Pernahkah Anda mendengar tentang istilah convenience sampling? Melansir laman Research Connections, convenience sampling adalah bentuk strategi pengambilan sampel yang menggunakan orang (atau objek) yang paling mudah dijangkau untuk berpartisipasi dalam penelitian.
Ini bukan sampel acak, dan hasilnya tidak dapat digeneralisasikan pada individu yang tidak berpartisipasi dalam penelitian. Untuk penjelasn lebih detailnya, simak terus artikel ini.
Apa Itu Convenience Sampling?
Convenience sampling adalah metode pengambilan sampel non-probabilitas di mana unit dipilih untuk dimasukkan ke dalam sampel karena unit tersebut paling mudah diakses oleh peneliti.
Hal ini dapat disebabkan oleh kedekatan geografis, ketersediaan pada waktu tertentu, atau kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian.
Convenience sampling adalah jenis sampling non-acak, pun kadang disebut juga accidental sampling
Baca juga: Riset Konsumen: Definisi, Cara Melakukan, Manfaat bagi Bisnis
Kapan Menggunakan Convenience Sampling?
Mengutip laman Scribbr, convenience sampling sering digunakan dalam penelitian kualitatif dan penelitian medis. Dalam penelitian medis, pengambilan sampel praktis sering kali melibatkan pemilihan kasus klinis atau partisipan yang tersedia di sekitar lokasi tertentu atau database rekam medis.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif, convenience sampling sering digunakan dalam ilmu-ilmu sosial dan pendidikan karena lebih mudah menggunakan kelompok yang sudah ada sebelumnya, seperti siswa.
Di samping itu, pengambilan convenience sampling mungkin cocok untuk penelitian Anda jika:
- Ingin mendapatkan gambaran tentang sikap dan pendapat orang
- Ingin menjalankan uji coba untuk survei Anda
- Ingin menghasilkan hipotesis yang dapat diuji lebih mendalam pada penelitian masa depan
Akan tetapi, pengambilan sampel ini dapat menimbulkan beberapa jenis bias penelitian, seperti bias seleksi dan bias pengambilan sampel.
Baca juga: Teknik Proyektif: Definisi, Kelebihan, dan Kekurangan
Mengurangi Bias dalam Convenience Sampling
Karena peneliti mengambil sampel berdasarkan kemudahan dan probabilitas yang tidak sama, convenience sampling tidak pernah menghasilkan pemilihan populasi yang seimbang secara statistik. Hal ini menyebabkan bias pengambilan sampel.
Sering kali, peserta ditawari insentif berupa uang atau insentif lainnya untuk menyelesaikan survei. Jika imbalan adalah satu-satunya motivasi mereka, mereka mungkin memberikan jawaban yang tidak akurat atau salah. Hal ini menyebabkan bias respons, bias keinginan sosial, dan bias seleksi diri.
Selain itu, biasanya peneliti bersifat subjektif dalam memilih partisipan (misalnya, dengan menghentikan orang yang lewat yang terlihat paling ramah). Hal ini menyebabkan bias pengamat.
Terlepas dari keterbatasan tersebut, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil sebagai peneliti untuk mengurangi bias dalam penelitian. Berikut beberapa caranya:
- Jelaskan secara rinci bagaimana Anda merekrut peserta di bagian metodologi penelitian agar penelitian Anda dapat direproduksi dan ditiru.
- Diversifikasi pengumpulan data Anda dengan merekrut sebanyak mungkin partisipan atau kasus dan menggunakan kalkulator ukuran sampel untuk menentukan ukuran sampel yang sesuai.
- Distribusikan survei Anda pada hari dan waktu berbeda, dan gunakan metode berbeda untuk merekrut peserta.
- Gunakan metode analisis deskriptif yang sesuai, daripada analisis statistik yang dirancang untuk sampel probabilitas.
Secara keseluruhan, hindari melebih-lebihkan temuan penelitian Anda. Ingatlah bahwa temuan berdasarkan sampel praktis hanya berlaku pada kasus atau kelompok peserta terpilih. Berdasarkan definisinya, mereka tidak dapat digeneralisasikan pada populasi sasaran.
Teknik Convenience Sampling
Teknik convenience sampling dilakukan dengan cara yang paling mudah atau nyaman bagi peneliti, tanpa memperhatikan pertimbangan acak atau representatif.
Berikut adalah beberapa contoh teknik convenience sampling:
1. Kelompok yang Mudah Diakses
Peneliti dapat memilih kelompok-kelompok yang mudah diakses, seperti mahasiswa di kampus, rekan kerja di suatu perusahaan, atau peserta dalam suatu acara tertentu.
2. Sampling Berbasis Online
Dalam era digital, peneliti dapat menggunakan metode convenience sampling dengan memilih responden secara online melalui forum, grup diskusi, atau situs web tertentu.
3. Sampling di Tempat Umum
Peneliti dapat memilih responden dari tempat-tempat umum seperti mal, taman, atau pusat perbelanjaan. Ini mungkin melibatkan pengumpulan data dari individu yang berada di tempat tersebut pada waktu tertentu.
Meskipun convenience sampling dapat memberikan keuntungan dalam hal keterjangkauan dan efisiensi waktu, penting untuk diingat bahwa hasilnya mungkin tidak representatif secara umum, dan kesimpulan yang diambil dari sampel semacam ini harus dibuat dengan hati-hati.
Baca juga: Skewness: Penjelasan, Jenis, dan Rumus
Contoh Convenience Sampling
Contoh pengambilan sampel berdasarkan lokasi.
Misalnya Anda sedang meneliti alasan orang mengunjungi Dunia Fantasi (Dufan). Untuk mengumpulan wawasan, Anda dapat berdiri di area parkir dan mendekati orang-orang secara acak.
Lalu, bertanya kepada mereka apakah tertarik untuk berpartisipasi dalam survei anonim selama 5 menit tentang aktivitas rekreasi yang mereka sukai?
Untuk memaksimalkan jumlah tanggapan, Anda dapat membuat pamflet dengan kode QR yang dapat dipindai dan tautan URL yang dipersingkat. Anda bisa menempatkannya di lokasi sekitar Dufan.
***
Itulah penjelasan terkait convenience sampling. Convenience sampling memang memudahkan penelitian dalam beberapa aspek, tetapi juga memiliki keterbatasan yang perlu diperhatikan.
Penting bagi peneliti untuk memahami bahwa hasil dari convenience sampling adalah mungkin saja tidak sepenuhnya mewakili populasi secara keseluruhan.
Baca juga: Heteroskedastisitas: Penjelasan, Jenis, hingga Dampak