Di Indonesia, penggunaan kartu kredit belum sepopuler metode pembayaran lain seperti transfer bank, QRIS, hingga e-wallet. Sesuai dengan data dari Euromonitor, transaksi digital di Indonesia pada tahun 2023 masih didominasi oleh penggunaan dompet digital, QRIS, transfer bank, dan uang tunai.
Padahal, pembayaran dengan kartu kredit menawarkan berbagai manfaat yang penting untuk dipertimbangkan. Tentunya, ini menjadi tanda tanya besar kenapa kartu kredit belum digunakan oleh banyak orang dalam transaksi bisnis.
Penetrasi Pengguna ATM Kartu Kredit Masih Kecil dalam Bisnis, Mengapa?
Alasan pertama rendahnya penggunaan kartu kredit di Indonesia adalah proses aplikasi yang rumit dan eksklusivitasnya, yang cenderung hanya dijangkau oleh kalangan menengah ke atas.
Selain itu, penetrasi credit card di Indonesia sangat rendah, hanya sekitar 2% menurut inai.io, karena prosesnya yang rumit dan persyaratan yang sering tidak dapat dipenuhi oleh mayoritas penduduk.
Di sisi lain, penetrasi e-wallet dan QRIS cenderung lebih besar, mencapai angka 80% menurut studi dari Xendit. Namun, 68% business owner mengaku masih ragu karena ketidaktahuan akan manfaat serta cara menggunakannya berkaitan dengan rendahnya penetrasi kartu kredit di atas.
Padahal, ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan. Apa itu? tempo pembayaran bisa lebih panjang serta transaksi yang lebih aman.
Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Retensi Pelanggan, Pebisnis Wajib Tahu!
Manfaat Kartu Kredit untuk Transaksi Bisnis di Sisi Tempo & Keamanan
Kartu kredit menawarkan banyak keuntungan baik dari sisi cash flow dan keamanan transaksi seperti:
1. Perpanjang Tempo Pembayaran Tanpa Nego
Untuk business owner, menerima pembayaran kartu kredit dapat meningkatkan penjualan, memperluas pasar, dan memperbaiki arus kas. Buyer bisa melakukan pembayaran langsung, tagihan bisnis lunas & mereka mendapatkan tambahan tempo.
Dari sisi pembayaran bisnis ke supplier, menggunakan credit card memberikan keuntungan seperti menambah tempo pembayaran dan mengelola arus kas bisnis dengan lebih efektif.
Ini memungkinkan bisnis bisa menunda pembayaran hingga jatuh tempo kartu kredit, dan mendapat manfaat seperti rewards dan membantu dalam membangun kredit bisnis.
Namun, penggunaan credit card harus dikelola dengan hati-hati untuk menghindari beban utang yang berlebihan dan mempertimbangkan biaya dan risiko yang terkait.
2. Pencatatan Transaksi Otomatis serta Keamanan yang Terjamin
Setiap transaksi kartu kredit secara otomatis tercatat dalam laporan keuangan bank, menyediakan data yang akurat dan terperinci untuk analisis keuangan dan pengambilan keputusan bisnis.
Ini memungkinkan pemilik usaha untuk dengan mudah melacak pengeluaran, mengelola cash flow, dan mengidentifikasi tren pengeluaran, sembari meminimalisir kesalahan pencatatan manual.
Kemudahan akses terhadap riwayat transaksi ini sangat berguna tidak hanya untuk keperluan audit, tetapi juga untuk perencanaan anggaran dan strategi bisnis ke depan. Ditambah dengan proteksi keamanan yang menguntungkan bagi business owner.
Bank penerbit credit card menyediakan berbagai fitur keamanan, seperti pengawasan transaksi real-time dan proteksi penipuan, yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan mencegah aktivitas mencurigakan.
Dengan banyaknya keuntungan yang ada, kamu tentunya perlu mempertimbangkan untuk menyediakan metode kartu kredit. Untuk ini, gunakanlah Paper.id, di mana kamu bisa membebaskan dirimu atau buyer untuk bayar dengan metode tersebut tanpa mesin EDC. Paper.id tersedia gratis dan bisa di-download via Android atau iOS. Transaksi kian mudah hanya dari genggamanmu, #BayarBikinNagih! Daftar Gratis.
*Artikel ini adalah hasil kerja sama Paper.id & Populix
Baca juga: 6 Tips Pengelolaan Keuangan yang Mudah, Ini Formulanya