Apa Itu Feasibility Study? Pengertian, Jenis, Tahapannya
Populix

Apa Itu Feasibility Study? Pengertian, Jenis, Tahapannya

1 tahun yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Secara istilah, feasibility study adalah studi yang penting untuk dilakukan terutama ketika memulai sebuah proyek atau bisnis. Dengan dilaksanakannya feasibility study ini, Anda dapat menilai dan menganalisis kelayakan suatu bisnis atau proyek bila dijalankan.

Oleh karena itu, dalam artikel kali ini, Populix akan membahas apa yang dimaksud dengan feasibility study dan aspek-aspek apa saja yang harus ada ketika melakukan feasibility study. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Pengertian Feasibility Study

Apa itu feasibility study? Feasibility study adalah studi analisis yang digunakan untuk mengukur dan menilai tingkat kelayakan pada sebuah proyek. Kegiatan ini dilakukan untuk dapat mengetahui seberapa layak suatu rencana proyek tersebut. Feasibility sangatlah penting bagi perusahaan karena dapat membantu memberitahu persepsi tentang apa saja manfaat yang diterima dari proyek tersebut.

Waktu tepat untuk perusahaan melakukan feasibility study adalah pada masa awal proyek dimulai terutama saat tahap desain perencanaan. Bagi perusahaan ternama, feasibility study dibuat untuk mengevaluasi dan menguji kelemahan dan kekuatan dari sebuah rencana proyek secara faktual.

Lalu, hasil dari feasibility study juga dapat membantu perusahaan dalam mengetahui serta menilai ancaman dan peluang yang ada di lingkungan sekitar, kebutuhan sumber daya, dan keberhasilan. Oleh karena itu, faktor-faktor utama pada proses studi ini meliputi pertimbangan dalam hal ekonomi, hukum, teknis, dan penjadwalan.

Manfaat dan Tujuan Feasibility Study

Seperti yang telah dijelaskan Populix diatas, Feasibility Study penting dilakukan untuk mengembangkan sebuah proyek atau bisnis. Studi kelayakan juga bermanfaat untuk menghindari potensi yang bisa menghambat operasional sebuah proyek dan menentukan berapa jumlah keperluan dana untuk menjalankan proyek tersebut.

Tujuan dari feasibility study adalah bagian dari strategi pemasaran yang bisa membantu perusahaan dalam meyakinkan investor secara bijaksana untuk dapat berminat dalam proyeknya. Lalu, terdapat beberapa tujuan lain dari feasibility study adalah diantaranya:

  • Dapat menentukan serta mempertimbangkan dari seluruh aspek penting mengenai apakah suatu proyek layak untuk dijalankan.
  • Perusahaan bisa memahami secara utuh terkait seluruh bagian-bagian dari proyek.
  • Dapat melihat dan menemukan solusi bagi masalah yang ada saat proyek tersebut hendak dijalankan.

Jenis-Jenis Feasibility Study

Berikutnya, agar hasil feasibility study dapat memberikan manfaat untuk semua bidang proyek. Terdapat 4 jenis studi kelayakan yang umum digunakan oleh perusahaan Setiap jenisnya tentu memiliki peran berbeda-beda, berikut ini jenis-jenis contoh feasibility study adalah diantaranya:

1. Economic Feasibility Study

Jenis pertama feasibility study adalah dari sisi ekonomi. Pada umumnya, jenis studi kelayakan ini melibatkan analisis pengeluaran biaya dan membantu perusahaan dalam menilai kelayakan proyek sebelum modal keuangan digunakan.

Economic feasibility study juga berperan sebagai tolak ukur kemampuan proyek dan dapat meningkatkan kredibilitas proyek. Hasilnya, perusahaan mampu dalam mengambil keputusan, sehingga nantinya proyek tersebut dapat berdampak positif bagi ekonomi perusahaan.

2. Technical Feasibility Study

Jenis studi kelayakan ini bertumpu pada kapasitas teknis di perusahaan. Technical feasibility study bisa membantu perusahaan dalam menentukan apakah kapasitas teknis telah memenuhi sumber daya yang diperlukan untuk proyek dan mampu merubah konsep menjadi sistem kerja terbaik.

Studi kelayakan teknis juga meliputi evaluasi terhadap software, hardware, dan aspek teknis lainnya yang dicanangkan pada saat tahap perencanaan proyek.

3. Operational Feasibility Study

Operational feasibility study adalah studi analisis terkait penilaian pelaksanaan sebuah proyek dapat dipenuhi secara maksimal atau tidak. Jenis studi kelayakan ini juga dapat memverifikasi sejauh mana rencana proyek telah memenuhi persyaratan, dalam hal ini adalah pada tahap analisis pengembangan proyek.

4. Legal Feasibility Study

Jenis studi kelayakan terakhir adalah legal feasibility study. Studi ini digunakan guna mengidentifikasi faktor-faktor dalam proyek yang bertolak belakang dengan ketentuan hukum yaitu undang-undang.

