Dalam strategi pemasaran, setiap perusahaan wajib memiliki brand portfolio atau portofolio merek. Melansir laman Business Jargons, brand portfolio ini mencakup semua merek yang ditawarkan perusahaan untuk dijual agar dapat memenuhi kebutuhan beragam kelompok orang.
Perusahaan haruslah membuat brand portfolio dengan optimal dan sedetail mungkin. Sebab, brand portfolio atau portofolio merek ini diharapkan dapat membuat konsumen mengetahui lebih jelas tentang siapa pemilik dari merek tertentu.
Apa Itu Brand Portfolio atau Portofolio Merek?
Pengertian dari brand portfolio atau portofolio merek adalah suatu payung yang di dalamnya terdapat semua merek atau lini merek perusahaan tertentu untuk melayani kebutuhan beragam segmen pasar.
Tak hanya merek, portofolio merek ini juga menjelaskan seluruh layanan yang dimiliki oleh perusahaan tertentu. Seluruh aspeknya dikelompokkan dalam sebuah wadah atau payung yang sama.
Oleh karena itu, diharapkan konsumen dapat mengetahui beragam merek maupun layanan dari suatu perusahaan melalui brand portfolio tersebut.
Baca juga: 38 Ide Bisnis Franchise Indonesia Terlaris
Contoh Brand Portfolio atau Portofolio Merek
Mengutip laman Chron, salah satu contoh yaitu PepsiCo. PepsiCo adalah nama portofolio merek dari beberapa perusahaan makanan dan minuman yang tak hanya mencakup Pepsi. Namun, ada juga merek lain seperti Tropicana, Quaker, dan Frito.
Selain itu, di Indonesia ada salah satu perusahaan terkenal, yakni Indofood CBP. Indofood CBP memiliki beragam kategori portofolio, di antaranya yaitu mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta minuman.
Contoh untuk kategori mi instan, salah satu merek yang paling terkenal yaitu Indomie. Tak hanya Indomie, merek-merek lain yang terdapat dalam Indofood CBP kategori mi instan, yaitu Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, dan Mie Telur Cap 3 Ayam.
Keuntungan Menggunakan Brand Portofolio
Ketika sebuah perusahaan atau bisnis menjalankan masing-masing merek yang mereka miliki, maka mereka akan terpisah satu sama lain sehingga dapat memicu kebingungan dan inefesiensi.
Dengan memanfaatkan portofolio merek, perusahaan dapat fokus pada gambaran besar. Hal ini memungkinkan sumber daya didistribusikan dengan lebih baik dan tepat pada sasaran, serta mengurangi tumpang tindih yang tidak perlu.
Mengutip laman Digital School of Marketing, membangun portofolio merek atau brand portfolio memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya:
- Menghubungkan perusahaan ke banyak pasar
- Terhubung dengan berbagai pasar konsumen
- Mempermudah cross-promotion antar merek
- Membangun kredibilitas merek baru dengan menghubungkannya dengan merek yang sudah mapan
Baca juga: 15 Tren Marketing yang Wajib Dikuasai di Tahun 2023, Simak!
Elemen Portofolio Merek
Brand portfolio atau portofolio merek memiliki efek langsung kepada pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan di masa depan. Oleh karena itu, portofolio merek disusun dengan baik dan sempurna sesuai dengan visi bisnis di masa depan.
Melansir laman Digital School of Marketing, terdapat 6 elemen portofolio merek. Semua elemen ini harus tercakup dalam korporasi portofolio branding.
1. Portofolio Merek
Himpunan semua merek dalam sebuah perusahaan.
2. Peran Penentu Produk
Serangkaian peran yang dapat dimainkan oleh setiap merek.
3. Peran Portofolio
Peran yang dilakukan portofolio, terkait dengan produk.
4. Lingkup Merek
Dimensi (kategori produk, subkategori, dan pasar) dari portofolio merek.
5. Struktur Portofolio Merek atau Brand Portfolio
Cara menyusun portofolio dalam hal urutan dan fokus.
6. Grafik Portofolio
Representasi visual lintas merek dan konteks merek.
Demikian penjelasan tentang brand porfolio atau portofolio merek, semoga dapat membuat Anda dalam memahami dan membuat brand portofolio. Jangan lupa juga simak artikel menarik lainnya di Populix!
Baca juga: Perusahaan Go Public: Arti, Syarat, Proses, dan Contohnya