Product Life Cycle: Definisi, Tahapan, Faktor & Contohnya
Populix

Product Life Cycle: Definisi, Tahapan, Faktor & Contohnya

1 tahun yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Salah satu yang perlu diperhatikan ketika menganalisis produk baik barang atau jasa yaitu product life cycle. Jadi sederhananya, product life cycle adalah suatu proses dari saat produk dirilis hingga ditarik dari pasar.

Secara umum, analisis mengenai product life cycle digunakan untuk merumuskan keputusan redesain, iklan maupun perubahan harga sebagai langkah risk management dalam bisnis. Sebenarnya apa itu product life cycle dan apa saja tahapannya? Simak artikel berikut ini.

Apa Itu Product Life Cycle?

Apa itu product life cycle? Product life cycle adalah siklus produk dari perilisan hingga penarikan kembali. Produk-produk yang beredar di pasaran telah melalui fase-fase tersebut dan pada suatu periode akan ditarik kembali guna digantikan oleh produk lain.

Product manager akan menganalisis dan mengevaluasi kapankah produk berada pada peak hingga mengalami penurunan kemudian merumuskan strategi terbaik guna memperpanjang product life cycle.

Selain itu, product life cycle adalah indikator guna mengetahui waktu yang tepat untuk merilis produk baru yang bertujuan mengganti produk lama.

Baca juga: Consumer Goods Adalah: Jenis, Contoh Produk dan Perusahaan

Tahapan Product Life Cycle

Product Life Cycle adalah
Source: Freepik

Setelah mengetahui pengertian product life cycle, berikut adalah beberapa tahapannya.

1. Development

Pertama, tahapan product life cycle adalah development atau fase pengembangan. Pada tahapan ini, produk mengalami pengujian sebelum benar-benar diterima oleh pasar. Tak jarang suatu produk menyebabkan biaya terlalu tinggi sementara pendapatan belum bisa menutupi pengeluaran tersebut.

2. Introduction

Tahap pengenalan pada product life cycle adalah ketika suatu produk mulai diterima oleh pasar, tetapi masih harus diimbangi dengan berbagai strategi marketing. Dalam fase ini, pemasaran memiliki fungsi krusial karena konsumen perlu diyakinkan sebelum akhirnya menjadi pelanggan loyal.

3. Growth

Pada tahap growth, produk sudah banyak dikenal oleh masyarakat dan perusahaan telah berhasil merumuskan strategi pemasaran yang tepat di segmen pasar tertentu. Selanjutnya, perusahaan akan melebarkan sayap guna merambah segmen pasar lainnya.

4. Maturity

Saat produk mencapai fase kematangan, kurva penjualan cenderung akan bergerak mendatar. Meskipun ada beberapa kompetitor dengan kekuatan yang sama, produk tetap memiliki pelanggan loyalnya sendiri.

Namun diperlukan penambahan fitur atau keunggulan baru guna mempertahankan pelanggan dan mengimbangi inovasi yang dibuat oleh kompetitor.

5. Decline

Tahapan product life cycle berupa fase decline terjadi ketika produk mengalami penurunan penjualan. Akibatnya bisa macam-macam, yaitu munculnya banyak pesaing, perubahan trend pada masyarakat atau kejenuhan pasar.

Strategi yang tepat saat berada pada tahapan product life cycle ini adalah mengembangkan keunggulan baru untuk produk atau melakukan perombakan produk secara total.

Baca juga: Riset Pasar Adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Caranya

Faktor yang Memengaruhi Product Life Cycle

Nah, product life cycle adalah hal yang sangat dipengaruhi berbagai faktor lain. Di antaranya adalah kemajuan teknologi dan daya beli pelanggan.

1. Perubahan Nilai

Perubahan nilai dalam product life cycle adalah faktor yang memengaruhi siklus hidup produk dari segi jumlah pemakai. Contohnya dapat kita lihat pada keberadaan produk-produk kecantikan berbasis pemutih.

Dengan adanya standar kecantikan yang lebih beragam, produk-produk perawatan kulit mulai menggeser kampanyenya dan mengurangi penggunaan istilah memutihkan.

2. Teknologi

Kemajuan teknologi dalam product life cycle adalah salah satu faktor terbesar sebagai determinan. Pasalnya, inovasi dan hasil penelitian terus bermunculan serta kapan saja dapat mengancam siklus hidup suatu produk.

Contohnya, kita bisa melihat keberadaan merkuri atau raksa pada produk yang sebelumnya tidak dikategorikan berbahaya bagi kesehatan. Namun dengan hasil penelitian terbaru yang menyatakan bahwa merkuri berbahaya, produk-produk dengan kandungan tersebut harus digantikan produk baru.

3. Keadaan Ekonomi

Jika kondisi ekonomi suatu negara cenderung stabil, masyarakat akan melakukan konsumsi seperti biasa. Namun bila terjadi krisis atau resesi, masyarakat akan mengubah pola konsumsi mereka agar bisa bertahan hidup.

