Benchmarking: Pengertian, Tujuan, Cara Melakukannya
Populix

Benchmarking: Pengertian, Tujuan, Cara Melakukannya

11 bulan yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Pernahkah Anda mendengar kata benchmarking? Mungkin sebagian dari Anda masih belum paham mengenai apa itu benchmark. Benchmarking adalah istilah yang umum digunakan dalam dunia bisnis untuk membandingkan sesuatu.

Apa yang dibandingkan? Tenang, Anda akan mendapatkan penjelasannya secara lebih lengkap dan detail pada artikel berikut. Maka dari itu, bersiaplah membaca ulasan ini sampai selesai.

Apa Itu Benchmarking?

Benchmark adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris di mana memiliki arti patokan atau tolak ukur. Dengan demikian, pengertian benchmark adalah patokan untuk menilai atau membandingkan sesuatu.

Secara umum, benchmarking adalah diartikan sebagai suatu standar yang dimanfaatkan sebagai pembanding antara satu hal dengan lainnya yang sejenis. Jadi, dengan adanya patokan ini maka berbagai hal dapat diukur dengan standar baku yang umum.

Sementara itu dalam ilmu manajemen, benchmarking adalah upaya mengukur kebijakan perusahaan, meliputi produk, program, strategi, dan hal lain dengan cara membandingkannya dengan kompetitor perusahaan tersebut. Hal tersebut dilakukan supaya mendapat informasi seputar apa saja yang perlu diperbaiki guna meningkatkan performa perusahaan.

Melihat penjelasan tersebut, maka benchmark adalah salah satu cara yang bagus dalam menilai performa layanan, produk, atau proses suatu perusahaan agar ke depannya bisa menjadi lebih baik lagi.

Baca juga: Pengertian Creative Thinking dan Tips Melatih Kemampuannya

Pentingnya Benchmarking untuk Bisnis

benchmarking adalah

Dalam dunia bisnis, benchmarking penting untuk dilakukan karena beberapa alasan berikut.

1. Meningkatkan Penjualan

Perlu diketahui bahwa benchmarking adalah bagian dari teknik menyusun strategi bisnis. Jika strategi bisnis relevan, maka penjualan dapat meningkat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan benchmark adalah meningkatkan penjualan secara efektif dan efisien.

Ketika melakukan benchmarking, Anda akan lebih memahami performa penjualan Anda dibandingkan kompetitor. Dari situ Anda bisa menyusun marketing campaign yang tepat bagi produk Anda atau menyusun penawaran di mana belum dimiliki oleh kompetitor tersebut.

2. Perbaikan secara Berkala

Pentingnya melakukan metode benchmark adalah performa bisnis dapat meningkat secara berkelanjutan. Ini menjadi hal yang memang seharusnya dilakukan dari waktu ke waktu.

3. Mengembangkan Infrastruktur Perusahaan

Dalam proses benchmarking, diperlukan aspek-aspek seperti infrastruktur perusahaan yang meliputi database hingga standar operasional.

Dengan adanya kelengkapan infrastruktur dan dan didukung oleh standar operasional yang baik, maka produktivitas perusahaan pun akan meningkat.

Karyawan lebih mudah menyampaikan pendapat, mengambil keputusan, dan bertindak. Inilah pentingnya benchmarking, yakni mengetahui aspek apa saja yang perlu dikembangkan dalam sebuah perusahaan.

4. Meningkatkan Rasa Kepemilikan

Metode benchmarking adalah strategi yang perlu dilakukan supaya karyawan memperoleh seluruh jabatan yang diperlukan.

Perusahaan perlu mendengarkan pendapat karyawan agar memperoleh pemahaman baik terkait peran masing-masing individu. Dengan begitu, tumbuhlah rasa memiliki dalam diri karyawan tersebut.

5. Memahami Kelebihan Perusahaan

Proses benchmarking dapat membantu mengidentifikasi di mana posisi perusahaan Anda dalam suatu bidang industri.

Atau dengan kata lain, metode benchmarking adalah salah satu cara efektif untuk memahami kelebihan perusahaan dan mempelajari bagaimana kompetitor bisa sukses dan lebih unggul.

Baca juga: Segmentasi Pasar: Pengertian, Jenis, Tujuan dan Contohnya

Cara Melakukan Benchmarking

benchmarking adalah
Source: Freepik

Ada beberapa tahap yang dapat Anda lakukan dalam melakukan metode benchmarking. Berikut penjelasannya.

1. Analisis Proses Internal

Hal pertama yang perlu dilakukan dalam metode benchmarking adalah menganalisis proses internal perusahaan. Pikirkan bagaimana cara Anda menarik konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang ada.

Anda juga bisa melakukan pendekatan internal dengan menanyakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat produk dari awal hingga akhir.

