Perusahaan Dagang: Definisi, Ciri-Ciri, Jenis, hingga Contoh
Populix

Perusahaan Dagang: Definisi, Ciri-Ciri, Jenis, hingga Contoh

2 tahun yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Kegiatan ekonomi memang tak bisa dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Hampir semua masyarakat pasti sudah pernah melakukan aktivitas jual beli untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, munculnya perusahaan dagang adalah salah satu contohnya.

Singkatnya, perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli, khususnya barang. Kira-kira apa saja yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dagang? Yuk, simak di artikel ini!

Pengertian Perusahaan Dagang

Buat Anda yang masih awam, jadi perusahaan dagang adalah sebuah bentuk usaha dengan kegiatan utama yaitu menjual berbagai jenis produk dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan konsumen tanpa merubah dari wujud aslinya. Contoh dari perusahaan dagang adalah toko kelontong dan supermarket yang sering Anda temukan.

Kegiatan utama perusahaan dagang adalah menjual kembali barang yang sudah dibeli tanpa melakukan perubahan bentuk terhadap produk tersebut. Perusahaan biasanya akan membeli terlebih dahulu berbagai produk dan nantinya akan disimpan serta kemudian didistribusikan ke pelanggan melalui transaksi.

Biasanya, perusahaan dagang akan mendapatkan keuntungan dari aktivitas tersebut. Keuntungan akan diambil oleh perusahaan dagang dengan cara mengurangi jumlah antara harga jual dan harga beli dari produk yang berhasil terjual ke pelanggan.

Karakteristik Perusahaan Dagang

Dalam praktiknya, perusahaan dagang memiliki karakteristik atau ciri-ciri. Beberapa ciri-ciri perusahaan dagang adalah:

  • Perusahaan dagang tidak melakukan perubahan nilai atau bentuk terhadap barang yang akan dijualnya.
  • Perusahaan dagang memiliki aktivitas utama yaitu berupa pembelian, penjualan, pengeluaran biaya operasional, penyimpanan, dan pemeliharaan stok.
  • Perhitungan total laba dari perusahaan dagang adalah selisih antara total hasil penjualan dengan total harga pembelian dan biaya operasional.
  • Perusahaan dagang menggunakan kegiatan akuntansi, yang mana menggunakan akun inventaris. Di dalamnya terdapat perhitungan HPP, neraca, dan laporan laba rugi.

Baca juga: Mengenal Pentingnya Financial Planning & Cara Membuatnya

Jenis Perusahaan Dagang

Umumnya, perusahaan dagang dibagi menjadi dua jenis. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan Produk yang Diberdayakan

Berdasarkan produk yang diberdayakan, perusahaan dagang dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

Perusahaan Dagang Barang Produksi

Perusahaan dagang barang produksi melakukan jual beli produk dalam bentuk bahan baku atau mentah. Biasanya, produk bahan baku ini akan digunakan untuk membuat suatu barang dengan menggunakan teknik atau alat khusus.

Perusahaan dagang barang produksi biasanya memiliki target seperti bisnis-bisnis yang membutuhkan bahan mentah. Contoh perusahaan dagang ini adalah usaha serat kapas, mesin pencacah, dan masih banyak lagi.

Perusahaan Dagang Barang Jadi

Perusahaan dagang barang jadi biasanya melakukan jual beli produk yang sudah siap digunakan. Biasanya, perusahaan jenis ini memiliki target yaitu masyarakat umum. Contoh dari perusahaan dagang barang jadi seperti usaha elektronik, tekstil, makanan dan minuman, serta masih banyak lagi.

2. Berdasarkan Macam Konsumen yang Terlibat

Berdasarkan macam konsumen yang terlibat, perusahaan dagang dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Wholesaler

Wholesaler atau dagang besar merupakan jenis perusahaan dengan konsumen pertama. Perusahaan jenis ini biasanya membeli produk langsung dari pabriknya dan dengan jumlah besar. Nantinya, produk yang sudah dibeli tersebut akan disimpan di gudang dan akan diperjualbelikan lagi dengan masyarakat. Contoh dari perusahaan ini adalah pedagang grosir.

Middleman

Selanjutnya, ada Middleman. Perusahaan jenis ini berada di tengah antara perusahaan wholesale dengan perusahaan ecer. Perusahaan ini biasanya akan membeli produk dalam jumlah banyak dan kemudian akan dijual belikan kembali dengan target seperti penjual eceran. Contoh dari middleman yaitu pedagang subgrosir.

Retailer

Retailer merupakan jenis perusahaan dagang berdasarkan konsumen yang terakhir. Perusahaan jenis ini biasanya disebut pengecer. Pengecer memiliki target yaitu masyarakat umum yang mana membutuhkan kebutuhan konsumsi sehari-hari. Contoh dari retailer adalah supermarket atau swalayan, kios, warung, minimarket, toko kelontong, dan sebagainya.

Baca juga: 5 E-commerce Indonesia Paling Banyak Dikunjungi Menurut Data

Perbedaan Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang

Ada beberapa perbedaan yang bisa dilihat dari perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Di antaranya sebagai berikut:

1. Produk yang Ditawarkan

Perbedaan pertama dari perusahaan jasa dan perusahaan dagang adalah produk yang ditawarkan. Sesuai dengan namanya, perusahaan jasa sudah pasti menawarkan layanan atau jasa kepada konsumen sebagai produknya. Sedangkan perusahaan dagang menawarkan produk dalam bentuk fisik atau berwujud (barang).

