Barcode: Pengertian, Fungsi, Manfaat, Jenis & Cara Membuatnya
Populix

Barcode: Pengertian, Fungsi, Manfaat, Jenis & Cara Membuatnya

2 tahun yang lalu 7 MENIT MEMBACA

Barcode adalah salah satu fitur data optik yang cukup penting karena menawarkan kepraktisan dan kecepatan.

Secara mendasar, barcode adalah sebuah kode batang yang berfungsi membantu proses pencarian produk dan pencatatan informasi dalam manajemen bisnis.

Akan tetapi, sebetulnya fungsi barcode tidak hanya terbatas pada proses bisnis semata, melainkan juga untuk keperluan penyortiran lainnya sesuai jenis barcode.

Lantas, apa saja jenis-jenis barcode tersebut dan bagaimana cara membuatnya? Untuk itu, Anda bisa simak selengkapnya mengenai apa itu barcode di artikel berikut ini.

Apa itu Barcode?

Kode batang atau barcode adalah data optik yang dapat dibaca mesin berbentuk susunan garis vertikal dengan warna hitam dan putih. 

Barcode adalah pembeda antara produk yang satu dengan lainnya sehingga ketika Anda ingin mencarinya tidak akan tertukar.

Barcode adalah kode yang memudahkan penggunanya dalam pencarian produk karena data di dalamnya bisa membuat proses tersebut lebih praktis dan cepat.

Untuk dapat membaca data pada barcode, dibutuhkan mesin pembaca yaitu scanner atau reader

Barcode scanner atau reader ini akan mengolah data tersebut menjadi sebuah informasi yang mudah dibaca oleh penggunanya.

Beberapa bidang yang menggunakan barcode di antaranya adalah retail, industri, kesehatan, farmasi, hingga instansi pemerintah. 

Baca juga: Kemasan Produk: Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Jenisnya

Perbedaan Barcode dan QR Code

Barcode kerap kali dianggap sama dengan QR code. Namun, ada beberapa perbedaan di antara keduanya. 

Dari segi tampilan bentuk, barcode adalah kode yang tersusun atas garis-garis vertikal, sedangkan QR code merupakan kumpulan kotak-kotak kecil.

Jika dilihat dari daya tahan gunanya, barcode yang rusak atau kotor biasanya tidak bisa dipakai lagi, sedangkan QR code masih berfungsi.

Umunya, barcode adalah kode yang lebih banyak digunakan untuk mengurutkan berbagai produk berdasarkan pada jenis dan harganya. 

Sementara QR code bisa digunakan lebih luas lagi karena kapasitasnya dalam menyimpan berbagai data dan dapat digunakan dengan bermacam-macam perangkat cerdas.

Secara sederhana, QR code juga sering diartikan sebagai versi lanjutan atau pengembangan dari barcode.

Jenis-Jenis Barcode

Terdapat dua jenis barcode, yakni linear code dan matrix code. Berikut adalah penjelasannya:

Linear Code

Jenis linear code merupakan barcode dengan kode satu dimensi. Linear code terbagi menjadi beberapa macam, yakni:

1 . UPC (Universal Product Code)

Universal Product Code adalah barcode yang digunakan untuk melacak barang dagangan toko. Biasanya, kode ini terdiri dari 12 digit angka yang unik.

2. Interleaved 2 of 5 (ITF)

Pada jenis ini, barcode adalah kode dengan 14 digit angka dan menggunakan set ASCII yang lengkap. Barcode ini umumnya digunakan untuk industri dan laboratorium. 

3. Code 128

Code 128 mendukung semua karakter ASCII 128, sehingga mampu menyimpan beragam informasi. Code 128 banyak digunakan pada sistem manajemen gudang dan pengiriman.

4. Code 39

Jenis code 39 adalah barcode alfanumerik yang memiliki bermacam-macam panjang baris. Di dalam barcode ini berisi angka, huruf, dan karakter spesial.

Meskipun demikian, barcode jenis ini tidak dapat menyimpan banyak data. Biasanya, code 39 ini digunakan pada bidang non-retail.