2. Tentukan Proses Benchmarking

Cara melakukan benchmarking berikutnya adalah menentukan bagaimana prosesnya. Gunakan pendekatan seperti studi kasus, wawancara dengan pelaku bisnis di industri yang sama, atau melakukan penelitian lain berkaitan dengan bisnis dan marketing.

3. Tentukan Target Kesuksesan

Dalam melakukan benchmarking, terdapat banyak aspek yang bisa diukur. Misalnya perusahaan A menemukan bahwa peningkatan penjualan dipengaruhi oleh peningkatan traffic website.

Sementara perusahaan B menemukan bahwa peningkatan penjualan berhubungan dengan campaign yang tengah berjalan di media sosial.

Untuk itu, Anda perlu menentukan target kesuksesan yang tepat. Analisis pendekatan yang digunakan kompetitor dalam menentukan target kesuksesannya.

Pertimbangkan apakah pendekatan tersebut juga cocok untuk mengukur kesuksesan Anda?

4. Lakukan Riset dan Kumpulkan Data

Bagian terpenting dari proses benchmarking adalah melakukan riset dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya. Hal ini penting guna mendukung hipotesis benchmarking.

Anda bisa mengumpulkan informasi melalui berbagai sumber, baik itu wawancara, studi kasus, dan lain sebagainya.

Kemudian informasi atau data tersebut dapat Anda gunakan dalam proses benchmarking untuk menggambarkan keadaan kompetitor.

5. Aplikasikan Temuan Anda

Ketika analisis data sudah dilakukan, maka Anda bisa mengaplikasikan hasil temuan tersebut sesuai dengan tujuan benchmarking.

Misalnya membuat konsep marketing yang lebih efektif, mengembangkan produk baru, dan memperbarui proses internal.

6. Trial and Error

Ada satu hal yang perlu Anda ingat dalam melakukan benchmarking, bahwa apa yang berhasil dilakukan perusahaan lain belum tentu bisa diterapkan pada perusahaan Anda.

Mungkin Anda bisa saja berpikir untuk “mencuri” ide yang berhasil dilakukan kompetitor. Namun, sebenarnya itu bukanlah tujuan benchmarking sebenarnya.

Dalam benchmarking, tujuan sebenarnya yaitu mengaplikasikan strategi mana yang Anda yakini mampu membuat penjualan meningkat. Anda bisa membuat perubahan berdasarkan hasil temuan Anda.

Salah satu contoh benchmarking adalah apa yang dilakukan Honda terhadap Yamaha. Dulu, Yamaha Mio merupakan pelopor motor matik di Indonesia.

Karena permintaannya sangat tinggi, tak lama kemudian Honda juga mengeluarkan motor matik Honda Beat, tentunya dengan spesifikasi yang lebih unggul. Akhirnya Honda Beat mampu menyaingi penjualan Yamaha Mio.

Itulah ulasan tentang benchmarking yang bisa menambah pengetahuan Anda. Perlu diketahui bahwa benchmarking adalah salah satu dari sekian banyak strategi untuk meningkatkan penjualan. Itu artinya, masih banyak strategi atau metode lain yang bisa Anda coba.Maka dari itu, jangan patah semangat untuk menemukan ide-ide baru yang lebih cemerlang.

Aplikasi Populix

Baca juga: Stakeholder Adalah: Definisi, Jenis, Perannya dalam Bisnis

Tags:
Artikel Terkait
6 Strategi Monetisasi Aplikasi Bisnis, Termasuk Lewat Program Loyalitas
Dalam era digital seperti saat ini, memiliki aplikasi saja tidak cukup bagi bisnis. Sebab, agar tetap bisa meraih keuntungan jangka panjang, kita perlu monetisasi aplikasi secara berkelanjutan.  Monetisasi yang berhasil bukan hanya meraih pendapatan sesaat, tetapi memastikan bahwa aplikasi tersebut bisa terus bertumbuh dan menarik lebih banyak pengguna seiring waktu.  Apa Itu Monetisasi Aplikasi? Monetisasi […]
Rekomendasi Aplikasi Reward Penghasil Uang Terpercaya
Keberadaan aplikasi reward saat ini cukup beragam. Ada yang memberikan hadiah berupa uang, poin, diskon, voucher, dan berbagai jenis reward lainnya. Aplikasi reward ini biasanya digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, mendorong interaksi, dan meningkatkan penjualan bisnis. Bagi pengguna, adanya reward yang diberikan tentu akan membuatnya termotivasi untuk terus menggunakan aplikasi atau layanan tersebut […]
7 Manfaat dan Pentingnya Aplikasi Bisnis di Era Digital
Tuntutan pasar akan turut berubah seiring perkembangan zaman. Contoh yang terlihat di era digital saat ini yaitu transaksi konvensional mulai jarang dilakukan oleh sebagian orang karena mereka beralih menggunakan aplikasi bisnis dalam melakukan transaksi. Agar tidak tergerus era, para pelaku bisnis harus bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut. Jangan anggap perubahan sebagai hambatan, justru jadikanlah sebagai […]