Feasibility Study: Pengertian, Jenis, Tahapannya
Populix

Feasibility Study: Pengertian, Jenis, Tahapannya

1 tahun yang lalu 6 MENIT MEMBACA

Secara istilah, feasibility study adalah studi yang penting untuk dilakukan terutama ketika memulai sebuah proyek atau bisnis.

Dengan dilaksanakannya feasibility study ini, Anda dapat menilai dan menganalisis kelayakan suatu bisnis atau proyek bila dijalankan.

Oleh karena itu, dalam artikel kali ini, Populix akan membahas apa yang dimaksud dengan feasibility study dan aspek-aspek apa saja yang harus ada ketika melakukannya.

Apa Itu Feasibility Study?

feasibility study adalah
Source: Freepik

Feasibility study adalah studi analisis yang digunakan untuk mengukur dan menilai tingkat kelayakan pada sebuah proyek. Kegiatan ini dilakukan untuk dapat mengetahui seberapa layak suatu rencana proyek tersebut.

Feasibility sangatlah penting bagi perusahaan karena dapat membantu memberitahu persepsi tentang apa saja manfaat yang diterima dari proyek tersebut.

Waktu tepat untuk perusahaan melakukan feasibility study adalah pada masa awal proyek dimulai terutama saat tahap desain perencanaan.

Bagi perusahaan ternama, feasibility study dibuat untuk mengevaluasi dan menguji kelemahan dan kekuatan dari sebuah rencana proyek secara faktual.

Lalu, hasil dari feasibility study juga dapat membantu perusahaan dalam mengetahui serta menilai ancaman dan peluang yang ada di lingkungan sekitar, kebutuhan sumber daya, dan keberhasilan.

Oleh karena itu, faktor-faktor utama pada proses studi ini meliputi pertimbangan dalam hal ekonomi, hukum, teknis, dan penjadwalan.

Baca juga: Research Gap: Pengertian, Jenis, dan Cara Menemukannya

Manfaat dan Tujuan Feasibility Study

tujuan feasibility study
Source: Freepik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, feasibility study penting dilakukan untuk mengembangkan sebuah proyek atau bisnis.

Studi kelayakan juga bermanfaat untuk menghindari potensi yang bisa menghambat operasional sebuah proyek dan menentukan berapa jumlah keperluan dana untuk menjalankan proyek tersebut.

Tujuan dari feasibility study adalah bagian dari strategi pemasaran yang bisa membantu perusahaan dalam meyakinkan investor secara bijaksana untuk dapat berminat dalam proyeknya.

Lalu, terdapat beberapa tujuan lain dari feasibility study, di antaranya:

  • Dapat menentukan serta mempertimbangkan dari seluruh aspek penting mengenai apakah suatu proyek layak untuk dijalankan.
  • Perusahaan bisa memahami secara utuh terkait seluruh bagian-bagian dari proyek.
  • Dapat melihat dan menemukan solusi bagi masalah yang ada saat proyek tersebut hendak dijalankan.

Jenis-Jenis Feasibility Study

Berikutnya, agar hasil feasibility study dapat memberikan manfaat untuk semua bidang proyek.

Terdapat 4 jenis studi kelayakan yang umum digunakan oleh perusahaan. Setiap jenisnya tentu memiliki peran berbeda-beda, berikut ini jenis-jenis contoh feasibility study:

1. Economic Feasibility Study

Jenis pertama feasibility study adalah dari sisi ekonomi. Pada umumnya, jenis studi kelayakan ini melibatkan analisis pengeluaran biaya dan membantu perusahaan dalam menilai kelayakan proyek sebelum modal keuangan digunakan.

Economic feasibility study juga berperan sebagai tolak ukur kemampuan proyek dan dapat meningkatkan kredibilitas proyek. Hasilnya, perusahaan mampu dalam mengambil keputusan, sehingga nantinya proyek tersebut dapat berdampak positif bagi ekonomi perusahaan.

2. Technical Feasibility Study

Jenis studi kelayakan ini bertumpu pada kapasitas teknis di perusahaan. Technical feasibility study bisa membantu perusahaan dalam menentukan apakah kapasitas teknis telah memenuhi sumber daya yang diperlukan untuk proyek dan mampu merubah konsep menjadi sistem kerja terbaik.

Studi kelayakan teknis juga meliputi evaluasi terhadap software, hardware, dan aspek teknis lainnya yang dicanangkan pada saat tahap perencanaan proyek.

3. Operational Feasibility Study

Operational feasibility study adalah studi analisis terkait penilaian pelaksanaan sebuah proyek dapat dipenuhi secara maksimal atau tidak.

Jenis studi kelayakan ini juga dapat memverifikasi sejauh mana rencana proyek telah memenuhi persyaratan, dalam hal ini adalah pada tahap analisis pengembangan proyek.

4. Legal Feasibility Study

Jenis studi kelayakan terakhir adalah legal feasibility study. Studi ini digunakan guna mengidentifikasi faktor-faktor dalam proyek yang bertolak belakang dengan ketentuan hukum yaitu undang-undang.

Baca juga: Hipotesis Statistik: Pengertian, Jenis, Contoh, Cara Menguji

Aspek-Aspek Feasibility Study

Sementara itu, terkait pelaksanaan feasibility study, Anda juga perlu mengetahui aspek-aspek apa saja yang harus diperhatikan pada saat melakukan studi kelayakan, beberapa aspek feasibility study adalah:

1. Aspek Operasional

Dari sisi operasional, kelayakan sebuah proyek dapat ditentukan dari keahlian dan keterampilan sumber daya manusianya. Keahlian dan keterampilan tersebut mampu memberi gambaran lebih spesifik terkait sistem operasional yang akan dilakukan pada proyek tersebut.

