Data Primer: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya
Populix

Data Primer: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

7 bulan yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Sebagai alat bantu mencari hasil sebuah riset, peneliti membutuhkan data primer. Jenis data ini sering kali disandingkan dengan data sekunder. Data primer adalah data utama dalam sebuah penelitian.

Pengertian data primer sedikit berbeda dengan data sekunder. Keduanya juga memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing.

Simak kelanjutan penjelasan lengkap tentang apa itu data primer, perbedaan dengan data sekunder, dan contohnya pada ulasan di bawah ini.

Apa Itu Data Primer?

data primer adalah
Source: Freepik

Hampir pada setiap penelitian Anda bisa menemukan jenis data primer. Data ini berfungsi untuk membantu Anda sebagai peneliti dalam mencari jawaban dari rumusan masalah yang telah disusun. Data primer adalah bisa peneliti langsung dapatkan dari objek riset.

Pengertian Data Primer Menurut Para Ahli

Umum digunakan dalam penelitian, ada beberapa pengertian data primer menurut para ahli yang perlu untuk Anda ketahui. Berikut sejumlah pendapat mereka.

  • Sugiyono (2016), pengertian data primer menurut Sugiyono adalah sebuah data yang langsung didapatkan dari sumber dan diberi kepada pengumpul data atau peneliti. Ada pula pendapat menurut Sugiyono, sumber data primer adalah wawancara dengan subjek penelitian baik secara observasi ataupun pengamatan langsung.
  • Sanusi (2012), menurut Sanusi data primer adalah suatu data yang pertama kali dikumpulkan serta ditulis peneliti.
  • Danang Sunyoto (2013), arti data primer adalah data yang asli dan dikumpulkan sendiri oleh peneliti sebagai alat jawab rumusan masalah penelitian.

Baca juga: Feasibility Study: Pengertian, Jenis, Tahapannya

Fungsi Data Primer

Fungsi utama data primer adalah menyelesaikan rumusan masalah riset. Selain itu masih ada fungsi lainnya seperti bahan evaluasi peneliti atau organisasi. Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Dasar Jawaban Rumusan Masalah

Sebuah data bisa digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan, begitu juga dengan hasil dari rumusan masalah sebuah penelitian. Pada poin ini, fungsi data primer adalah menjadi dasar jawaban sebuah rumusan masalah agar bisa lebih valid.

2. Sumber Evaluasi

Jika riset yang Anda lakukan mengangkat topik yang sekiranya berhubungan dengan organisasi atau perusahaan, data primer adalah data yang bisa Anda gunakan juga untuk bahan evaluasi organisasi. Dengan menerima feedback langsung dari sumber data, selain menjadi jawaban riset bisa Anda gunakan untuk kaca evaluasi.

3. Acuan Perencanaan

Setelah melakukan evaluasi, pasti ada upaya-upaya perbaikan. Data primer adalah data yang bisa Anda gunakan juga sebagai acuan perencanaan upaya perbaikan yang akan dilakukan. Dengan begitu perbaikan bisa lebih efektif.

Perbedaan Data Primer dan Sekunder

perbedaan data primer dan sekunder
Source: Freepik

Masing-masing dari kedua jenis tersebut punya ciri dan karakteristik sendiri yang berbeda sehingga bisa saling melengkapi satu sama lain.

Perbedaan data primer dan sekunder juga bisa dilihat dari teknik dan sumber pengumpulan datanya. Penjelasan selengkapnya bisa Anda temukan dalam poin-poin di bawah ini.

Karakteristik Data Primer dan Sekunder

Sebelum mengetahui perbedaan data primer dan sekunder dari segi teknik pengumpulan, kenali karakteristik kedua data tersebut terlebih dahulu.

Data Primer

  1. Data primer adalah asli. Seperti pengertian data primer menurut Sugiyono yang menyatakan bahwa data tersebut diberikan langsung dari sumbernya, sehingga dipastikan bahwa data tersebut murni
  2. Informasi ‘pertama’. Hal tersebut dikarenakan pengumpulan data dilakukan pertama kalinya dalam penelitian.
  3. Valid dan akurat. Data primer adalah data yang cenderung selalu berkembang setiap waktu, sehingga dalam pengumpulannya data yang didapat bersifat updated.
  4. Data mentah. Ciri khas ini disebabkan karena sumber data primer adalah pihak yang memberi informasi secara langsung dan belum diolah.

Data Sekunder

  1. Data sekunder adalah data yang sudah diolah terlebih dahulu dan baru didapatkan oleh peneliti dari sumber yang lain sebagai tambahan informasi.
  2. Beberapa sumber data sekunder adalah buku, jurnal, publikasi pemerintah, serta situs atau sumber lain yang mendukung.
  3. Ciri kedua dari data sekunder adalah sumbernya yang berasal dari peneliti sebelumnya. Jadi, peneliti hanya mencari data tambahan dari sumber yang sudah dibuat oleh orang lain.
  4. Data sekunder juga bersifat kurang spesifik dan tidak punya kontrol dalam riset yang dibuat. Lagi-lagi hal ini karena peneliti mendapatkan data dari sumber lain saja dan mengandalkan interpretasi.

