjadi pilihan. Namun, untuk layanan yang lebih lengkap dan cepat, Asuransi Kesehatan Swasta bisa menjadi pelengkap.
***
Dari survei Populix dapat diketahui bahwa kesadaran pentingnya memiliki asuransi kesehatan di kalangan masyarakat sudah cukup tinggi, pun minat memiliki asuransi kesehatan, khususnya kepemilikan Asuransi Kesehatan Swasta.
Sebab, walaupun BPJS Kesehatan telah menyediakan layanan kesehatan yang mencakup hampir seluruh masyarakat Indonesia, tetapi menggunakan kombinasi BPJS Kesehatan dan Asuransi Kesehatan Swasta dapat menjadi pilihan terbaik untuk perlindungan kesehatan yang lebih optimal.
Jika Anda membutuhkan insight lebih detail terkait minat asuransi kesehatan di kalangan masyarakat Indonesia, Anda dapat menghubungi tim riset Populix.

Baca juga: Perencanaan Keuangan Pernikahan Milenial dan Gen-Z Indonesia