Dalam dunia statistika dan penelitian, ada yang disebut P-Value. P value adalah angka yang dihitung dari uji statistik, menggambarkan seberapa besar kemungkinan Anda menemukan serangkaian pengamatan tertentu jika hipotesis nol benar.
P value atau nilai P digunakan dalam pengujian hipotesis untuk membantu memutuskan apakah akan menolak hipotesis nol. Semakin kecil nilai P, semakin besar kemungkinan Anda menolak hipotesis nol.
Apa Itu P Value?
Nilai P atau P value adalah nilai probabilitas untuk mendapatkan hasil yang sama atau lebih ekstrem dari observasi sebenarnya.
Melansir laman Byju’s, nilai P dikenal sebagai tingkat signifikansi marjinal dalam pengujian hipotesis yang mewakili kemungkinan terjadinya peristiwa tertentu.
Nilai P digunakan sebagai alternatif titik penolakan untuk memberikan signifikansi paling kecil sehingga hipotesis nol akan ditolak.
Jika nilai P kecil, maka terdapat bukti kuat yang mendukung hipotesis alternatif.
Baca juga: Penelitian Eksperimental: Definisi, Jenis, Keuntungan
Tabel P Value
Tebal P value menunjukkan interpretasi hipotesis:
P-Value | Keputusan |
P-value > 0,05 | Hasilnya tidak signifikan secara statistik dan karenanya jangan menolak hipotesis nol. |
P-value < 0,05 | Hasilnya signifikan secara statistik. Secara umum, tolak hipotesis nol dan pilih hipotesis alternatif. |
P-value < 0,01 | Hasilnya sangat signifikan secara statistik, sehingga menolak hipotesis nol dan mendukung hipotesis alternatif. |
Secara umum, tingkat signifikansi statistik sering dinyatakan dalam nilai P dan berkisar antara 0 dan 1. Semakin kecil nilai P, semakin kuat buktinya dan oleh karena itu, hasilnya harus signifikan secara statistik. Penolakan hipotesis nol sangat mungkin terjadi karena nilai P menjadi lebih kecil.
Baca juga: Data Sekunder: Definisi, Sumber Data, Kelebihan
Rumus P Value
Kita tahu bawah nilai P adalah ukuran statistik yang membantu menentukan apakah hipotesis benar atau tidak. P vale adalah angka yang terletak antara 0 dan 1.
Tingkat signifikansi (α) merupakan ambang batas yang telah ditentukan dan harus ditetapkan oleh peneliti. Umumnya ditetapkan sebagai 0,05.
Ini rumus atau cara menghitung P value:
Langkah 1: Cari tahu tes statis Z
Di mana,
ῥ = Proporsi sampel
P0 = Asumsi proporsi populasi pada hipotesis nol
N = Ukuran sampel
Baca juga: Indeks Adalah: Pengertian, Perbedaan dengan Skala, Contohnya
Perhatian Saat Menggunakan Nilai P
Nilai P sering diartikan sebagai risiko Amenolak hipotesis nol dari pengujian Anda, padahal hipotesis nol tersebut benar.
Mengutip laman Scribbr, kenyataannya, risiko penolakan hipotesis nol sering kali lebih tinggi daripada nilai P, terutama ketika melihat studi tunggal atau ketika menggunakan ukuran sampel yang kecil.
Hal itu karena semakin kecil kerangka acuan Anda, semakin besar kemungkinan Anda menemukan pola yang signifikan secara statistik secara tidak sengaja.
Nilai P juga sering diartikan mendukung atau menyangkal hipotesis alternatif.
Padahal, nilai P hanya dapat memberi tahu Anda apakah hipotesis nol didukung atau tidak. Ia tidak dapat memberi tahu Anda apakah hipotesis alternatif Anda benar dan alasannya.
***
P value adalah sebuah konsep yang sangat penting dalam statistik yang membantu kita menentukan sejauh mana data yang kita kumpulkan mewakili temuan yang signifikan.
Ketika Anda menggunakan layanan survei online Poplite by Populix, P value dapat membantu Anda menilai apakah perbedaan yang Anda temukan dalam hasil survei adalah hasil kebetulan atau memiliki nilai yang signifikan.
Dengan memahami P value dengan baik, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih tepat berdasarkan data survei Anda dan meningkatkan efektivitas strategi bisnis Anda.
Baca juga: Statistik Inferensial: Definisi serta Bedanya dari Statistik Deskriptif