Tahukah Anda apa itu tabulasi silang atau cross-tabulation? Tabulasi silang adalah jenis teknik analisis statistik pada proses penelitian untuk mengidentifikasi hubungan yang mungkin ada di antara variabel-variabel kategori.
Teknik analisis ini biasanya digunakan dalam penelitian dengan metode pengumpulan data survei. Pun sering digunakan untuk menganalisis skala pengukuran nominal.
Apa Itu Tabulasi Silang?
Melansir laman Qualtrics, tabulasi silang adalah tabel dua dimensi (atau lebih) yang mencatat jumlah (frekuensi) responden yang memiliki karakteristik spesifik yang dijelaskan dalam sel tabel.
Tabel tabulasi silang atau cross-tabulation memberikan banyak informasi tentang hubungan antar variabel.
Di samping itu, cross-tabulation yang juga dikenal sebagai analisis tabel kontingensi ini menjadi salah satu analisis yang paling berguna dan andalan dalam industri riset pasar.
Baca juga: Sensus: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan
Kapan Sebaiknya Menggunakan Tabulasi Silang?
Anda bisa menggunakan tabulasi silang ketika memiliki variabel atau data ketegori, seperti informasi yang dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok yang saling eksklusif.
Contohnya, variabel kategori dapat berupa ulasan pelanggan berdasarkan wilayah. Anda membagi informasi ini menjadi ulasan per wilayah geografis: Utara, Selatan, Barat, Timur, lalu menganalisis hubungan antara data tersebut.
Selain itu, contoh lain penggunaan cross-tabulation yaitu jika melakukan survei produk.
Anda dapat bertanya kepada sekelompok orang dengan jumlah tertentu, misalnya “Apakah Anda menyukai produk kami?”
Daripada hanya mencatat tanggapan dari sekelompok orang tadi, Anda dapat menambahkan variabel independen lain, seperti gender, dan menggunakan tabulasi silang untuk memahami bagaimana responden wanita dan pria memandang produk Anda.
Dengan informasi ini, Anda bisa saja melihat jika pelanggan wanita lebih menyukai produk Anda dibandingkan pelanggan pria. Selanjutnya Anda dapat menggunakan wawasan ini untuk meningkatkan produk bagi pelanggan pria.
Oleh karena itu, dengan menggunakan dua variabel –gender dan kesukaan produk– serta tabulasi silang, Anda bisa mendapatkan perincian kumpulan data yang lebih komprehensif untuk mengidentifikasi pola, tren, atau informasi berguna lainnya.
Hasilnya, cross-tabulation sangat baik untuk menilai variabel kategori dalam riset pasar atau respons survei, karena Anda dapat dengan mudah membandingkan kumpulan data untuk menemukan hubungan antara dua (atau lebih) item yang tampaknya tidak berhubungan.
Baca juga: Asosiasi: Definisi hingga Jenis dalam Penelitian
Manfaat Tabulasi Silang
Cross-tabulation dapat membantu mengungkap variabel atau beberapa variabel yang memengaruhi atau membantu meningkatkan hasil tertentu.
Berikut ini beberapa manfaat dari analisis statistik cross-tabulation.
1. Lebih Banyak Wawasan
Cross-tabulation melihat hubungan antara beberapa variabel kategori untuk mengungkap wawasan lebih terperinci. Wawasan ini mungkin luput dari perhatian dengan pendekatan standar, atau memerlukan lebih banyak upaya untuk mengungkapnya.
2. Informasi Dapat Ditindaklanjuti
Tabulasi silang cenderung menyederhanakan kumpulan data dan memungkinkan Anda membandingkan hubungan di antara kumpulan data tersebut dengan cepat. Oleh karena itu, Anda dapat mengungkap wawasan dengan lebih cepat dan menerapkan strategi baru jika diperlukan.
3. Mencegah Kesalahan
Menganalisis kumpulan data sering kali membingungkan, apalagi menarik wawasan dari kumpulan data tersebut secara akurat. Dengan menggunakan cross-tabulation, Anda dapat membuat kumpulan data lebih mudah dikelola dalam skala besar (karena kumpulan data disederhanakan dan dibagi menjadi subgrup yang representatif).
Itu adalah manfaat utama tabulasi silang, tetapi sebagai metode analisis statistik, metode ini dapat diterapkan pada berbagai bidang penelitian dan disiplin ilmu untuk membantu Anda mendapatkan lebih banyak manfaat dari data Anda.
Baca juga: Structural Equation Modeling: Definisi serta Jenisnya
Contoh Tabulasi Silang dalam Riset Pasar
Berikut contoh sederhana tabulasi silang atau cross-tabulation dari riset pasar mengenai penggunaan iPhone berdasarkan beberapa faktor demografis, seperti usia dan jenis kelamin responden.
Data ini hanya bersifat ilustratif dan disederhanakan untuk tujuan contoh:
Tabel Tabulasi Silang: Penggunaan iPhone berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin | Di Bawah 25 Tahun | 25-34 Tahun | 35-44 Tahun | 45-54 Tahun | 55 Tahun ke Atas |
---|---|---|---|---|---|
Laki-laki | 30 | 45 | 25 | 20 | 10 |
Perempuan | 40 | 50 | 30 | 25 | 15 |
Dalam tabel di atas, angka-angka mewakili jumlah responden dalam kategori tertentu. Misalnya, terdapat 30 responden laki-laki di bawah 25 tahun yang menggunakan iPhone.
Dari tabel ini, Anda dapat mengambil beberapa kesimpulan sederhana:
- Mayoritas pengguna iPhone berada dalam kelompok usia 25-34 tahun, terutama di antara laki-laki dan perempuan.
- Pengguna iPhone lebih muda (di bawah 25 tahun) lebih banyak perempuannya daripada laki-laki.
- Pengguna iPhone cenderung menurun dengan bertambahnya usia.
***
Tabulasi silang adalah alat yang berguna untuk mengidentifikasi pola dan hubungan antara variabel-variabel yang berbeda, serta memberikan wawasan mendalam dalam mengurai data, termasuk dalam data yang dikumpulkan melalui survei online.
Nah, untuk mengoptimalkan pengumpulan data melalui survei online, Anda dapat menggunakan platform survei online self-service Poplite by Populix.
Dengan mengombinasikan antara tabulasi silang dan Poplite by Populix, cara ini diharapkan dapat mengoptimalkan keputusan berdasarkan informasi terperinci dan akurat untuk membantu bisnis ataupun organisasi terus berkembang.
Baca juga: Chi-Square: Definisi, Jenis, Rumus