Isu ESG Makin Populer, Mobil Listrik hingga Ketenagakerjaan Jadi Pembahasan Utama
Populix

Isu ESG Makin Populer, Mobil Listrik hingga Ketenagakerjaan Jadi Pembahasan Utama

4 hari yang lalu 7 MENIT MEMBACA

Jakarta, 22 Januari 2024 Isu seputar Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST) atau biasa dikenal dengan Environmental, Social, and Governance (ESG) memang telah menjadi perhatian utama masyarakat dan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.

Tim Continuum-INDEF dan Populix telah melakukan analisis mendalam terhadap data yang mencerminkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu ini, dengan meluncurkan laporan “Indeks Konsumen Indonesia Report: Awareness Masyarakat terhadap Isu Lingkungan”

Indeks ini dianalisa menggunakan data primer dan sekunder berdasarkan beberapa indikator yang telah ditentukan. Analisis data primer dilakukan dengan metode big data analytics oleh Tim Continuum-INDEF dengan kolaborasi metode survei oleh Populix.

Adapun beberapa topik yang dipilih untuk dianalisis di dalam IKON Report edisi 11 ini meliputi:

  • Lingkungan (Environment): Mobil listrik, polusi udara, energi terbarukan
  • Sosial (Social): Ketenagakerjaan, HAM, dan isu politik (Pemilu)
  • Tata Kelola (Governance): Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN), kebebasan berpendapat, keamanan siber (cybersecurity)

Survei Populix menemukan, secara umum, responden sudah memiliki pengetahuan dan kesadaran yang tinggi pada topik dan isu-isu LST. Namun, persepsi responden dalam menilai kebijakan dan upaya pemerintah dalam isu LST cenderung lebih rendah.

Dari topik lingkungan, isu kendaraan listrik memiliki persepsi yang positif, tetapi keinginan untuk beralih dan meninggalkan bahan bakar fosil masih rendah di antara para responden.

Sementara untuk topik sosial, ketenagakerjaan menjadi isu yang menjadi perhatian masyarakat. Responden cenderung menilai bahwa kondisi pasar kerja di Indonesia belum terlalu baik.

Pada topik tata kelola, pengetahuan mengenai isu KKN sudah baik, tetapi persepsi terhadap upaya pemerintah dalam memerangi KKN masih cenderung kurang efektif.

“Perbedaan dalam tingkat pendidikan dan status ekonomi menghadirkan nuansa yang menarik dalam pemahaman terhadap isu-isu LST. Responden dengan tingkat pendidikan lebih tinggi menunjukkan pemahaman yang lebih mendalam terkait topik ketenagakerjaan dan keamanan siber.

Begitu juga pada tingkat ekonomi, di mana responden dengan ekonomi tinggi lebih proaktif dalam menghadapi polusi udara dengan langkah-langkah perlindungan diri yang lebih lanjut,” ungkap Nazmi Haddyat Tamara, Social Research Manager Populix.

Lingkungan (Environment)

Selama periode observasi Oktober-November 2023, mobil listrik menjadi pusat perhatian dalam perbincangan lingkungan, mengungguli perbincangan seputar polusi udara dan energi terbarukan.

Meskipun responden cenderung melihat kendaraan listrik sebagai solusi potensial untuk meningkatkan kualitas udara, mayoritas masih belum memiliki berencana untuk mengadopsi kendaraan listrik dalam kehidupan sehari-hari. 

Selain itu, polusi udara menjadi perhatian utama dengan fokus pada kondisi udara di Jakarta, dampaknya, dan perasaan masyarakat terhadap isu tersebut. Meskipun ada persepsi bahwa kondisi udara di Jakarta telah membaik, perbedaan pandangan muncul antara hasil survei dan analisis media sosial.

Faktor ekonomi juga memainkan peran, dengan responden berpendapatan tinggi memiliki akses ke lingkungan yang lebih bersih. 

Sementara itu, kesadaran akan kesehatan cenderung tinggi di kalangan responden, di mana hal ini tercermin dalam tindakan proaktif responden, seperti penggunaan masker.

Responden dengan tingkat ekonomi tinggi bahkan mampu melibatkan langkah perlindungan diri tambahan, seperti membeli air purifier

Dalam konteks energi terbarukan, perbincangan mencakup dukungan terhadap penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dan pemanfaatan limbah cair sawit sebagai EBT.