Baca juga: Hipotesis Statistik: Pengertian, Jenis, Contoh, Cara Menguji

Teknik Pengumpulan Data Primer dan Sekunder

Pada dasarnya, teknik pengumpulan data primer dan sekunder kurang lebih sama. Peneliti perlu mendatangi sebuah sumber data untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam riset mereka. Lalu apa bedanya?

Data Primer

Sumber data primer adalah responden atau objek penelitiannya langsung. Sehingga peneliti bisa terjun mengamati dan menulis jawaban langsung dari objek penelitian.

Data primer bersifat utama, sehingga keberadaannya wajib untuk membantu memecahkan rumusan masalah. Data primer adalah data yang bisa Anda dapatkan dengan beberapa cara misalnya kuesioner, wawancara langsung, atau survei.

Data Sekunder

Berbeda sedikit dari pengertian data primer, data sekunder adalah data yang diambil dari sumber lain oleh peneliti. Biasanya data-data ini berupa diagram, grafik, atau tabel sebuah informasi penting seperti sensus penduduk. Data sekunder bisa Anda kumpulkan melalui berbagai sumber seperti buku, situs, atau dokumen pemerintah.

Contoh Data Primer dan Sekunder

contoh data primer
Source: Freepik

Sebagai dasar menentukan jenis data apa yang akan diambil, Anda bisa menyesuaikan dengan topik riset. Misalkan Anda akan melakukan riset bisnis terkait keberhasilan pemasaran produk, maka contoh data primer dari feedback yang diberikan pelanggan produk perusahaan Anda.

Untuk mendapatkan jawaban mereka, lakukanlah observasi langsung atau sebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan seputar tingkat keberhasilan pemasaran produk yang didasari teori komunikasi pemasaran.

Sementara itu, sebagai pelengkap penelitian Anda juga bisa mencari data sekunder. Jenis data yang satu ini bisa diambil melalui respons pelanggan yang diliput oleh media atau misalkan dari survei-survei kecil yang dilakukan oleh peneliti lainnya.

Itu tadi ulasan lengkap Populix tentang apa itu data primer hingga perbedaannya dengan data sekunder. Data primer adalah data yang hampir selalu muncul dalam penelitian, namun dengan adanya data sekunder bisa menjadi pelengkap. Anda hanya perlu menyesuaikan penggunaannya dengan kebutuhan riset.

Pengetahuan tentang data primer dan sekunder juga bisa Anda manfaatkan dalam melakukan survei bisnis. Gunanya adalah mengoptimalkan jangka panjang keberadaan perusahaan Anda. Lakukan survei bisnis dengan mudah dan praktis melalui Poplite by Populix.

Poplite by Populix

Baca juga: Histogram: Definisi, Jenis, Penggunaan, Cara Membuat

Artikel Terkait
Apa itu Refinancing? Pengertian, Jenis, Manfaat & Contohnya
Refinancing adalah salah satu alternatif bagi Anda yang merasa kesulitan dalam melakukan pembayaran kredit bulanan. Tak dapat dipungkiri, persoalan financial planning semacam ini sering kali terjadi lantaran besaran bunga kredit yang cukup tinggi sehingga menyulitkan Anda melunasinya. Namun jangan khawatir, sebab dengan refinancing masalah tersebut bisa teratasi. Lalu, sebetulnya apa itu refinancing? Untuk lebih jelasnya, […]
Pemilu Presiden 2024, Begini Pandangan para Pemilih Muda
Isu Pemilu Presiden 2024 tengah menjadi perbincangan hangat khalayak. Adapun salah satu topik yang ramai dibicarakan yaitu terkait pemilih dari Generasi Z dan Milenial mendominasi pada Pemilu 2024. Menurut data rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2024, pemilih muda dari Generasi Z (17-30 tahun) dan Milenial (31-40 tahun) sebanyak 56,45% dari total keseluruhan pemilih. Dominasi pemilih […]
Hustle Culture: Definisi, Penyebab, hingga Dampak Negatifnya
Bagi Anda yang ‘gila kerja’ atau biasa juga dikenal sebagai workaholic, tanpa disadari sebenarnya telah terjebak dalam situasi hustle culture selama ini. Apa itu hustle culture? Sederhananya, hustle culture adalah kondisi di mana seseorang merasa perlu untuk terus bekerja agar bisa mencapai kesuksesan sehingga mengorbankan waktu istirahatnya. Nah, apa mungkin Anda tengah mengalaminya? Bukan lagi […]