Matrix Code

Jenis matrix code adalah kode dengan bentuk dua dimensi. Ini adalah jenis barcode yang lebih canggih dibanding linear code karena mampu menyimpan ratusan karakter di dalamnya.

Berikut adalah macam-macam matrix code:

1. AZTEC

Barcode jenis ini umumnya digunakan pada industri transportasi, seperti untuk tiket atau boarding pass

Ukurannya hanya membutuhkan sedikit ruang sehingga sangat membantu saat pencetakan tiket.

2. PDF 417

PDF 417 adalah barcode yang memiliki kapasitas penyimpanan besar sehingga mampu menyimpan data seperti foto, tanda tangan, hingga sidik jari.  

3. QR Code

QR code adalah jenis barcode yang mampu menyimpan banyak data. Terdapat empat mode data yang dapat disimpan di dalamnya, seperti numerik, alfanumerik, byte/biner, hingga kanji.

Pemindaian QR code sangatlah mudah karena dapat dilakukan dengan berbagai perangkat, termasuk dengan smartphone.

Fungsi Barcode

Ada beberapa fungsi barcode dalam berbagai bidang industri. Berikut adalah penjelasan tentang fungsi barcode:

1. Keperluan Penerbitan

Barcode dalam proses penerbitan digunakan untuk mengidentifikasi produk yang akan diterbitkan. Contohnya, barcode yang menunjukkan ISSN sebuah buku.

2. Keperluan Farmasi

Pada bidang ini, fungsi barcode adalah untuk mengidentifikasi obat-obatan yang diproduksi oleh farmasi. Banyaknya obat-obatan tersebut membuat barcode sangat bermanfaat.

3. Keperluan Retail

Dalam bidang retail, barcode adalah kode yang dibutuhkan untuk penjualan produk seperti pada supermarket atau swalayan.

4. Keperluan Non-Retail

Bidang non-retail juga membutuhkan barcode, terutama karena banyaknya jumlah yang ingin dihitung. Contoh penggunaan barcode dalam bidang ini, yaitu pada buku-buku di perpustakaan.

5. Keperluan Packaging

Barcode untuk keperluan packaging membantu memperlancar proses pengiriman produk atau barang. Umumnya, dalam keperluan ini, barcode yang digunakan adalah jenis ITF.

6. Keperluan Lainnya

Barcode juga penting dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk data tanda pengenal, laboratorium, asset tracking, inventory, industri, dan keperluan lainnya.

Baca juga: USP Adalah: Pengertian, Cara Menentukan, dan Contohnya

Manfaat Barcode

Barcode adalah sistem yang memudahkan pekerjaan. Manfaat barcode adalah mempercepat proses input data dengan bantuan scanner atau reader jika dibandingkan secara manual.

Barcode juga bermanfaat untuk meminimalisir kesalahan dan kerugian akibat proses pencatatan manual yang kurang akurat. Selain itu, barcode dapat menghindari terjadinya pengulangan saat mendata produk.

Barcode dapat meningkatkan kinerja manajemen pada banyak bidang. Oleh karena itu, jika diperlukan, barcode sebaiknya dimanfaatkan agar pekerjaan lebih efektif dan efisien.

Cara Membuat Barcode Sendiri

Cara buat barcode untuk produk sebenarnya cukup mudah. Jika Anda mengetikkannya pada mesin pencari di internet, akan muncul banyak situs penyedia jasa pembuatan barcode.

Namun, barcode memiliki banyak tipe. Dari sekian banyaknya tipe, setidaknya ada dua yang umum digunakan, yaitu UPC (Universal Product Code) dan EAN (European Article Number). 

UPC adalah barcode standar Amerika Serikat, sedangkan EAN di Eropa, tetapi berbasis internasional.

Anda sebenarnya juga tidak bisa sembarangan membuat barcode produk. Hal ini karena ada organisasi yang membangun standarisasi barcode internasional, yakni GS1.

Jika Anda ingin mendistribusikan produk untuk bisnis retail, bahkan ekspor ke luar negeri, informasi dan barcode produk tersebut harus terdaftar di GS1.

