Sudahkah Anda tahu apa itu cross-sectional study? Cross-sectional study adalah jenis desain penelitian di mana peneliti mengumpulkan data dari banyak individu berbeda pada satu waktu. Dalam cross-sectional study, peneliti mengamati variabel tanpa memengaruhinya.
Adapun bidang yang kerap menggunakan studi cross-sectional yaitu ekonomi, psikologi, kedokteran, epidemiologi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
Yuk, pahami lebih detail tentang cross-sectional study.
Apa Itu Cross-sectional Study?
Seperti yang diejlaskan di awal, studi cross-sectional berarti para peneliti mengumpulkan data pada satu titik waktu tertentu dari berbagai subjek yang berbeda.
Tujuan utama dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara berbagai variabel pada suatu saat tertentu.
Mengutip laman Scribbr, Anda dapat menggunakan studi cross-sectional jika ingin memeriksa prevalensi suatu hasil pada waktu tertentu.
Sebab, studi ini merupakan pilihan terbaik karena praktis digunakan, seperti lebih murah dan memakan waktu lebih singkat jika dibandingkan dengan studi lainnya.
Studi ini pun memungkinkan Anda mengumpulkan data dengan mudah yang dapat digunakan sebagai dasar utuk penelitian lebih lanjut.
Baca juga: Two-Way ANOVA: Pengertian, Cara Menggunakan, Contoh
Kelebihan dan Kekurangan Cross-sectional Study
Layaknya desain penelitian lainnya, studi cross-sectional juga memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan
- Relatif murah dan memakan waktu lebih sedikit dibandingkan jenis penelitian lainnya.
- Memungkinkan Anda mengumpulkan data dari sejumlah besar subjek dan membandingkan perbedaan antar kelompok.
- Menangkap momen tertentu dalam satu waktu.
Kekurangan
- Sulit untuk membangun hubungan sebab-akibat, karena studi ini hanya mewakili pengukuran satu kali terhadap dugaan sebab dan akibat.
- Studi cross-sectional hanya mempelajari satu momen dalam waktu tertentu, oleh karenanya studi ini tidak dapat digunakan untuk menganalisis perilaku selama periode waktu tertentu atau menetapkan tren jangka panjang.
- Waktu pengambilan gambar cross-sectional mungkin tidak mewakili perilaku kelompok secara keseluruhan.
Baca juga: Z Score Adalah: Pengertian, Rumus, Contoh pada Penelitian
Study Cross-sectional Vs Longitudinal
Kebalikan dari studi cross-sectional adalah studi longitudinal.
Studi cross-sectional mengumpulkan data dari banyak subjek pada satu waktu, sementara studi longitudinal mengumpulkan data berulang kali dari subjek yang sama dari waktu ke waktu, sering kali berfokus pada sekelompok kecil individu yang dihubungkan oleh sifat yang sama.
Kedua jenis studi ini berguna untuk menjawab berbagai jenis pertanyaan penelitian. Studi cross-sectional merupakan cara yang murah dan mudah untuk mengumpulkan data awal dan mengidentifikasi korelasi yang kemudian dapat diselidiki lebih lanjut dalam studi longitudinal.
Baca juga: Teori Adalah: Definisi, Landasan Teori Penelitian, Manfaat
Contoh Cross-sectional Study
Judul Penelitian: Preferensi Konsumen terhadap Produk Minuman Bersoda di Kota Semarang
Tujuan Penelitian:
Menganalisis preferensi konsumen terhadap produk minuman bersoda di Kota Semarang pada saat tertentu.
Metode Penelitian:
- Pemilihan Sampel: Penelitian ini akan melibatkan 300 responden yang dipilih secara acak dari berbagai kelompok usia (remaja, dewasa, lansia) dan latar belakang sosial-ekonomi (kelas menengah, kelas atas, kelas bawah).
- Kuesioner: Penelitian ini akan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang preferensi konsumen terhadap produk minuman bersoda. Pertanyaan dapat mencakup faktor-faktor seperti merek yang disukai, rasa yang diinginkan, harga yang dianggap wajar, dan frekuensi konsumsi minuman bersoda.
- Pengumpulan Data: Data akan dikumpulkan dalam waktu satu bulan dengan mengirimkan kuesioner kepada responden dan mengumpulkan kembali jawaban mereka.
- Analisis Data: Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak statistik seperti SPSS. Analisis akan mencakup statistik deskriptif untuk menggambarkan preferensi konsumen secara umum, serta uji statistik (misalnya chi-square) untuk melihat apakah ada hubungan antara faktor-faktor tertentu (seperti usia atau latar belakang sosial-ekonomi) dengan preferensi konsumen.
- Interpretasi Hasil: Hasil analisis data akan digunakan untuk mengidentifikasi tren dan pola preferensi konsumen terhadap produk minuman bersoda di Kota Semarang. Penelitian ini akan memberikan wawasan kepada perusahaan minuman bersoda tentang cara meningkatkan daya tarik produk mereka di pasar tersebut.
- Kesimpulan dan Rekomendasi: Penelitian akan diakhiri dengan menyusun kesimpulan berdasarkan temuan-temuan dan memberikan rekomendasi kepada perusahaan minuman bersoda untuk meningkatkan keberhasilan produk mereka di Kota Semarang.
Penelitian pasar jenis cross-sectional study ini akan memberikan gambaran tentang preferensi konsumen pada satu titik waktu tertentu, tanpa melibatkan analisis perubahan dari waktu ke waktu.
***
Cross-sectional study adalah sebuah metode yang sangat berguna dalam konteks layanan riset pasar. Dengan mengumpulkan data dari berbagai responden pada satu titik waktu, kita dapat memahami preferensi, perilaku, dan tren konsumen dengan lebih baik.
Untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana cross-sectional study dapat membantu meningkatkan layanan riset pasar Anda, manfaatkanlah Populix for Enterprise. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan strategi riset pasar Anda dan menjadikannya lebih efektif.
Baca juga: Triangulasi Adalah: Definisi, Jenis, Contoh dalam Penelitian