Penelitian atau riset adalah suatu proses analisis data secara sistematis untuk mencari jawaban atas suatu permasalahan.
Pelaksanaannya meliputi beberapa langkah, di antaranya yaitu menentukan subjek penelitian dan mengolah data.
Untuk melakukan riset, dibutuhkan cara kerja yang sistematis. Tidak hanya dalam pengumpulan datanya, landasan dari penelitian harus bersifat empiris dan disampaikan dengan jelas.
Lantas, apa sebenarnya hal-hal penting dalam riset? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini.
Apa Itu Riset?
Berasal dari kata research, riset adalah kata serapan dari bahasa Inggris yang berarti penelitian. Dalam hal ini, pelaksanaan riset dilakukan secara metodikal dengan menggunakan kaidah ilmiah untuk mendapatkan temuan atau penyelesaian dari suatu masalah.
Adapun kegiatan riset meliputi beberapa hal yaitu pengumpulan, pengolahan, pengkajian, dan penyajian data secara sistematis.
Untuk melakukannya, seorang peneliti harus bersikap objektif dan menggunakan bukti empiris dalam mengemukakan analisis suatu data.
Oleh karena itu, pengerjaan riset membutuhkan metode ilmiah agar mendapatkan hasil yang berkualitas.
Mengutip laman The Fact Factor, menurut pakar sosiologi asal Amerika, Earl Robert Babbie, riset adalah penyelidikan atau percobaan sistematis untuk mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan fenomena tertentu.
Terdapat dua metode dalam kegiatannya, yaitu metode induktif dan deduktif.
Baca juga: Cakupan Penelitian: Pengertian, Cara Menentukan, Contoh
Apa Itu Riset Pasar?
Riset pasar merupakan salah satu bentuk riset. Melansir laman U.S. Small Business Administration, riset pasar membantu Anda menemukan pelanggan untuk bisnis.
Riset pasar memadukan perilaku konsumen dan tren ekonomi untuk memastikan dan meningkatkan ide bisnis Anda.
Sangat penting untuk memahami basis konsumen Anda sejak awal. Dengan riset pasar memungkinkan Anda mengurangi risiko bahkan saat bisnis Anda baru dirintis.
Cara Melakukan Riset Pasar
Berikut ini adalah beberapa metode yang dapat Anda gunakan untuk melakukan riset pasar:
- Survei
- Kuesioner
- Focus group discussion (FGD)
- Wawancara mendalam
Tujuan Riset
Penelitian atau riset adalah suatu kegiatan yang fokus pada penemuan bersifat rasional. Maka dari itu, pelaksanaannya harus memenuhi kriteria ilmiah. Sebuah riset memiliki rangkaian prosedur tertentu agar analisa atau hasil kajiannya terverifikasi secara saintifik.
Tidak semua aktivitas analisis bisa disebut riset. Pasalnya, pelaksanaan penelitian ilmiah harus dilakukan sesuai dengan kaidah dan prosedur yang spesifik. Lantas, apa sebenarnya tujuan dari riset?
Maksud dilakukannya riset adalah:
- Mengidentifikasi hal baru
- Memecahkan masalah yang ada
- Menafsirkan sesuatu
- Meningkatkan ilmu
Di samping bidang akademik, riset umumnya juga dilakukan untuk kegiatan bisnis. Pelaksanaannya memiliki tujuan tertentu seperti:
- Memahami konsumen tetap
- Mengidentifikasi konsumen baru
- Menentukan tujuan secara pragmatis
- Mengembangkan strategi bisnis
- Membuat perencanaan pengembangan bisnis
- Mencari kesempatan bisnis baru
Baca juga: Teknik Analisis Data: Pengertian, Langkah, Jenis dan Contohnya
Cakupan Riset
Setelah mengenal apa itu riset, penting diketahui juga tentang sejauh mana ruang lingkupnya. Pada kegiatan penelitian, semua hal harus tersampaikan dan terlaksana secara sistematis.
Oleh karena itu, perlu ditemukan batas-batas tertentu dari suatu subjek penelitian agar pengolahan dan analisa datanya bisa dikaji secara saintifik dan dapat dibuktikan.
