Anda pasti sudah tidak asing dengan wawancara bukan? Ya, wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang umum digunakan baik untuk kegiatan akademis hingga dunia kerja.
Nah, pada artikel ini Populix telah merangkum informasi lengkap seputar wawancara mulai dari pengertian, tujuan, bentuk, hingga tipsnya. Simak pembahasannya sampai selesai, ya! Check it out!
Apa Itu Wawancara?
Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang berlangsung antara narasumber dan pewawancara dengan tujuan mengumpulkan data-data berupa informasi. Oleh karena itu, teknik wawancara adalah salah satu cara pengumpulan data, misalnya untuk penelitian tertentu.
Merujuk dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi.
Kegiatan wawancara dapat dilakukan untuk berbagai tujuan dan oleh siapa saja, seperti jurnalis, pencari kerja, peneliti, dan sebagainya.
Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa itu wawancara, di bawah ini telah kami rangkum beberapa pendapat ahli mengenai pengertian wawancara adalah sebagai berikut:
Lexy J Moleong
Lexy J Moleong menyatakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian.
Anas Sudijono
Selanjutnya, menurut Anas Sudijono, pengertian wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.
Sutrisno Hadi
Sutrisno Hadi mengungkapkan bahwa wawancara adalah alat yang sangat baik untuk mengetahui tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, motivasi, serta proyeksi seseorang terhadap masa depannya, mempunyai kemampuan yang cukup besar untuk menggali masa lalu seseorang serta rahasia-rahasia hidupnya.
Robert Kahn dan Channel
Terakhir, menurut Robert Kahn dan Channel pengertian wawancara adalah pola khusus dari interaksi dimulai secara lisan untuk tujuan tertentu, dan difokuskan pada daerah konten yang spesifik, dengan proses eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan.
Baca juga: Jurnal Ilmiah Adalah: Pengertian, Tujuan, dan Jenis
Tujuan dan Fungsi Wawancara
Dari pengertian wawancara tadi, tentunya sudah ada gambaran mengenai tujuan wawancara tersebut bukan? Ya, tujuan wawancara adalah mendapatkan data atau informasi dari pihak narasumber.
Lebih jelasnya, menurut Zainal (2010) tujuan wawancara adalah sebagai berikut:
- Memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu.
- Memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau orang tertentu.
- Melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.
Merujuk pada tujuan-tujuan tersebut, maka dapat diartikan fungsi wawancara adalah guna mendapat informasi maupun data secara akurat, mendalam, objektif, sekaligus menjadi pelengkap informasi awal pewawancara. Selain itu, wawancara juga memungkinkan munculnya perspektif baru dari topik yang diangkat.
Jenis Wawancara
Secara umum, berdasarkan cara pelaksanaannya, wawancara terbagi menjadi tiga jenis yaitu:
1. Wawancara Terstruktur
Jenis pertama dari wawancara adalah wawancara terstruktur atau terpimpin, di mana semua pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan sudah dipersiapkan secara rinci dan lengkap.
2. Wawancara Tidak Terstruktur
Sesuai namanya, wawancara tidak terstruktur adalah kebalikan dari wawancara terstruktur, di mana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka. Jenis ini juga biasa disebut wawancara bebas sebab pewawancara dapat menanyakan apa saja kepada narasumber.
Akan tetapi, yang perlu dijadikan catatan adalah pertanyaan-pertanyaan tersebut tetap relevan dengan kebutuhan data agar wawancara masih bisa terkendali.
3. Wawancara Bebas Terpimpin
Jenis terakhir dari wawancara adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu gabungan dari kedua jenis wawancara sebelumnya, di mana pewawancara tetap menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan namun secara garis besarnya saja.
Bentuk Wawancara
Selain terbagi menjadi beberapa jenis, wawancara juga memiliki berbagai bentuk. Lebih jelasnya, bentuk-bentuk wawancara adalah sebagai berikut:
1. Wawancara Formal
Pertama, ada bentuk wawancara formal yaitu wawancara yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara formal atau sistematis untuk mendapat data tertentu. Contoh bentuk wawancara ini adalah wawancara penelitian.
2. Wawancara Rutin
Bentuk selanjutnya adalah wawancara rutin, yaitu wawancara yang dilakukan secara rutin ditujukan untuk mendukung kelancaran kegiatan atau operasional bisnis atau perusahaan, misalnya evaluasi bulanan kinerja karyawan.
3. Wawancara Konferensi Pers
Wawancara konferensi pers adalah ketika para jurnalis diundang oleh pihak-pihak tertentu untuk meliput informasi atau data tertentu agar dimuat dan disebarluaskan, misalnya ada perusahaan yang meluncurkan produk baru, melakukan kerja sama dengan pihak lain, menyelenggarakan acara amal, dan lain-lain.
