Dalam ilmu statistika, terdapat dua metode yang digunakan untuk melakukan analisis data, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial adalah metode analisis data suatu populasi berdasarkan data sampel.
Dalam metode ini hasil akhir analisis berupa kemungkinan yang menggambarkan bagaimana tindakan sampel dapat memengaruhi seluruh populasi.
Nah, jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang metode berikut, simak informasi selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Statistik Inferensial?
Pengertian statistik inferensial adalah metode analisis yang digunakan untuk menarik kesimpulan sebuah populasi secara umum berdasarkan hasil sampel.
Hasil akhir dari metode pengolahan data ini berupa kemungkinan atau probabilitas serta dinyatakan dalam satuan persen.
Karena hasil keputusan sangat ditentukan oleh sampel, pemilihannya harus dilakukan pada populasi yang jelas dan dilakukan secara random.
Tahap-tahap melakukan analisis statistik inferensial adalah memilih sampel, menentukan metode analisis, dan mengambil keputusan berdasarkan sampel.
Statistik inferensial adalah metode statistik yang banyak digunakan karena tidak membutuhkan biaya dan tenaga besar, tetapi tetap dapat menghasilkan estimasi akurat.
Statistika inferensial juga cocok digunakan jika Anda tidak memiliki banyak populasi sebagai sumber data.
Beberapa ahli memiliki definisinya masing-masing tentang metode analisis ini, di antaranya:
- Kolawole (2001), pengertian statistik inferensial adalah salah satu jenis penelitian kuantitatif menggunakan matematika dan logika untuk menggeneralisasi informasi sampel pada populasi.
- Sugiyono (2012), statistik inferensial adalah teknik statistik menggunakan data sampel untuk menganalisis suatu populasi. Agar dapat menggambarkan populasi dengan sempurna, sampel diambil secara random.
Baca juga: Data Kualitatif: Definisi, Teknik Pengumpulan, Contoh
Perbedaan Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial
Perbedaan statistik deskriptif dan statistik inferensial terletak pada tujuan, proses analisis, hingga penyajian hasil analisis.
Perbedaan pertama adalah tujuan dilakukannya analisis statistik. Statistik deskriptif bertujuan untuk menjelaskan karakter data yang sudah diketahui. Di lain sisi, statistik inferensi bertujuan mengambil kesimpulan mengenai suatu populasi lewat analisis sampel.
Perbedaan statistik deskriptif dan inferensial selanjutnya adalah dalam proses pengolahan data. Analisis deskriptif menggunakan metode yang relatif sederhana, seperti rata-rata dan varian, sedangkan analisis inferensi menggunakan metode lebih rumit, seperti membandingkan data dan membuat prediksi sehingga tak semua orang bisa menggunakannya.
Perbedaan terakhir dari keduanya adalah cara menyajikan hasil akhir. Karena berguna untuk menggambarkan situasi tertentu, statistik deskriptif menyajikan hasil analisisnya sebagai tabel dan grafik.
Berbeda dengan statistik inferensi yang menyajikan hasil akhirnya dalam bentuk probabilitas karena bertujuan untuk menjelaskan kemungkinan.
Mengapa Menggunakan Statistika Inferensial?
Nah, setelah mengetahui apa itu statistik inferensial dan perbedaannya dengan statistik deskriptif, ada baiknya Anda mengetahui alasan mengapa Anda harus menggunakan metode ini. Tanpa berlama-lama, langsung simak beberapa poin di bawah ini, ya.
- Karena menggunakan teknis lebih rumit, statistik inferensi tidak hanya bisa mengetahui sesuatu yang dapat terjadi, tetapi juga kecenderungan sesuatu terjadi pada populasi.
- Statistik inferensi membantu mengetahui kekuatan hubungan antara penyebab (variabel independen) dan akibat (variabel dependen) dari suatu peristiwa.