2. Perhitungan Profit atau Keuntungan

Perbedaan kedua yaitu perhitungan keuntungannya. Biasanya, perusahaan jasa akan mendapatkan keuntungan dari layanan atau jasa yang ditawarkannya. Sedangkan perusahaan dagang mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dengan harga beli produk.

3. Aktivitas Utama

Perbedaan lainnya dari perusahaan jasa dan perusahaan dagang adalah aktivitas utamanya. Aktivitas utama dari perusahaan ini yaitu memperjualbelikan jasa, sedangkan dagang adalah membeli barang, menyimpannya, lalu menjualnya kembali ke konsumen.

4. Persediaan Stok

Persediaan stok juga menjadi perbedaan antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Perusahaan jasa tidak menyimpan persediaan stok, sedangkan perusahaan dagang membutuhkan. Selain itu, perusahaan dagang menjual barang sehingga perlu menyimpan stok produk.

5. Kepemilikan Barang

Perbedaan terakhir adalah kepemilikan barang. Dalam perusahaan jasa, tidak ada kepemilikan barang. Namun, di perusahaan dagang terdapat yang namanya kepemilikan barang dikarenakan menawarkan produk dalam bentuk fisik.

Baca juga: Mengenal Apa itu Wirausaha, Ciri, Kelebihan, dan Kekurangannya

Kegiatan Utama Perusahaan Dagang

Dalam praktiknya, perusahaan dagang memiliki beberapa proses saat berkegiatan. Di antaranya sebagai berikut:

1. Pembelian

Pertama, kegiatan utama dari perusahaan dagang adalah pembelian. Artinya, perusahaan membeli berbagai jenis kebutuhan produk yang dibutuhkan oleh perusahaan. Misalnya, aktiva atau aset hingga barang untuk dijual lagi.

2. Pengeluaran Biaya

Proses selanjutnya dari kegiatan utama perusahaan dagang adalah pengeluaran biaya. Proses ini adalah kegiatan perusahaan yang melibatkan pengeluaran biaya. Biasanya berkaitan dengan pembelian barang maupun jasa. Contoh, pengeluaran biaya pajak, hutang, tenaga ahli, dan masih banyak lagi.

3. Penjualan

Proses berikutnya adalah penjualan yang mana merupakan kegiatan inti dari perusahaan dagang. Melalui kegiatan penjualan tentunya akan memperoleh keuntungan. Nantinya, keuntungan tersebut akan diputar kembali untuk membeli barang dan dijual kembali. Begitu pun seterusnya.

4. Penerimaan Uang

Proses terakhir dari kegiatan perusahaan dagang adalah penerimaan uang. Proses ini merupakan kegiatan di mana perusahaan akan menerima sejumlah uang dari bermacam pembayaran dan pelunasan.

Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Adapun contoh dari laporan keuangan perusahaan dagang adalah sebagai berikut:

Contoh laporan keuangan perusahaan dagang

Itu tadi adalah penjelasan singkat dari perusahaan dagang. Mulai dari pengertian, karakteristik, jenis, hingga laporan keuangan perusahaan dagang. Memang perusahaan dagang adalah salah satu bagian penting dari kehidupan masyarakat. Untuk artikel dengan topik lain, Anda bisa membacanya di Blog Populix. Semoga bermanfaat!

Baca juga: Flagship Adalah: Pengertian, Ciri, Contoh, Cara Memasarkan

Tags:
Artikel Terkait
8 Cara Mengatur Waktu Kerja dan Kuliah agar Tetap Seimbang
Keputusan kerja sambil kuliah memang perlu dipikirkan secara matang. Dua aktivitas ini akan pastinya akan memakan waktu Anda. Oleh karena itu, perlu tahu cara mengatur waktu kerja dan kuliah agar kedua hal ini bisa dilakukan secara seimbang. Tak hanya waktu, Anda pun perlu membagi fokus untuk kerja dan kuliah. Jangan sampai salah satunya jadi terbengkalai […]
Behavior Konsumen Berbelanja, Pilih Online atau Offline?
Survei Populix mengenai impulsive buying menunjukkan bahwa preferensi masyarakat saat ini lebih condong belanja secara online. Namun, behavior konsumen berbelanja secara offline juga masih sama dan tidak berkurang, mengapa? Meskipun preferensi berbelanja saat ini cenderung beralih ke belanja online, perilaku orang dalam berbelanja offline tetap relevan dan tidak berkurang. Ini disebabkan adanya perasaan bahwa melihat […]
Yuk, Jadi Responden Populix yang Berkualitas Dengan Tingkatkan Popscore!
Demi menjaga keakuratan dan kualitas hasil studi, Populix merilis fitur Popscore untuk mengukur kredibilitas profil para respondennya. Dengan adanya fitur ini, Populix akan menilai kejujuran dan kesungguhan jawaban studi yang responden kerjakan. Oleh karena itu, kami sangat butuh kontribusi positif dari kamu, Popstars! Tidak hanya itu, jika kamu adalah responden dengan nilai Popscore yang sempurna, […]