Paradigma Penelitian: Pengertian, Komponen, dan Jenis
Populix

Paradigma Penelitian: Pengertian, Komponen, dan Jenis

2 tahun yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Menurut penjelasan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paradigma diartikan sebagai kerangka berpikir. Oleh karena itu, paradigma penelitian adalah sesuatu yang mengacu pada kerangka berpikir atau pemahaman yang digunakan para peneliti dalam proses penelitian.

Paradigma penelitian dianggap penting. Sebab, ini merupakan landasan filosofis dan metodologis yang mendasari seluruh proses penelitian.

Apa Itu Paradigma Penelitian?

paradigma penelitian adalah
Source: Freepik

Menurut jurnal Research Paradigm: A Philosophy of Educational Research karya Krishna Kumar Khatri, paradigma penelitian merujuk pada teori atau dasar filosofis untuk pekerjaan penelitian.

Filsuf Amerika Thomas Kuhn (1962) pertama kali menggunakan kata paradigma dalam bidang penelitian, yang berarti cara berpikir filosofis.

Sementara itu, Willis (2007) mendefinisikan paradigma penelitian sebagai sebuah sistem kepercayaan yang komprehensif, pandangan dunia atau kerangka kerja yang memandu penelitian dan praktik di lapangan.

Baca juga: Elemen Penelitian Adalah: Pengertian, Contoh, dan Pentingnya

Komponen atau Unsur Paradigma Penelitian

apa itu paradigma penelitian
Source: Freepik

Menurut Lincoln dan Guba (1985), paradigma terdiri dari empat unsur, yaitu epistemologi, ontologi, metodologi, dan aksiologi.

Penting untuk memahami unsur-unsur tersebut karena mereka terdiri dari asumsi dasar, keyakinan, norma, dan nilai yang berlaku.

1. Ontologi

Merupakan komponen paradigma yang berkaitan dengan pandangan tentang realitas dan eksistensi. Ontologi menjawab pertanyaan tentang apa yang dianggap nyata, apa yang ada, dan bagaimana dunia itu dilihat.

2. Epistemologi

Berkaitan dengan pandangan tentang pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu diperoleh.

3. Metodologi

Merupakan komponen yang paling terlihat dalam paradigma penelitian. Ini merujuk pada pendekatan dan teknik yang digunakan untuk meranang, mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data penelitian.

Metodologi bervariasi tergantung pada paradigma yang diadopsi. Misalnya, metode kuantitatif umumnya digunakan dalam paradigma positivisme, sedangkan metode kualitatif lebih umum dalam paradigma interpretatif.

4. Aksiologi

Aksiologi mengacu pada nilai-nilai dan etika yang memengaruhi penelitian. Ini melibatkan pertanyaan tentang bagaimana peneliti memandang nilai-nilai mereka, bagaimana nilai-nilai tersebut memengaruhi penelitian, dan apakah penelitian harus bersifat netral atau sebaliknya.

Kombinasi dari komponen ontologi, epistemologi, metodologi, dan aksiologi membentuk kerangka filosofis yang mendefinisikan pendekatan penelitian.

Baca juga: Metodologi Penelitian Adalah, Ini Penjelasan Lengkapnya!

Jenis Paradigma Penelitian

jenis paradigma penelitian
Source: Freepik

Berikut ini adalah beberapa jenis paradigma penelitian:

1. Paradigma Positivisme

Paradigma ini menganggap bahwa dunia memiliki struktur yang teratur dan dapat dijelaskan melalui metode ilmiah yang objektif. Penelitian dalam paradigma ini bertujuan untuk mengidentifikasi hukum-hukum umum dan mengukur hubungan sebab-akibat (Neuman, W. L. (2013). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. Pearson).