Baca Juga: Apa itu Segmentasi Pasar? Simak Contoh, Tujuan dan Jenisnya

Aspek-Aspek Feasibility Study

Sementara itu, terkait pelaksanaan feasibility study, Anda juga perlu mengetahui aspek-aspek apa saja yang harus diperhatikan pada saat melakukan studi kelayakan, beberapa aspek feasibility study adalah:

1. Aspek operasional

Dari sisi operasional, kelayakan sebuah proyek dapat ditentukan dari keahlian dan keterampilan sumber daya manusianya. Keahlian dan keterampilan tersebut mampu memberi gambaran lebih spesifik terkait sistem operasional yang akan dilakukan pada proyek tersebut.

2. Aspek pasar

Lalu, aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam feasibility study adalah analisis pasar. Analisis ini mencakup analisis produk atau jasa perusahaan, analisis penawaran, analisis permintaan, analisis strategi pemasaran dan analisis penetrasi pasar.

3. Aspek ekonomi

Aspek ekonomi berfokus pada perkiraan kondisi ekonomi negara untuk 5 tahun kedepan serta memprediksi tingkat pertumbuhan industri bisnis dari proyek yang dijalankan.

4. Aspek finansial

Aspek finansial dalam feasibility study adalah meliputi modal, investasi, serta reinvestasi dari alur pengeluaran dan penerimaan kas keseluruhan proyek. Selain itu, pemberlakuan pajak juga harus diperhatikan pada proyek yang akan dijalankan.

5. Aspek lingkungan

Aspek dalam studi kelayakan ini terkait dampak bagi lingkungan sekitar proyek yang akan dijalankan. Hal ini meliputi unsur alam, sosial dan budaya.

6. Aspek organisasi

Lalu, aspek terakhir dari feasibility study adalah aspek organisasi. Aspek ini mengukur berapa banyak sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan sebuah proyek. Calon tenaga kerja bisa dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas.

Komponen dalam Feasibility Study

Setelah mengetahui pengertian feasibility study hingga jenis-jenisnya, hal selanjutnya yang perlu Anda pahami dari feasibility study adalah komponen didalamnya, yaitu antara lain:

  • Executive summary
  • Rincian kebutuhan teknologi
  • Analisis pasar
  • Strategi pemasaran
  • Sumber daya manusia yang dibutuhkan
  • Jadwal proyek
  • Rincian keuangan
  • Hasil studi dan rekomendasi

Tahapan Feasibility Study

Selain itu, Anda juga perlu mengetahui tahapan apa saja yang harus dilakukan untuk melakukan feasibility dengan baik dan benar, berikut penjelasannya:

  • Pengumpulan data dan informasi: yaitu mengumpulkan informasi serta data yang dibutuhkan dengan lengkap dan akurat. Data tersebut dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif berdasarkan sumber resmi dan terpercaya.
  • Pemrosesan data: data yang sudah dikumpulkan tadi selanjutnya diproses secara rinci dan terstruktur.
  • Analisis data: setelah data diproses, langkah berikutnya adalah menganalisis data tersebut untuk menilai parameter kelayakan sebuah proyek.
  • Pengambilan keputusan: apabila parameter kelayakan proyek sudah ditentukan, maka berikutnya Anda dapat mengambil keputusan mengenai hasil analisis studi tersebut.
  • Memberikan rekomendasi: tahapan terakhir dari feasibility study adalah memberikan rekomendasi kepada pihak terkait mengenai studi kelayakan yang sudah dilakukan dan penampungan saran bila dibutuhkan.

Itulah tadi pembahasan mengenai feasibility study yang telah dirangkum oleh Populix. Feasibility study adalah langkah awal terpenting bagi Anda ketika ingin mengetahui kelayakan dari sebuah proyek atau bisnis agar terhindar dari risiko kerugian. Semoga membantu!

Baca Juga: Supply Chain Management : Pengertian, Konsep dan Strateginya

Artikel Terkait
Benchmarking Adalah : Pengertian, Tujuan, Cara Melakukannya
Pernahkah Anda mendengar kata benchmarking? Mungkin sebagian dari Anda masih belum paham mengenai apa itu benchmark. Benchmarking adalah istilah yang umum digunakan dalam dunia bisnis untuk membandingkan sesuatu. Apa yang dibandingkan? Tenang, Anda akan mendapatkan penjelasannya secara lebih lengkap dan detail pada artikel berikut. Maka dari itu, bersiaplah membaca ulasan ini sampai selesai. Pengertian benchmarking […]
Apa Itu Konsumtif? Cari Tahu Contoh dan Dampaknya!
Konsumtif adalah kecenderungan untuk menghamburkan uang tanpa memikirkan tujuan dan manfaatnya. Dapat diperhatikan di situasi sekarang, masyarakat seakan tidak memperdulikan cara mengelola uang dengan baik karena maraknya online marketplace yang mendorong terjadinya transaksi digital secara rutin. Perilaku konsumtif adalah perilaku yang berbahaya untuk dimiliki karena jika dilakukan dalam kurun waktu lama akan berdampak pada kondisi […]
Apa Itu B2C? Pengertian, Jenis, dan Perbedaannya dengan B2B
Business to consumer atau disingkat B2C adalah model penjualan yang kini sedang populer di kalangan pebisnis. B2C adalah teknik penjualan barang maupun jasa secara langsung kepada konsumen. Agar Anda semakin memahami apa itu B2C, pada pembahasan kali ini Populix akan menjelaskan mulai dari pengertian, jenis, sampai perbedaannya dengan B2B. Yuk simak! Pengertian B2C B2C adalah […]