Ekspektasi Anak Muda terhadap Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Mendatang
Indah Tanip

Ekspektasi Anak Muda terhadap Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Mendatang

2 tahun yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Pada bulan April 2022, sebuah survei dilakukan oleh Populix, perusahaan start-up market research di Indonesia, untuk mengetahui ekspektasi anak muda Indonesia, khususnya usia 18-25 tahun, terhadap pasangan Presiden dan Wakil Presiden mendatang.

Survei ini melibatkan 630 responden dari berbagai wilayah di Indonesia. Data yang dihasilkan menyoroti aspirasi dan harapan para Generasi Z terhadap kepemimpinan pemerintahan yang lebih baik. 

Artikel ini akan membahas lima aspek utama yang diungkapkan oleh generasi muda, yaitu: 

1. Mempertegas Hukuman untuk Pejabat yang Terbukti Korupsi (80%)

Para responden menegaskan harapan mereka bahwa pasangan Presiden dan Wakil Presiden baru harus fokus pada pemberantasan korupsi yang lebih efektif.

Mereka menginginkan tindakan tegas terhadap pejabat pemerintahan yang terbukti melakukan korupsi. Dengan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan, generasi muda berharap korupsi dapat ditekan sehingga negara dapat mengalokasikan sumber daya secara lebih adil dan efisien.

2. Pemerataan Kesejahteraan Rakyat di Seluruh Indonesia (73%)

Generasi Z menyuarakan pentingnya pemerataan kesejahteraan di seluruh Indonesia. Mereka berharap agar pembangunan tidak hanya terfokus pada daerah perkotaan, tetapi juga pada wilayah pedesaan dan terpencil.

Dengan memberikan perhatian yang lebih pada infrastruktur, akses pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja di seluruh wilayah, anak muda berharap kesenjangan sosial dan ekonomi dapat dikurangi.

Baca juga: Sharia Banking in Indonesia: Current State to Potential Growth in the Future

3. Pelayanan Kesehatan yang Maksimal bagi Pengguna Kartu BPJS dan Kartu Indonesia Sehat (67%)

Responden menyoroti pentingnya pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi pengguna kartu BPJS dan Kartu Indonesia Sehat. Generasi Z ingin pasangan Presiden dan Wakil Presiden baru memprioritaskan peningkatan fasilitas kesehatan, aksesibilitas, dan kualitas layanan untuk seluruh penduduk, terutama bagi yang berada di bawah garis kemiskinan. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

presiden dan wakil presiden mendatang
Source: Freepik

4. Pembatasan Tenaga Kerja Asing untuk Mengurangi Pengangguran (62%)

Dalam menghadapi masalah pengangguran, generasi muda berpendapat bahwa pembatasan tenaga kerja asing perlu diperketat.

Dengan memberikan kesempatan kerja lebih banyak kepada tenaga kerja lokal, para responden berharap pasangan Presiden dan Wakil presiden mendatang dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

Mereka mengharapkan bahwa pemimpin baru akan memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia lokal dan memperkuat ekonomi domestik.

5. Meningkatkan Kesejahteraan Guru dan Tenaga Pengajar (60%)

Peningkatan kualitas pendidikan adalah salah satu hal yang penting bagi generasi muda. Para responden berharap pasangan Presiden dan Wakil Presiden mendatang akan memberikan perhatian khusus pada sektor pendidikan, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga pengajar.

Dengan memberikan insentif dan fasilitas yang lebih baik bagi pendidik, diharapkan kualitas pendidikan nasional akan meningkat dan memberikan dampak positif bagi masa depan bangsa.

Baca juga: Potensi Trend Pergerakan Pasar Kripto di Indonesia Tahun 2023

Aspirasi yang tinggi dari anak-anak muda terhadap lima hal tersebut menunjukkan betapa seriusnya generasi muda dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada di Indonesia.

Komitmen yang kuat ini tercermin dari aspirasi mereka untuk menciptakan perubahan positif dan mendorong kemajuan bagi negara. Mereka tidak hanya berbicara tentang perubahan, tetapi juga ingin berkontribusi aktif dalam mewujudkannya.