2. Aspek Pasar

Lalu, aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam feasibility study adalah analisis pasar. Analisis ini mencakup analisis produk atau jasa perusahaan, analisis penawaran, analisis permintaan, analisis strategi pemasaran dan analisis penetrasi pasar.

3. Aspek Ekonomi

Aspek ekonomi berfokus pada perkiraan kondisi ekonomi negara untuk 5 tahun ke depan serta memprediksi tingkat pertumbuhan industri bisnis dari proyek yang dijalankan.

4. Aspek Finansial

Aspek finansial dalam feasibility study adalah meliputi modal, investasi, serta reinvestasi dari alur pengeluaran dan penerimaan kas keseluruhan proyek. Selain itu, pemberlakuan pajak juga harus diperhatikan pada proyek yang akan dijalankan.

5. Aspek Lingkungan

Aspek dalam studi kelayakan ini terkait dampak bagi lingkungan sekitar proyek yang akan dijalankan. Hal ini meliputi unsur alam, sosial dan budaya.

6. Aspek Organisasi

Lalu, aspek terakhir dari feasibility study adalah aspek organisasi. Aspek ini mengukur berapa banyak sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan sebuah proyek. Calon tenaga kerja bisa dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas.

Baca juga: Laporan Penelitian: Definisi, Struktur, Cara Membuat

Komponen dalam Feasibility Study

komponen feasibility study
Source: Freepik

Setelah mengetahui pengertian feasibility study hingga jenis-jenisnya, hal selanjutnya yang perlu Anda pahami dari feasibility study adalah komponen di dalamnya, yaitu antara lain:

  • Executive summary
  • Rincian kebutuhan teknologi
  • Analisis pasar
  • Strategi pemasaran
  • Sumber daya manusia yang dibutuhkan
  • Jadwal proyek
  • Rincian keuangan
  • Hasil studi dan rekomendasi

Tahapan Feasibility Study

Selain itu, Anda juga perlu mengetahui tahapan apa saja yang harus dilakukan untuk melakukan feasibility dengan baik dan benar, berikut penjelasannya:

  • Pengumpulan data dan informasi: Mengumpulkan informasi serta data yang dibutuhkan dengan lengkap dan akurat. Data tersebut dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif berdasarkan sumber resmi dan terpercaya.
  • Pemrosesan data: Data yang sudah dikumpulkan tadi selanjutnya diproses secara rinci dan terstruktur.
  • Analisis data: Setelah data diproses, langkah berikutnya adalah menganalisis data tersebut untuk menilai parameter kelayakan sebuah proyek.
  • Pengambilan keputusan: Apabila parameter kelayakan proyek sudah ditentukan, maka berikutnya Anda dapat mengambil keputusan mengenai hasil analisis studi tersebut.
  • Memberikan rekomendasi: Tahapan terakhir dari feasibility study adalah memberikan rekomendasi kepada pihak terkait mengenai studi kelayakan yang sudah dilakukan dan penampungan saran bila dibutuhkan.

Itulah pembahasan mengenai feasibility study. Feasibility study adalah langkah awal terpenting bagi Anda ketika ingin mengetahui kelayakan dari sebuah proyek atau bisnis agar terhindar dari risiko kerugian.

Dalam mengevaluasi keberhasilan proyek bisnis Anda, sebuah studi kelayakan yang komprehensif seperti feasibility study adalah langkah penting yang tidak boleh diabaikan.

Selain dengan feasibility study, untuk memaksimalkan peluang sukses bisnis Anda, bisa juga dengan memanfaatkan layanan survei online Poplite by Populix. Dengan dukungan data yang kuat dari survei online, Anda dapat membawa bisnis Anda ke level berikutnya dan membuat keputusan yang lebih tepat.

survei online populix

Baca juga: Latar Belakang: Pengertian, Isi, dan Cara Membuat

Artikel Terkait
Data Adalah Penting! Ini Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Anda pastinya sudah sangat familiar dengan istilah data. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian data adalah keterangan yang benar dan nyata. Selain itu, data juga didefinisikan sebagai keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan. Serta, informasi dalam bentuk yang dapat diproses oleh komputer, seperti representasi digital dari teks, angka, […]
Mengenal Apa Itu Impulse Buying, Faktor Pemicu, dan Tipsnya
Sarana perbelanjaan dan pembayaran online yang semakin mudah diakses tanpa sadar mengakibatkan adanya fenomena impulse buying. Apa itu? Jadi sederhananya, impulse buying adalah istilah untuk menyebut sebuah keputusan tidak terencana yang tentunya terjadi secara tiba-tiba dalam membeli suatu barang. Nah, pernahkah Anda mengalaminya? Ternyata, impulse buying cukup berisiko buruk lho bagi kondisi finansial. Temukan alasan […]
10 Tips Cara Menyusun Kuesioner Survei Online yang Efektif
Saat melakukan penelitian, kuesioner survei online merupakan aspek penting untuk mengumpulkan data yang valid dan dapat diandalkan. Mengetahui cara menyusun kuesioner yang efektif dapat memengaruhi kualitas data, serta efisiensi penelitian secara keseluruhan. Melansir laman Simply Psychology, kuesioner adalah instrumen penelitian yang terdiri dari serangkaian pertanyaan yang tujuannya untuk mengumpulkan informasi dari responden. Kuesioner dapat dianggap […]