Cakupan dalam pelaksanaan riset adalah pembatasan dari ruang lingkup penelitian. Dilihat dari sudut pandang atau perspektifnya, ruang lingkup riset terbagi menjadi tiga yakni:
1. Berdasarkan Aplikasi
Menurut pengaplikasiannya, riset dibagi menjadi dua yaitu riset murni dan terapan. Kegiatan penelitian atau riset murni yang didasarkan pada pengembangan teori melalui kajian mendalam terhadap suatu isu atau fenomena. Sedangkan riset terapan berpusat pada penggalian informasi dan penggunaannya untuk memecahkan masalah.
2. Berdasarkan Objektif
Salah satu cakupan dalam pelaksanaan riset adalah didasarkan oleh objektif atau tujuannya. Terdapat empat macam penelitian berdasarkan objektifnya yaitu penelitian deskriptif, eksploratori, eksplanatori, dan korelasional. Setiap jenisnya memiliki karakteristik yang berbeda yaitu:
- Riset deskriptif fokus pada penjelasan tentang suatu isu atau masalah dalam kehidupan bermasyarakat dan memiliki pendekatan terstruktur.
- Riset eksploratori bertujuan menggali wawasan dari pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk memecahkan masalah.
- Riset eksplanatori menggunakan hipotesis untuk menjelaskan hubungan dua aspek dalam suatu fenomena.
- Riset korelasional digunakan untuk menemukan asosiasi antara dua aspek pada suatu permasalahan.
3. Berdasarkan Informasi
Menurut informasi yang dicari, riset terbagi menjadi dua yaitu kualitatif dan kuantitatif. Pembagiannya diatur menurut kriteria tertentu yaitu dari variabel, maksud, dan metode penelitian.
Adapun contoh riset kualitatif adalah penelitian tentang isu sosial dalam suatu karya sastra. Sedangkan contoh riset kuantitatif yaitu perbandingan pengguna smartphone selama satu dekade terakhir.
Metode Riset
Setelah mengenal pengertian riset dan cakupannya, maka perlu diketahui metodenya. Umumnya metode riset terbagi menjadi dua, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Kedua cara tersebut memiliki karakteristik dan proses pengumpulan data tersendiri. Berikut adalah penjelasannya:
1. Kualitatif
Metode kualitatif dalam riset biasanya digunakan apabila data yang dikumpulkan tidak berbentuk angka. Biasanya kajian dilakukan dari jawaban atas pertanyaan terbuka. Dengan metode ini, peneliti bisa melihat cara responden berpikir dan mengapa mereka menjawab demikian.
Penggunaan metode kualitatif tidak hanya dilakukan dalam pengumpulan data berdasarkan kuesioner. Penelitian berdasarkan studi etnografi, analisis teks, dan studi kasus umumnya juga menggunakan prosedur ini.
2. Kuantitatif
Berbeda dengan metode kualitatif, sistem penelitian kuantitatif digunakan untuk pengkajian data berbentuk angka dan dapat diukur. Caranya adalah dengan meneliti atau menganalisis data yang didapat. Dari hasil kajian tersebut, peneliti akan dapat menjelaskan, memprediksi, atau mengontrol suatu fenomena.
Contoh Riset
Analisis data secara ilmiah atau riset adalah suatu kegiatan yang meliputi prosedur terstruktur sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Pelaksanaan penelitian atau riset bisa dilakukan di berbagai macam sektor kehidupan. Maka dari itu, contohnya pun juga banyak macamnya. Adapun beberapa contoh riset adalah:
- Penelitian kualitas air minum kemasan diambil dari beberapa sampel
- Analisis data pertumbuhan ekonomi desa pariwisata
- Investigasi mengenai dampak penebangan pohon terhadap kualitas air suatu daerah
Nah, demikian informasi singkat mengenai apa itu riset, tujuan, cakupan, metode, dan contohnya. Pastikan untuk mengolah data dalam penelitian secara ilmiah dan metodikal agar hasilnya bisa dipertanggungjawabkan ya! Yuk, gunakan layanan Poplite by Populix untuk mendapatkan hasil survei yang terjamin kualitasnya!
Baca juga: Data Adalah Penting! Ini Pengertian, Jenis, dan Contohnya