2. Paradigma Konstruktivisme

Fokus paradigma ini pada konstruksi sosial pengetahuan dan pemahaman. Penelitian dalam paradigma ini memperhatikan bagaimana individu menginterpretasikan dan memberikan makna pada fenomena (Gergen, K. J. (2001). Psychological science in a postmodern context. American Psychologist, 56(10), 803-813).

3. Paradigma Interpretatif

Paradigma ini menekankan pada pemahaman mendalam tentang makna dan interpretasi yang diberikan oleh individu terhadap fenomena. Penelitian dalam paradigma ini menggunakan metode kualitatif untuk menjelajahi konteks dan kompleksitas fenomena (Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2011). The SAGE Handbook of Qualitative Research. Sage).

4. Paradigma Kritis

Paradigma ini berfokus pada analisis struktur kekuasaan, konflik, dan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Penelitian dalam paradigma ini bertujuan untuk mengungkap asumsi-asumsi dominan dan mendorong perubahan sosial (Freire, P. (2000). Pedagogy of the Oppressed. Bloomsbury Academic).

5. Paradigma Feminis

Menyoroti analisis gender dan peranannya dalam masyarakat. Penelitian dalam paradigma ini mengupas dampak patriarki dan ketidaksetaraan gender (Smith, D. E. (2005). Institutional ethnography: A sociology for people. AltaMira Press).

6. Paradigma Postmodernisme

Paradigma ini menantang ide tentang kebenaran absolut dan kesatuan. Penelitian dalam paradigma ini mendorong pemahaman yang beragam dan refleksi kritis (Lyotard, J. F. (1984). The Postmodern Condition: A Report on Knowledge. University of Minnesota Press).

***

Sebagai peneliti, memahami paradigma yang sesuai dengan pertanyaan penelitian dan tujuan adalah kunci untuk menghasilkan temuan yang berarti dan relevan.

Bagi Anda yang tertarik dengan implementasi paradigma penelitian dalam konteks riset pasar, layanan riset pasar Populix for Enterprise dapat memberikan wawasan berharga.

Dengan memahami paradigma penelitian yang mendasari riset pasar, Anda dapat lebih efektif mengumpulkan dan menganalisis data untuk menginformasikan keputusan bisnis dan strategi pemasaran yang lebih baik. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengintegrasikan paradigma penelitian yang tepat dengan layanan riset pasar Populix for Enterprise.

riset pasar Populix

Baca juga: Member Check Adalah: Pengertian, Waktu Melakukan, Contoh

Artikel Terkait
Cara Cek DPT Online Pemilu 2024, Lengkap Link dan Gambar!
Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 sudah di depan mata. Sudahkah Anda terdaftar sebagai pemilih atau belum? Untuk memastikannya, Anda dapat cek DPT online. DPT adalah Daftar Pemilih Tetap, yakni daftar yang berisi nama-nama warga negara yang memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam Pemilu 2024 atau pemilihan lainnya. DPT dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan orang-orang […]
Pentingnya Pendidikan Seks untuk Anak, Jangan Anggap Tabu!
Pendidikan seksual adalah informasi yang sangat penting diketahui oleh anak. Dengan membekali pendidikan seks untuk anak sejak usia dini, membuat anak dapat lebih memahami pentingnya seksual sebagai bagian dari kesehatan tubuh mereka. Sayangnya, masih ada sejumlah orang yang menganggap pendidikan seks untuk anak adalah hal tabu. Adapun salah satu faktornya yaitu karena miskonsepsi bahwa pendidikan […]
78 Tahun Proklamasi Indonesia: Saatnya Merdeka dari Polusi
17 Agustus 2023, tepat 78 tahun sejak Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya ke mata internasional. Selama itu pula negeri kita tumbuh dan berkembang hingga mencapai titik ini. Namun, ada satu fakta yang cukup membuat miris, yaitu Indonesia belum merdeka dari polusi.  Layaknya negara-negara lain, Indonesia memang belum sempurna. Masih banyak hal yang harus dibenahi, mulai dari aspek […]