Mungkin Anda jarang atau bahkan belum pernah mendengar istilah Z test. Melansir laman Research Connections, Z test adalah uji statistik yang digunakan untuk membandingkan mean dari dua sampel independen atau mean dari satu sampel dengan beberapa nilai tetap.
Pengujian ini mengasumsikan bahwa populasi dari mana sampel diambil berdistribusi normal. Ini digunakan saat menguji perbedaan untuk sampel besar (lebih dari 30 observasi) dan untuk sampel lebih kecil yang varians populasinya diketahui.
Apa Itu Z Test?
Uji Z atau Z test adalah alat statistik yang digunakan dalam pengujian hipotesis. Ini adalah metode yang tepat jika ukuran sampelnya besar.
Z test sebenernya mirip dengan T test, tetapi tetap ada perbedaannya, yakni T test dilakukan untuk ukuran sampel kecil atau ketika variansnya tidak diketahui.
Mengutip situs WellStreetMojo, Z test diklasifikasikan menjadi dua, yakni:
- Uji satu sampel membandingkan rata-rata sampel tunggal dengan rata-rata populasi.
- Uji dua sampel membandingkan rata-rata dua sampel.
Baca juga: Observasi Partisipan Adalah: Definisi, Kelebihan, Kekurangan
Rumus Z Test
Berikut ini rumus Z test atau uji Z yang perlu Anda ketahui.
Z = (x̅ – μ0) / (σ /√n)
Keterangan:
- x̅ adalah mean sampel;
- μ0 adalah rata-rata populasi;
- σ adalah simpangan baku;
- n adalah ukuran sampel.
Berdasarkan hasil uji Z, penelitian memperoleh kesimpulan hipotesis. Ini bisa berupa hipotesis null atau hipotesis alternatif.
Mereka diukur menggunakan rumus berikut ini:
H0: =μ0
atau
Ha: μ≠μ0
Keterangan:
- H0 = Hipotesis Nol
- Ha = Hipotesis Alternatif
Hipotesis nol terbukti benar jika nilai mean sama dengan mean populasi. Jika tidak, hipotesis alternatif akan dipertimbangkan.
Baca juga: Hipotesis Alternatif Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh
Jenis Z Test
Ada 3 jenis uji Z atau Z test, berikut ini penjelasannya mengutip dari situs GeeksforGeeks.
1. Uji Sisi Kiri
Dalam pengujian ini, wilayah penolakan terletak di paling kiri distribusi. Di sini hipotesis nol adalah bahwa nilai yang diklaim kurang dari atau sama dengan nilai rata-rata populasi.
2. Uji Sisi Kanan
Dalam pengujian ini, wilayah penolakan terletak di paling kanan distribusi. Di sini hipotesis nol adalah bahwa nilai yang diklaim kurang dari atau sama dengan nilai rata-rata populasi.
3. Uji Dua Sisi
Dalam pengujian ini, wilayah penolakan terletak di kedua distribusi ekstrem. Di sini hipotesis nol adalah bahwa nilai yang diklaim sama dengan nilai rata-rata populasi.
***
Baca juga: Cross-sectional Study Adalah: Definis serta Contoh Penelitian
Z test adalah alat statistik yang sangat berguna dalam analisis data riset pasar. Dengan memahami dan menguasi konsep ini, Anda dapat mengambil keputusan lebih tepat dan informatif dalam menghadapi tantangan yang kompleks di dunia bisnis.
Jika Anda tertarik untuk mendalami lebih detail tentang Z test atau mencari bantuan dalam melaksanakan riser pasar yang efektif, Anda dapat memanfaatkan Populix for Enterprise. Dengan bantuan Populix for Enterprise, Anda dapat mengoptimalkan strategi bisnis dan meraih kesuksesan yang lebih besar.
Baca juga: Two-Way ANOVA: Pengertian, Cara Menggunakan, Contoh