Baca juga: Subjek Penelitian: Definisi, Ciri-Ciri, dan Macamnya
Pembagian Statistik Inferensial
Sebagai metode analisis yang lebih kompleks dari statistika deskriptif, jenis statistik inferensial terbagi menjadi dua, yaitu parametrik dan non parametrik.
1. Parametrik
Parametrik adalah metode analisis statistik yang mengharuskan data populasi memenuhi asumsi-asumsi serta memiliki distribusi tertentu sebelum mulai diproses.
Analisis parametrik umumnya digunakan untuk menguji parameter dari distribusi tertentu yang datanya memenuhi syarat.
2. Nonparametrik
Berbeda dengan metode sebelumnya, metode nonparametrik atau statistik bebas distribusi digunakan untuk menganalisis sampel tanpa harus memenuhi asumsi atau sebaran tertentu.
Karena tidak terikat berbagai asumsi, data yang digunakan jumlahnya tidak terlalu besar, yakni kurang dari dari 30 data.
Metode dalam Statistik Inferensial
Jika Anda memilih statistik inferensi sebagai alat analisis, terdapat dua metode utama yang bisa digunakan, yaitu:
1. Estimasi Parameter
Metode estimasi parameter menggunakan hasil perhitungan sampel berupa mean, median, modus, dan standar deviasi untuk menganalisis populasi.
Estimasi parameter dilakukan dengan membuat confidence intervals atau interval kepercayaan, yaitu rentang nilai populasi yang semakin menurun.
2. Pengujian Hipotesis
Metode kedua yang bisa Anda gunakan dalam analisis inferensial adalah pengujian hipotesis atau bisa juga disebut pengujian signifikansi. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan secara statistik rata-rata dari dua sampel.
Metode tersebut sering digunakan dalam bidang kesehatan khususnya farmasi untuk melihat apakah pemberian obat baru lebih efektif mengatasi gejala suatu penyakit jika dibandingkan tidak mengonsumsi obat sama sekali.
Karena percobaan obat pada semua orang yang bergejala tidak etis, percobaan harus memilih sampel secara acak guna mendapat kesimpulan mengenai keefektifan obat dalam mengobati suatu gejala pada populasi.
Baca juga: T Test: Pengertian, Manfaat, Contoh dalam Penelitian
Contoh Statistik Inferensial
Setelah mengetahui pengertian hingga metode-metode dalam statistik inferensial, ada baiknya menyimak contoh penggunaan metode analisis ini pada bisnis agar semakin mantap menerapkannya untuk mengembangkan usaha Anda.
Rata-Rata Usia Pengunjung Butik
Anda adalah seorang pengusaha butik dan ingin mengetahui rata-rata usia pengunjung butik. Anda bisa saja bertanya pada semua pengunjung mengenai usia mereka, tetapi cara ini tidak efektif karena menghabiskan terlalu banyak waktu dan tenaga. Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan statistik inferensi.
Dengan menggunakan metode tersebut, Anda hanya perlu bertanya pada beberapa pengunjung secara acak lalu menganalisis data semua orang dalam sampel ini. Untuk menemukan informasi rata-rata usia pengunjung, Anda dapat menggunakan statistik deskriptif.
Informasi ini kemudian diteliti lebih dalam menggunakan inferensial guna menentukan interval nilai rata-rata usia pengunjung. Interval digunakan karena hasil penelitian tidak mungkin secara sempurna menggambarkan seluruh populasi.
Semakin banyak sampel yang digunakan, maka hasil analisis akan semakin mendekati kondisi populasi sebenarnya karena ketidakpastian dalam penelitian berkurang.
Itu dia informasi tentang arti, perbedaan, jenis, dan contoh statistik inferensial. Karena tidak memerlukan data yang banyak, metode ini bisa Anda gunakan sebagai alat analisis jika ingin membuka usaha.
Alternatif lainnya, Anda juga bisa menggunakan jasa riset Poplite by Populix untuk mendukung kebutuhan bisnis secara akurat #DenganData. Yuk, coba sekarang dan dapatkan hasil survei yang lebih cepat!