Pasangan pemimpin baru di masa depan harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang betapa pentingnya bekerja sama dengan anak muda dalam proses membangun negara.

Generasi muda bukan hanya merupakan bagian dari penduduk negara saat ini, tetapi juga merupakan pilar utama bagi masa depan bangsa.

Mereka adalah para pewaris tongkat estafet kepemimpinan dan tanggung jawab dalam membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik akan berada di pundak generasi ini.

Oleh karena itu, kehadiran dan partisipasi aktif anak muda menjadi kunci untuk mendorong kemajuan dan perkembangan di berbagai sektor di masa yang akan datang.

Anak muda memiliki potensi luar biasa untuk menciptakan perubahan yang signifikan. Mereka tumbuh dan hidup dalam era teknologi yang maju dan terkoneksi secara global, membuat mereka memiliki akses ke informasi yang luas dan cepat.

Kreativitas dan gagasan inovatif dari generasi muda menjadi sumber daya yang tak ternilai bagi kemajuan bangsa. Pasangan pemimpin baru harus memberikan perhatian khusus terhadap partisipasi dan aspirasi anak muda, memberikan wadah untuk mengembangkan potensi mereka, serta memberikan kesempatan dan dukungan agar ide-ide brilian mereka dapat diwujudkan dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan teknologi.

Kolaborasi Presiden dan Wakil Presiden mendatang dengan anak muda akan menciptakan iklim inklusif yang mendorong keberanian untuk mencoba hal-hal baru dan mencapai perubahan positif yang berarti bagi masa depan Indonesia.

***

Artikel ini ditulis oleh Indah Tanip, Head of Research di Populix, sebuah perusahaan riset pasar terkemuka di Indonesia. Populix berdedikasi untuk memberikan wawasan dan analisis tentang tren dan perkembangan terkini di berbagai industri, termasuk sektor sosial dan opini publik, serta berkomitmen membantu bisnis dan organisasi dalam pengambilan keputusan berdasarkan wawasan berbasis data. Untuk informasi lebih lanjut tentang Populix dan layanan yang disediakannya, kunjungi website kami di https://info.populix.co.

riset pasar Populix for Enterprise

Baca juga: Second-Hand Clothing, A Trend That Has a Positive Effect

Tags:
Artikel Terkait
Nonresponse Bias: Pengertian, Penyebab, Jenis, Cara Mencegah
Adakalanya bias ditemukan dalam proses penelitian. Salah satu jenis bias yang kerap ditemukan yaitu nonresponse bias. Nonresponse bias adalah jenis bias yang terjadi ketika responden yang dipilih tidak memberikan respons atau tidak mengisi kuesioner penelitian sehingga data yang diperoleh tidak mewakili populasi yang sedang diteliti dengan baik. Jenis bias ini dapat berpengaruh pada validitas dan […]
7 Etika Penelitian dalam Skripsi, Mahasiswa Wajib Tahu!
Para peneliti wajib memperhatikan dan menjaga etika setiap kali melakukan penelitian, termasuk untuk mahasiswa yang sedang melakukan penelitian skripsi. Sebab, etika penelitian dalam skripsi merupakan seperangkat prinsip dan aturan yang mengatur perilaku serta tindakan peneliti. Etika penelitian dalam skripsi mencakup prinsip atau nilai moral dan profesional yang harus dipatuhi mahasiswa selaku peneliti. Tujuan adanya etika […]
Sosiogram: Definisi, Kelebihan, serta Cara Membuatnya
Pernahkah Anda mendengar tentang istilah sosiogram? Melansir Research Connections, sosiogram adalah tampilan jaringan hubungan antar variabel, dirancang untuk memungkinkan peneliti mengidentifikasi sifat hubungan yang mungkin terlalu rumit untuk dipahami dengan cukup baik sehingga dapat dijelaskan. Sementara itu, dalam laman EdrawMax dijelaskan bahwa sosiogram adalah representasi grafis dari hubungan interpersonal dalam suatu kolektif konstan. Dengan kata […]