4. Persaingan Pasar

Keberadaan kompetitor dalam analisis product life cycle adalah sangat penting mengingat produk yang telah dirilis ke pasar akan segera dibandingkan dengan produk pesaing. Oleh sebab itu, selain memperhatikan bagaimana produk diterima oleh konsumen, product manager juga mempelajari karakteristik dan keunggulan produk pesaingnya.

5. Perkembangan Tren

Tren dalam masyarakat akan terus berkembang dan berubah. Oleh sebab itu, perusahaan sebagai penyedia barang maupun jasa harus menyesuaikan dengan apa yang terjadi di masyarakat.

6. Politik Luar Negeri

Satu hal yang terpenting terkait dengan product life cycle adalah kebijakan pemerintah dan negara lain. Hal ini patut diperhatikan terutama bila produk suatu perusahaan ditargetkan untuk pasar luar negeri.

Kebijakan seperti kenaikan tarif, pembatasan kuota atau malah pelarangan impor dapat memperpendek product life cycle.

Contoh Product Life Cycle

Apa saja contoh product life cycle? Nah, kita dapat melihat di sekitar bahwa terdapat banyak produk yang awalnya ada lalu menghilang atau melakukan rebranding.

Salah satu contoh product life cycle adalah minuman Teh Botol Sosro. Siapa sih yang tidak kenal minuman pelepas dahaga satu ini, dengan tagline nya “apa pun makanannya, minumnya tetap teh botol sosro.”

Brand Teh Botol Sosro sangat terkenal di kalangan masyarakat, sehingga permintaannya pun semakin tinggi. Namun, seiring berjalannya waktu muncullah brand baru yaitu Teh Kotak, dengan jenis minuman sama namun bentuk yang berbeda.

Untuk itu, Teh Botol Sosro menyiasatinya dengan mengeluarkan model dan rasa baru guna menarik kembali minat masyarakat terhadap produk mereka.

Selanjutnya, contoh product life cycle adalah Antis, sebuah brand hand sanitizer yang sudah ada bahkan sebelum pandemi terjadi. Dulunya, salah satu varian produk Antis memiliki bentuk sachet dan diperkenalkan sebagai produk pengganti cuci tangan.

Bukan meredup, Antis berhasil mempertahankan posisinya di pasar dengan banyaknya kompetitor setelah pandemi terjadi. Panjangnya siklus hidup Antis tidak lepas dari perkembangan masyarakat yang makin melek akan aspek kesehatan.

Tantangan Menggunakan Product Life Cycle

Setelah memahami pengertian product life cycle, apa saja tantangan saat menggunakannya dalam analisis produk?

Meskipun product life cycle adalah alat analisis yang baik guna mengetahui posisi suatu produk di pasar, tetapi bukan berarti menganalisis product life cycle dapat dilakukan secara mudah.

Tahapan yang sangat kompleks kadang tidak bisa hanya dipahami dari berapa jumlah penjualan per periodenya, sehingga diperlukan informasi-informasi lain guna memetakan pada fase manakah product life cycle sedang berjalan.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai product life cycle, mulai dari introduction sampai hingga proses decline. Apakah Anda sudah memahaminya? Selangkah lebih pasti, yuk coba riset pasar dengan data dari para responden dari Populix!

Poplite by Populix

Baca juga: Mengenal Apa itu Forecasting, Metode & Tujuannya Bagi Bisnis

Tags:
Artikel Terkait
Apa Itu B2C? Pengertian, Jenis, dan Perbedaannya dengan B2B
Business to consumer atau disingkat B2C adalah model penjualan yang kini sedang populer di kalangan pebisnis. B2C adalah teknik penjualan barang maupun jasa secara langsung kepada konsumen. Agar Anda semakin memahami apa itu B2C, pada pembahasan kali ini Populix akan menjelaskan mulai dari pengertian, jenis, sampai perbedaannya dengan B2B. Yuk simak! Pengertian B2C B2C adalah […]
Apa itu Market Share? Pengertian, Fungsi, Jenis, & Rumusnya
Market share adalah salah satu aspek yang cukup penting bagi perusahaan. Sederhananya, ini merupakan tingkat persentase dari total penjualan suatu industri. Besarnya persentase market share sebuah perusahaan biasanya menjadi tolok ukur keberhasilan bisnis atau strategi pemasaran. Namun yang jadi pertanyaan, bagaimana cara menghitung market share? Nah, artikel berikut akan membahas secara tuntas mulai dari pengertian […]
Studi Kelayakan Bisnis: Pengertian, Tujuan, Aspek & Contoh
Dalam membangun sebuah usaha, modal saja tidak cukup untuk membuat bisnis Anda sukses. Diperlukan banyak pertimbangan serta rencana bisnis yang matang. Inilah pentingnya melakukan studi kelayakan bisnis, yaitu untuk menguji apakah bisnis Anda sudah layak dijalankan atau belum. Meskipun penting, nyatanya masih banyak pelaku bisnis yang mengabaikan hal berikut. Akibatnya, tidak sedikit dari mereka akhirnya […]