Meskipun masih sedikit responden yang menerapkan energi terbarukan secara mandiri, responden menunjukkan kecenderungan positif untuk mengadopsi energi terbarukan di masa depan, sementara sebagian lainnya mengekspresikan ketidaksetujuan terhadap efektivitas upaya pemerintah dan industri dalam mempromosikan sumber energi terbarukan.

isu ESG
Source: Populix

Sosial (Social)

Isu-isu sosial menjadi fokus perbincangan utama, dengan tiga isu utama yang dibahas yakni, ketenagakerjaan, hak asasi manusia (HAM), dan isu tahun politik.

Ketenagakerjaan mendominasi perbincangan dengan lebih dari 110 ribu pembahasan selama periode observasi, mencerminkan ketidakpuasan masyarakat pada kesulitan mencari pekerjaan, upah yang dianggap rendah, nasib guru honorer, dan keinginan untuk gaji lebih tinggi.

Respon dari media sosial dan survei menunjukkan kekecewaan terhadap kondisi pasar kerja, khususnya terkait kebijakan dan upaya pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja, serta melindungi hak pekerja.

Sulitnya mempertemukan antara pencari kerja dan lapangan kerja yang sesuai juga menjadi perhatian, dengan faktor seperti ekspektasi gaji yang tinggi dan persyaratan pekerjaan yang spesifik.

Isu hak asasi manusia (HAM) mencakup berbagai topik, termasuk harapan akan pemimpin dengan kesadaran HAM tinggi, pembentukan Desa/Kelurahan Sadar Hukum, pemilihan Indonesia sebagai anggota dewan HAM di PBB, dan protes terhadap kasus-kasus HAM di Indonesia.

Meskipun mayoritas responden menyatakan bahwa HAM dihormati dengan baik, terdapat sedikit ketidaksetujuan terkait upaya pemerintah dalam melindungi HAM secara optimal.

Hal ini mencerminkan kompleksitas persepsi masyarakat terhadap keseimbangan antara pencapaian dan tantangan dalam memastikan keberlakuan penuh HAM di tingkat nasional. 

Sementara itu, respon positif terhadap pemahaman proses Pemilu dan Pilpres 2024 menunjukkan tingginya kesadaran politik, terutama di kalangan responden dengan pendidikan tinggi.

Meskipun mereka merencanakan partisipasi aktif dalam pemilihan, sebagian besar tidak berencana untuk terlibat sebagai relawan kampanye pemilihan calon presiden tertentu.

isu ESG
Source: Populix

Tata Kelola (Governance)

Tata kelola yang mencakup luasnya ruang isu tata kelola perusahaan dan negara. Fokus pada isu-isu tata kelola yang banyak diperbincangkan. Hal-hal yang banyak diperbincangkan yaitu kebebasan berpendapat dan keamanan siber (cybersecurity), intimidasi terhadap jurnalis, konflik Rempang, dan kebocoran data pada tahun 2023.

Selain itu, maraknya kasus korupsi, melibatkan pejabat tinggi negara, menjadi perhatian utama responden dan mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap praktik korupsi yang merugikan negara.

Perbincangan tentang korupsi juga mencakup isu-isu kebebasan berpendapat dan tata kelola, terutama di media sosial. Data survei menunjukkan bahwa responden, terutama yang berpendidikan tinggi, mengaitkan praktik KKN dengan konsekuensi ekonomi dan sosial yang merugikan.

Gen Y cenderung lebih pesimis tentang upaya pemerintah dalam memerangi KKN, sementara sebagian besar responden aktif mengungkapkan pendapat dan kritik mereka terhadap kasus KKN melalui berbagai platform.

Isu kebebasan berpendapat dan keamanan siber juga menjadi pusat perhatian, terutama dalam konteks konflik Rempang Eco-City.

Perbincangan di media sosial dan hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat memiliki pemahaman yang baik tentang risiko keamanan siber, meskipun masih ada ketidaksetujuan terhadap langkah-langkah pemerintah dalam melindungi masyarakat dari ancaman siber.

