Saat membuat survei, kita harus menentukan akan menggunakan open ended question atau close ended question. Lantas, apa perbedaan open ended question dan close ended question?
Open-ended question adalah bentuk pertanyaan yang ditujukan untuk mendapatkan jawaban yang lebih luas, atau beberapa informasi sebagai tanggapan dari pertanyaan tersebut.
Sementara close-ended question adalah bentuk pertanyaan yang jawabannya lebih terbatas, karena sudah dibuatkan pilihan, seperti ‘ya’ atau ‘tidak’.
Untuk mengenal lebih lengkap tentang open-ended question, simak penjabarannya di bawah ini!
Apa Itu Open Ended Question?
Mengutip laman Conversation Starters World, open ended question adalah cara untuk mendapatkan lebih banyak informasi dari orang yang menjawab pertanyaan Anda. Sebab, sifat dari open-ended question ini mengharapkan lebih banyak detail atau penjelasan.
Open-ended question atau pertanyaan terbuka ini membutuhkan lebih dari sekadar jawaban singkat dan pasti. Contohnya, menghindari jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’. Pertanyaan terbuka mencoba membuat orang memberikan jawaban atau tanggapan yang terperinci.
Baca juga: Teknik Analisis Data: Pengertian, Jenis, Metode, Contoh
Kelebihan Open-Ended Question
Ada beberapa kelebihan dari jenis pertanyaan ini, di antaranya:
1. Open Ended Question Memberikan Informasi Detail
Open-ended question memberikan informasi yang lebih rinci dan detail. Oleh karena itu, jika Anda membutuhkan informasi tertentu secara detail, lakukanlah survei menggunakan open-ended question.
2. Data Kualitatif yang Kaya
Pertanyaan terbuka dapat memberi Anda data kualitatif yang lebih beragam dari responden. Hal ini memungkinkan Anda memiliki berbagai pendapat maupun sudut pandang dari khalayak yang telah mengisi survei.
3. Memberikan Wawasan
Keuntungan lain dari open ended question yaitu dapat memberikan Anda wawasan atau informasi yang nyata mengenai hal yang sedang Anda survei dari responden. Sebab, responden akan menyampaikannya sesuai dengan pengalaman mereka.
4. Peningkatan Kepuasan Responden Melalui Open Ended Question
Ketika Anda mengetahui bagaimana perasaan responden Anda terkait apa yang mereka inginkan dari produk atau layanan Anda melalui survei, maka Anda dapat mengambil keputusan lebih baik untuk produk atau layanan tersebut sesuai dengan harapan responden.
Baca juga: Apa itu Survei Online? Ini Manfaat, Tujuan, dan Contohnya
Kekurangan Open-Ended Question
Selain kelebihan, ada juga kekurangan dari jenis pertanyaan survei ini.
1. Open Ended Question Lebih Memakan Waktu
Dibutuhkan waktu yang lebih lama bagi responden menjawab pertanyaan. Oleh karena itu, survei yang dilakukan menggunakan open-ended question butuh proses yang lebih panjang.
2. Tingkat Respons Rendah
Tidak semua responden menyukai jenis pertanyaan terbuka. Sebab, pertanyaan ini sering kali menyita waktu mereka untuk menjawabnya. Berbeda dengan close-ended question, di mana responden tinggal memilih jawaban yang telah tersedia, tanpa harus berpikir lebih lama.
3. Memungkinkan Pengumpulan Data yang Tidak Relevan
Responden akan memberikan jawaban dengan kata-kata mereka sendiri saat mengisi open-ended question, sehingga setiap orang memiliki gaya pengungkapannya masing-masing. Oleh karenanya, cara ini memungkinkan Anda mendapat jawaban yang tidak relevan dengan tujuan Anda melakukan survei.
Cara Membuat Open-Ended Question
Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda lakukan saat akan membuat open ended question, mengutip dari The State of North Carolina.
1. Dimilai dengan Cara yang Sangat Spesifik
Pertanyaan terbuka atau open ended question bisa dimulai dengan kata-kata berikut:
- Mengapa
- Bagaimana
- Ceritakan tentang …
- Apa pendapat Anda tentang …
2. Jadikan sebagai Tindak Lanjut dari Pertanyaan Lain
Tindak lanjut ini dapat ditanyakan setelah pertanyaan terbuka atau tertutup. Tanyakan “mengapa” dan “bagaimana” untuk menindaklanjuti dan mendapatkan jawaban yang lebih menyeluruh.
Saat responden selesai berbicara, ajukan pertanyaan terbuka yang merujuk dengan apa yang baru saja mereka katakan, atau terkait dengan yang baru saja mereka katakan.
Cara ini untuk menjaga percakapan mengalir dengan lebih terbuka dan menarik.
3. Pilih Kata-Kata yang Tepat
Lihat tingkat kenyamanan responden saat mengajukan pertanyaan. Berhati-hatilah saat bertanya hal yang sangat pribadi atau memerlukan terlalu banyak informasi pribadi di awal percakapan. Jelaskan pula alasan Anda mengajukan pertanyaan tersebut.
Pertanyaan terbuka dapat menghasilkan jawaban yang panjang. Jika Anda ingin membuatnya singkat atau relevan, cobalah bikin pertanyaan yang memang lebih spesifik.
10 Contoh Open-Ended Question
- Menurut Anda, seperti apa strategi pemasaran yang efektif di era digital?
- Bagaimana pendapat Anda tentang ancaman resesi tahun 2023?
- Seperti apa usaha atau bisnis kreatif bagi Anda?
- Kenapa Anda lebih memilih untuk work from home (WFH) dibandingkan work from office (WFO)?
- Produk apa saja yang Anda sukai dari bisnis kami?
- Seperti apa bentuk pemasaran kreatif menurut Anda?
- Menurut Anda, apa kekurangan bisnis kami bagi pelanggan?
- Apakah penggunaan media sosial bermanfaat untuk mengembangkan bisnis di era digital seperti sekarang?
- Apa alasan Anda lebih memilih produk kami dibanding produk kompetitor?
- Apa harapan Anda untuk bisnis kami ke depannya?
Demikianlah penjelasan terkait open ended question, kelebihan, kekurangan, berserta contohnya. Jangan lupa untuk terus membaca artikel Populix agar Anda mendapat informasi menarik lainnya. Selain itu, untuk melakukan survei tertentu, Anda bisa memanfaatkan Poplite by Populix yang merupakan layanan survei online self-service dengan hasil yang cepat dan tepat.
Baca juga: Brand Performance, Definisi hingga Cara Meningkatkannya