Bila sudah terdaftar, berarti produk Anda sudah masuk basis data internasional dan akan lebih mudah dilacak distribusinya oleh negara mana pun.

Untuk mendapatkan barcode resmi, Anda bisa mengakses situs GS1 dan mengikuti persyaratan daftarnya.

Apabila barcode hanya untuk kebutuhan internal atau lokal perusahaan dan inventarisasi, Anda tidak perlu mendaftarkannya pada GS1. Berikut adalah cara membuat barcode sendiri:

Cara Buat Barcode melalui Situs Web

Cara buat barcode melalui situs web adalah sebagai berikut:

  • Ketik “barcode generator” pada mesin pencari
  • Pilih situs yang Anda inginkan dari hasil pencarian
  • Pilih jenis barcode yang akan Anda buat, biasanya ada pilihan UPC atau EAN
  • Masukkan kode unik produk Anda
  • Pilih “create” atau “generate” untuk mendapatkan barcode
  • Unduh file barcode yang telah dibuat

Cara Buat Barcode melalui Aplikasi di Smartphone

Cara buat barcode melalui aplikasi di smartphone adalah sebagai berikut:

  • Buka aplikasi Play Store (Android) atau App Store (iOS), lalu ketik “barcode generator” pada mesin pencari
  • Pilih aplikasi yang Anda inginkan, lalu unduh
  • Setelah terunduh, ikuti panduan alur membuat barcode dalam aplikasi tersebut
  • Pilih jenis barcode yang ingin dibuat dan masukkan kode unik produk buatan Anda
  • Unduh file barcode yang telah dibuat

Nah, sekarang Anda sudah tahu kan apa itu barcode? Bisa dibilang, barcode adalah sistem yang berguna mempermudah proses input data dan membuatnya menjadi lebih efisien.

Manfaat barcode tersebut tidak hanya untuk bisnis semata, tetapi juga dapat dirasakan bagi para penggunanya. 

Berbicara tentang manfaat, saat ini Anda dapat memberikan pendapat atau opini Anda pada polling dan survei di aplikasi Populix. 

Dengan aktif bergabung menjadi responden, Anda berkesempatan mendapatkan beragam reward menarik dan memenangkan total hadiah jutaan rupiah di program Lucky Draw! Mudah sekali, bukan?

Jadi, tunggu apa lagi? Download Populix di smartphone Anda dan ikuti event-nya sekarang!

Baca juga: Apa itu Kode OTP? Ini Peran pada Bisnis dan Bedanya dari PIN

Artikel Terkait
Pahami Pengertian Jasa, Contoh-Contoh dan Jenisnya
Apa itu jasa? Jasa adalah layanan yang melibatkan interaksi konsumen dengan barang-barang milik namun tidak ada transfer kepemilikan. Selama pandemi Covid -19, tanpa kita sadari, ada banyak sekali pekerjaan penghasill jasa yang mulai digeluti oleh masyarakat. Contohnya seperti konten kreator dan ojek online. Besarnya peluang dan kesempatan di bidang ini membuat bisnis di bidang jasa […]
Survei Persiapan Dana Pendidikan Anak di Kalangan Orang Tua
Biaya pendidikan yang kian meningkat setiap tahunnya membuat perencanaan dana pendidikan anak menjadi semakin penting bagi orang tua. Perencanaan dana pendidikan anak bukanlah sekadar langkah opsional, tetapi menjadi sebuah keharusan yang mendasar bagi setiap orang tua. Menabung sejak dini dan memilih instrumen investasi yang tepat dapat membantu merencanakan dana pendidikan anak, sehingga kelak dapat mewujudkan […]
Penggunaan Media Sosial Selama Pandemi
Terbatasnya aktivitas tatap selama pandemi Covid-19 membawa masyarakat untuk mencari “pelarian” di dunia digital. Aktivitas di ranah digital tidak hanya terbatas pada kegiatan produktif seperti Work From Home (WFH) dan Pembelajaran Jarak Jauh saja. Ada pula aktivitas selingan yang digandrungi masyarakat selama masa pandemi Covid-19 ini, yakni scrolling di media sosial. Penggunaan media sosial seperti […]