Responsif terhadap tantangan ini, responden secara aktif mengambil langkah-langkah pribadi untuk meningkatkan keamanan mereka di dunia digital.

Secara keseluruhan, perbincangan yang tinggi mengenai isu sosial dan tata kelola mencerminkan kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap perkembangan yang terkait dengan kebebasan berpendapat, keamanan siber, dan tata kelola baik di tingkat perusahaan maupun negara.

###

Tentang Populix 

Populix adalah perusahaan penyedia data dan layanan riset yang menghubungkan bisnis, institusi, dan individu dengan responden berkualitas, beragam, dan tepat sasaran di seluruh Indonesia. Mulai dari penelitian pasar, penelitian sosial, survei singkat, hingga lead generation dan brand activation, Populix memanfaatkan kekuatan teknologi untuk menyederhanakan proses pengumpulan data komprehensif dan memberikan lebih dari sekadar data, melainkan insights dan analisis mendalam untuk membantu klien dan mitra membuat keputusan yang lebih terinformasi serta rencana yang dapat dieksekusi.

Memulai debutnya pada tahun 2018, Populix merupakan salah satu dari 7 startup yang berpartisipasi dalam GnB Accelerator dan dinobatkan sebagai salah satu dari lima startup inovatif asal Indonesia. Di tahun 2020, Co-Founder Populix, Eileen Kamtawijoyo, masuk dalam Forbes 30 Under 30 untuk kategori Enterprise Technology. Pada tahun yang sama, Populix juga berhasil masuk trending dan menduduki ranking #3 kategori aplikasi gaya hidup di Google Play Store (Indonesia). Selanjutnya, tahun 2021, Populix masuk dalam Top 50 Rising Startups di Indonesia versi Tech in Asia, serta diakui sebagai salah satu Top 100 Companies To Watch oleh Forbes Asia. Tahun 2022, Populix mendapatkan pendanaan Seri-A senilai US$ 7,7 juta atau setara dengan Rp 114 Miliar Intudo Ventures dan Acrew Capital, dengan partisipasi dari Altos Ventures dan Quest Ventures. 

Dengan misi untuk memberikan wadah bagi opini setiap orang dan mendorong keputusan berbasis data, Populix berkomitmen dalam menghubungkan klien dan mitra dengan lebih dari 500.000 responden berkualitas yang tersebar di 390+ kota dan kabupaten di Indonesia. Hingga saat ini, Populix telah membantu lebih dari 1.000 klien dan mitra dari berbagai industri dan skala, mulai dari perusahaan yang terdaftar di Fortune Global 500, pemerintah, perusahaan lokal, UMKM, hingga akademisi, dan individu.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:

Patricia Saputra
PR & Branding Manager
0812 9106 8322
patricia.s@populix.co 
Admin support Populix
0812 2175 5951
support@populix.coinfo.populix.co 
download report populix

Baca juga: Mayoritas Warga Jabodetabek Siap Patuh Terapkan Uji Emisi

Artikel Terkait
4 Investasi Modal Kecil Untuk Tambah Penghasilan
Pandemi menjadi masa sulit yang harus dilewati masyarakat Indonesia. selain dihantui penyebaran virus, masyarakat juga dikhawatirkan oleh kondisi keuangan yang semakin menipis. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juni lalu, semua kalangan pendapatan di Indonesia mengalami kemerosotan pendapatan. sebanyak 70% masyarakat berpendapatan rendah atau di bawah Rp 1,8 Juta menjadi kelompok penghasilan yang paling […]
Website Toko Online: Strategi Kunci dalam Mengembangkan Bisnis Online
Di era digital saat ini, memiliki website toko online bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan bagi para pelaku usaha. Pertumbuhan belanja online yang pesat tentunya sudah mengubah cara konsumen membeli barang, dan bisnis yang belum beralih ke digital akan kehilangan peluang besar.  Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa 70% konsumen lebih percaya berbelanja di toko yang […]
Staying Ahead of the Curve When the Curve Keeps on Curving
There is the age-old adage that businesses should always stay ahead of the curve. But how can businesses stay ahead when changes happen on a daily basis? Let us examine how COVID-19 has turned the lives of Indonesians upside down in just over a year to illustrate this point. Because of lockdowns, there are now […]