Kata distribusi tentu sudah tidak asing bagi Anda. Melansir laman Research Connections, distribusi data adalah frekuensi munculnya nilai suatu variabel dalam sampel atau populasi.
Distribusi ini pun bisa digambarkan dalam sebuah grafik. Untuk membuat grafik distribusi, pertama yang harus dilakukan yaitu mencantumkan nilai variabel di bagian bawah grafik.
Cantumkan nilai di sisi grafik sesuai dengan berapa kali ia muncul. Sebab, sebuah batang grafik digambar sesuai dengan berapa kali nilai muncul dalam data.
Baca juga: Bootstrapping Adalah: Definisi serta Peran dalam Penelitian
Apa Itu Distribusi Data?
Distribusi memang bisa dikaitkan dalam beberapa hal, termasuk penelitian. Dalam konteks penelitian, distribusi data adalah cara data atau variabel tersebar atau terdistribusi di antara berbagai nilai atau kategori.
Mengetahui cara data tersebut tersebar sangatlah penting dalam analisis statistik, karena dapat memberikan wawasan tentang karakteristik data yang sedang dipelajari.
Distribusi ini pun digunakan dalam statistik deskriptif dan induktif. Dalam statistik deskriptif, ini berarti frekuensi (absolut atau relatif) dari nilai suatu variabel. Distribusi frekuensi menggambarkan data statistik.
Sementara dalam statistik induktif, ini menggambarkan distribusi probabilitas nilai individu untuk variabel yang berbeda. Secara matemaris menggambarkan fungsi distribusi dan fungsi kepadatan.
Jenis Distribusi Data
Ada beberapa jenis distribusi data dalam statistik, di antaranya:
1. Distribusi Poisson
Jenis distribusi ini digunakan untuk menggambarkan kejadian yang jarang terjadi dalam interval waktu atau ruang tertentu.
2. Distribusi Normal
Mengutip laman Datasciencedojo, distribusi normal adalah distribusi yang paling banyak digunakan dalam ilmu data. Pada grafik sebaran normal, data terdistribusi secara simetris dan tidak ada kemiringan.
Saat diplot, data mengikuti bentuk lonceng, dengan sebagian besar nilai mengelompok di sekitar wilayah pusat dan mengecil seiring semakin jauhnya nilai tersebut dari pusat.
3. Distribusi Binomial
Distribusi ini dapat dianggap sebagai jumlah hasil suatu peristiwa yang mengikuti distribusi Bernoulli. Oleh karena itu, distibusi Binomial digunakan dalam kejadian hasil biner, serta probabilitas keberhasilan dan kegagalan adalah sama di semua percobaan yang berurutan.
Baca juga: Skala Likert Adalah: Definisi, Kelebihan, Kekurangan, Contoh
4. Distribusi Eksponensial
Merupakan salah satu distribusi kontinu yang banyak digunakan. Distribusi ini digunakan untuk memodelkan waktu yang dibutuhkan antara peristiwa yang berbeda. Singkatnya, distribusi eksponensial menggambarkan waktu antara kejadian yang terjadi secara acak.
5. Distribusi T
Distribusi T digunakan dalam statistik ketika sampel yang diambil dari populasi tidak besar dan variasi populasi tidak diketahui. Umumnya digunakan dalam uji hipotesis dan interval kepercayaan.
6. Distribusi Gamma
Digunakan untuk menggambarkan waktu yang diperlukan untuk sejumlah peristiwa yang jarang terjadi untuk terjadi sejumlah tertentu. Distribusi Gamma pun dapat digunakan dalam analisis reliabilitas.
7. Distribusi Chi-Square
Jenis distribusi yang satu ini sering digunakan dalam pengujian hipotesis statistik, terutama dalam analisis kuesioner dan kaitannya dengan kontingensi.
Pemahaman tentang distribusi data sangat penting dalam analisis statistik. Hal ini karena dapat memengaruhi pemilihan metode statistik yang tepat dan interpretasi hasil.
***
Dalam dunia digital yang terus berkembang, distribusi data menjadi kunci untuk menghasilkan wawasan yang bernilai. Dengan layanan survei online self-service seperti Poplite by Populix, Anda dapat mengumpulkan data dengan cepat dan mudah, lalu mendistribusikannya kepada pemangku kepentingan Anda secara efisien.
Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk memaksimalkan potensi data Anda dengan menggunakan Poplite by Populix, dan mulailah menjelajahi dunia distribusi data yang lebih canggih dan efektif.
Baca juga: Eksplorasi Data Adalah: Definisi, Cara Kerja, dan Contohnya