Jebakan Skill Gap: Mengapa Banyak Orang Bekerja di Luar Bidang Studi?
Aida Zahra Salsabila

Jebakan Skill Gap: Mengapa Banyak Orang Bekerja di Luar Bidang Studi?

3 minggu yang lalu 2 MENIT MEMBACA

Pernahkah Anda merasa kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi? Atau mungkin Anda mendengar teman atau keluarga mengeluhkan hal yang sama? Jika iya, Anda tidak sendirian. Banyak orang saat ini menghadapi tantangan yang disebut skill gap.

Apa itu skill gap? Sederhananya, skill gap adalah jurang pemisah antara keterampilan yang dimiliki oleh pencari kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Survei terbaru yang dilakukan Populix dan KitaLulus terhadap 1.330 responden pencari kerja, 100 responden pemberi kerja, dan 530 responden booster pencari kerja (untuk topik benefit saat bekerja) menguak fakta bahwa 30% responden pencari kerja melamar pekerjaan dengan latar belakang pendidikan yang tidak sesuai, dengan alasan yang paling umum yaitu karena menyukai serta memiliki kemampuan di bidang pekerjaan tersebut.

skill gap
Source: Populix

Mengapa Skill Gap Terjadi?

Beberapa faktor utama yang menyebabkan skill gap antara lain:

  • Perubahan teknologi yang cepat: Munculnya teknologi baru seperti kecerdasan buatan, big data, dan otomatisasi mengubah lanskap pekerjaan. Keterampilan yang dibutuhkan saat ini mungkin akan  berbeda dengan beberapa tahun ke depan.
  • Kurangnya relevansi pendidikan: Kurikulum pendidikan di beberapa institusi belum sepenuhnya mengikuti perkembangan zaman. Akibatnya, lulusan sering kali tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan industri.
  • Kurangnya program pelatihan: Terbatasnya akses terhadap program pelatihan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pasar juga menjadi kendala.
  • Ekspektasi yang tidak realistis: Banyak pencari kerja memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap gaji dan posisi pekerjaan, tanpa mempertimbangkan keterampilan yang mereka miliki.

Baca juga: Perlakuan Tidak Menyenangkan di Tempat Kerja Masih Kerap Terjadi

Secara umum, pencari kerja menilai bahwa mencari pekerjaan dengan kualifikasi yang saat ini dimiliki terhitung cukup sulit di Indonesia (Mean Score 5,02). Kebutuhan akan pengalaman yang tinggi (63%), tingkat pendidikan yang tinggi (58%), dan adanya batasan usia (53%) dianggap menjadi hambatan.

skill gap
Source: Populix

Di sisi lain, beberapa hal yang dinilai sebagai kesulitan, responden pencari kerja tetap mencoba untuk melamar suatu lowongan pekerjaan walaupun kualifikasi syarat yang tertera pada lowongan lebih tinggi, seperti soft skill, pengalaman, dan keterampilan teknis.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda merupakan salah satu yang merasakan skill gap juga? Jika ingin tahu lebih banyak data dan informasi menarik lainnya, Anda dapat mengaksesnya di sini!

download report populix

Baca juga: Stereotip Gen Z di Dunia Kerja, Benarkah Suka Pindah Kerja?

Tags:
Artikel Terkait
Brand Portfolio: Definisi, Contoh, Keuntungan, Elemen
Dalam strategi pemasaran, setiap perusahaan wajib memiliki brand portfolio atau portofolio merek. Melansir laman Business Jargons, brand portfolio ini mencakup semua merek yang ditawarkan perusahaan untuk dijual agar dapat memenuhi kebutuhan beragam kelompok orang. Perusahaan haruslah membuat brand portfolio dengan optimal dan sedetail mungkin. Sebab, brand portfolio atau portofolio merek ini diharapkan dapat membuat konsumen […]
10 Cara Tingkatkan User Engagement, Raih Pengguna yang Loyal
Di dunia bisnis yang semakin digital, user engagement atau keterlibatan pengguna menjadi salah satu faktor kunci yang menentukan kesuksesan sebuah perusahaan. Hal ini karena keterlibatan pengguna dapat meningkatkan konversi, loyalitas, hingga retensi pelanggan.  Perlu diketahui bahwa keterlibatan pengguna lebih dari sekadar angka-angka statistik. Keterlibatan pengguna adalah ukuran sejauh mana pelanggan merasa tertarik dan terlibat dengan […]
10 Cara Menghemat Listrik di Rumah, Kurangi Tagihan Per Bulan!
Hampir seluruh aktivitas sehari-hari kita bergantung pada listrik. Mulai dari kegiatan hiburan, belajar hingga istirahat. Padahal, selain dapat tagihan membengkak, penggunaan listrik berlebih juga dapat berpengaruh pada keadaan lingkungan. Untuk meminimalisir dua hal tersebut, ada beberapa kiat yang bisa diterapkan. Lalu, bagaimanakah cara menghemat listrik dalam kehidupan sehari-hari? 10 Cara Menghemat Listrik Di Indonesia sendiri […]