4. Wawancara Akses Pers
Hampir sama dengan bentuk wawancara konferensi pers, tetapi untuk wawancara akses pers ini lingkupnya lebih kecil lagi, seperti hasil dilakukannya pertemuan, negosiasi, dan lain-lain.
5. Wawancara Roundtable
Wawancara roundtable adalah salah satu bentuk wawancara yang cukup kompleks di mana pewawancara harus menyusun strategi dan skenarionya dulu supaya proses wawancara dapat berjalan lancar.
Dalam hal ini pewawancara bertindak sebagai moderator dari beberapa narasumber. Sehingga, tidak hanya mengajukan dan mencatat jawaban, pewawancara juga bertugas mengatur jalannya percakapan.
6. Wawancara Semi-Struktur
Bentuk terakhir dari wawancara adalah wawancara semi-struktur atau biografi. Sesuai namanya, wawancara ini ditujukan untuk menggali informasi sebagai bahan tulisan biografi dari narasumber terkait.
Umumnya, pewawancara akan menanyakan pertanyaan secara urut sesuai siklus hidup narasumber, seperti mulai dari masa kanak-kanak, remaja, hingga kehidupan saat ini.
Baca juga: Eksplorasi Data Adalah: Definisi, Cara Kerja, dan Contohnya
Kelebihan dan Kekurangan Wawancara
Sebagai salah satu teknik pengumpulan data, wawancara memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Lebih jelasnya, kelebihan wawancara adalah:
- Termasuk instrumen atau teknik terbaik untuk mendapatkan data pribadi dan tidak terbatas pada tingkat pendidikan atau pekerjaan tertentu.
- Memungkinkan Anda untuk mendapat informasi dan data secara mendalam serta berkualitas.
- Sebagai pewawancara, Anda dapat mengembangkan pertanyaan berdasarkan jawaban narasumber.
- Mendapat informasi secara detail bahkan yang sering luput dari perhatian.
Sedangkan kekurangan wawancara adalah:
- Untuk topik atau objek yang luas, dibutuhkan banyak narasumber. Semakin banyak narasumber, maka proses wawancara juga memerlukan lebih banyak waktu dan tenaga dalam pelaksanaanya.
- Kecukupan data dan keberhasilan wawancara tergantung pada peneliti dalam menggali informasi serta ketersediaan narasumber untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
- Terkadang, cara interpretasi pewawancara bisa terpengaruhi oleh jawab narasumber sehingga cenderung tidak objektif.
Tahapan Wawancara
Untuk melakukan wawancara, setidaknya ada dua tahapan yang harus dijalankan. Tahapan-tahapan wawancara tersebut di antaranya:
Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan wawancara, tentukan tujuan atau topik serta informasi apa yang ingin digali ketika wawancara terlebih dulu. Jika Anda melakukan wawancara terstruktur, maka persiapkan juga daftar pertanyaan untuk ditanyakan pada narasumber nantinya.
Setelah itu, sebaiknya Anda juga menghubungi narasumber terlebih dulu dan menentukan jadwal dilakukannya wawancara tersebut beserta hal teknis lainnya.
Tahap Pelaksanaan
Tahap kedua wawancara adalah pelaksanaan. Sebagai pewawancara yang baik, bukalah sesi wawancara dengan salam dan pastikan Anda juga mengedepankan tata krama serta sopan santun.
Setelah itu, Anda dapat menjelaskan secara singkat mengenai tujuan wawancara lalu mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Rekam atau catatlah jawaban narasumber dengan seksama, hindari untuk meminta narasumber mengulangi jawabannya.
Nah, sebelum mengakhiri wawancara, Anda juga bisa meminta izin untuk menghubungi narasumber kembali jika nanti ada informasi yang perlu dikonfirmasi atau dilengkapi.
Tips Wawancara
Agar dalam pelaksanaannya berjalan lancar dan sesuai keinginan, ada beberapa tips wawancara yang perlu diperhatikan.
- Mulailah dengan informasi fakta dan mengajukan pertanyaan mudah.
- Pastikan Anda sudah mengetahui informasi dasar mengenai narasumber, seperti identitasnya secara umum.
- Hindarilah mengajukan pertanyaan bersifat pribadi dan berupa pilihan.
- Jangan terlalu kaku dan tunjukkan sikap bersahabat agar narasumber nyaman dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik serta terbuka.
- Hindari sikap seakan menggurui, bersikaplah netral dan adaptif.
Itulah penjelasan lengkap seputar wawancara yang perlu Anda catat agar dapat melakukannya secara maksimal. Hal ini penting mengingat wawancara adalah salah satu teknik paling umum digunakan untuk berbagai tujuan, seperti mencari pekerja bagi bisnis Anda.
Baca juga: Etika Penelitian Adalah: Definisi, Tujuan, Contohnya